Tigapuluh (End)

2K 102 44
                                        

Sedikit pun aku tidak pernah menyangka Mr. Senna akan merestui hubunganku dan Sehun. Satu bulan kemudian Mama dan Papa kembali dari Korea Selatan setelah aku memberi tahu mereka jika ada seorang lelaki yang serius ingin meminangku sebagai istri.

Seperti yang diduga, Mama begitu senang mendengar kabar tersebut. Namun, wanita yang telah melahirkanku itu mendadak terkena migrain setelah tahu lelaki yang ingin menikahiku ternyata Sehun.

Mama benar-benar terkejut setelah tahu aku menjalin hubungan serius dengan cowok yang berusia lebih muda dariku. Awalnya Mama tidak merestui hubunganku dan Sehun. Alasan utama Mama tidak memberi restu karena usiaku dan Sehun terpaut cukup jauh, selain itu Sehun belum lulus SMA dan memiliki pekerjaan tetap.

Namun, Mama seketika berubah pikiran saat aku memberi tahu jika Sehun anak Mr. Senna dan menjadi pemilik saham terbesar perusahaan e-sport SeolHaeOne. Keuntungan yang Sehun dapatkan dari perusahaan tersebut tidak bisa dibilang sedikit. Selain itu dia juga sudah menyiapkan sebuah rumah yang akan kami tinggali bersama Sean setelah menikah nanti.

Mama sekarang bahkan memaksaku agar cepat-cepat menikah dengan Sehun. Sehun pun dengan senang hati menyambut keinginan Mama, tapi tidak dengan Mr. Senna.

Beliau mengizinkan Sehun untuk menikahiku setelah lulus kuliah. Aku pun setuju dengan keputusan Mr. Senna meskipun harus menunggu tiga sampai empat tahun lagi. Lagi pula usia Sehun saat itu sudah cukup untuk menikahiku.

"Waktu tiga tahun itu sangat lama, Ayah." Sehun kembali melayangkan protes karena dia tetap ingin menikahiku setelah lulus SMA.

Waktu tiga tahun memang lama. Kami pun tidak pernah tahu masalah apa yang akan kami hadapi ke depan. Hubunganku dan Sehun tidak selalu berjalan mulus, selalu saja ada masalah yang menghadang. Namun, aku dan Sehun berhasil melewati semua masalah itu karena kami saling percaya.

"Usiamu masih terlalu muda jika menikah setelah lulus SMA, Sehun." Lagi-lagi Mr. Senna tidak menyetujui pendapat Sehun. "Belajarlah yang benar dulu, setelah lulus ayah pasti mengizinkanmu menikahi Annelies."

Sehun menghela napas panjang. Dilihat dari raut wajahnya, sepertinya dia masih enggan menerima keputusan sang ayah.

"Sehun tetap ingin menikah setelah lulus SMA, Ayah."

"Sehun, jangan keras kepala!" Aku mencoba membujuknya agar menerima keputusan Mr. Senna.

"Aku ingin hubungan kita segera diresmikan, Annelies. Apa aku salah?"

Aku menghela napas panjang. Sehun  selalu mempunyai seribu alasan agar keinginannya dituruti. Seperti sekarang. Tingkahnya membuat kepala ini pusing.

"Ayah tidak akan memberi restu kalau kau nekad menikahi Annelies setelah lulus SMA," tandas Mr. Senna tidak bisa dibantah.

"Tanpa restu Ayah pun, Sehun akan tetap menikahi Annelies," balasnya acuh.

"Oh Sehun!" Aku menegur agar dia tidak asal bicara. Kami tidak mungkin menikah tanpa restu dari Mr. Senna.

Rasanya aku ingin sekali memukul kepalanya agar berpikir lebih dulu sebelum bicara.

Sehun malah terkekeh lalu mengecup bibirku sekilas. "Aku akan membuatmu hamil agar Ayah merestui pernikahan kita," bisiknya sambil tersenyum nakal.

Wajahku sontak memerah. "Oh Sehun!"

❄❄❄

Hari ini hari kelulusan Sehun. Sejak tiga hari yang lalu dia selalu mengingatkanku agar datang ke acara kelulusannya. Sebenarnya aku malas sekali datang karena di sana pasti hanya ada orangtua yang datang untuk melihat kelulusan anak mereka.

Berondong NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang