Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat besar dalam hidupku. Dulu, aku pernah berjanji tidak akan menikah lagi dan hanya ingin fokus membesarkan Sean karena sudah terlalu lelah disakiti. Beberapa lelaki yang pernah dekat selalu mendua dan berakhir mengecewakan. Mereka yang membuatku muak menjalani hubungan.
Namun, keputusanku berubah dalam sekejab setelah bertemu dengan Suho. Lelaki tampan berusia tiga puluh tahun itu berhasil mencuri perhatianku. Suho lelaki yang begitu dewasa, tegas dalam mengambil keputusan, juga bertanggungjawab. Karena alasan itulah aku ingin mencoba membuka hati untuknya.
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika aku dekat dengan Suho. Hampir semua karyawan di kantor tahu. Setiap hari telinga ini selalu mendengar berita yang tidak benar tentangku. Terutama dari karyawan perempuan. Mulut-mulut penggosip itu mengatakan jika aku memakai 'pelet' untuk menarik perhatian Suho.
Astaga!
Apa tidak ada kata lain yang lebih bagus dari 'pelet'? Memangnya aku ini ikan lele?
Awalnya mereka hanya berbisik-bisik, membicarakanku dan Suho di belakang, tapi mereka sekarang malah semakin berani. Berbicara dengan suara yang cukup keras hingga membuat kuping ini panas. Awalnya aku masih bersikap masa bodoh dan berusaha sabar menghadapi ucapan mereka, tapi jika dibiarkan mulut mereka malah semakin keterlaluan. Ucapannya tidak ada yang benar.
"Si Anne janda beranak satu, aneh sekali kan, kalau Mr. Suho sampai suka sama dia?"
"Pasti Anne yang menggoda Mr. Suho lebih dulu."
"Menurutku Anne tidak terlalu cantik, dia tidak cocok sama Mr. Suho."
"Iya, mereka tidak cocok."
Telingaku panas mendengar pembicaraan mereka. Mulut mereka tidak ada bedanya dengan sampah. Tidak berguna. Aku harus memberi pelajaran agar mereka tidak bicara seenaknya.
Pintu toilet kubuka dengan cukup kasar hingga menghasilkan bunyi yang cukup keras, dua orang perempuan bergincu merah yang sedang membicarakanku membelalakkan mata dengan mulut menganga lebar.
Kedua perempuan yang kutaksir berusia di bawahku itu pasti terkejut karena orang yang mereka bicarakan tiba-tiba muncul.
Aku pun memperhatikan penampilan mereka dari atas sampai bawah. Si rambut pirang yang menatapku takut-takut itu bernama Eunji, sementara si rambut merah keriting yang berusaha terlihat berani itu bernama Nayeon. Berani sekali karyawan magang seperti mereka menggosipkan sekretaris boss besar seperti aku? Apa mereka sudah bosan bekerja di sini?
"Kenapa kalian mendadak diam? Ayo, bicara lagi!" sengitku.
Hari ini aku sedang kedatangan tamu bulanan. Sejak pagi moodku sudah sangat buruk. Kebetulan sekali ada Eunji dan Nayeon. Mereka bisa aku gunakan untuk memperbaiki mood yang buruk.
Eunji dan Nayeon saling tatap. Sepertinya mereka takut karena aku mendengar semua pembicaraan mereka.
"Bukankah kalian tadi mengatakan jika aku tidak pantas berkencan dengan Suho?"
Wajah Eunji berubah pucat. Sepertinya dia benar-benar takut.
"Kalau iya, kenapa? Sadar diri, dong. Kau itu janda beranak satu. Mr. Suho seharusnya bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari pada kamu."
"Nayeon sudah," lirih Eunjie berusaha meredam emosi Nayeon. Tetapi Nayeon terlihat tidak peduli. Aku yakin sekali isi kepalanya dipenuh umpatan dan kata-kata kasar yang sudah dia siapkan untuk memakiku.
Wow! Nyali karyawan magang satu ini ternyata lumayan juga. "Kalau Suho maunya sama aku kalian bisa apa?"
"Kau pasti memakai ilmu sihir untuk menarik perhatiannya."
![](https://img.wattpad.com/cover/206018440-288-k312863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong Nakal
FanfictionDewasa 21+ [Jangan lupa Follow authornya] Sequel Menikah Dengan Keponakan Pernah gagal berumah tangga membuat Anne memilih untuk tidak menikah lagi. Kencan buta yang diatur oleh kedua orang tuanya sering kali gagal karena Anne ingin fokus membesarka...