Dua belas

2.7K 226 1
                                    

Setelah menyiapkan sarapan untuk seokjin jisoo segera berangkat ke sekolah melewatkan sarapan nya, yaa bukan apa apa , alasanya masih sama , karena seokjin, laki" itu tidak akan mau makan kalau melihat jisoo , jadi ia putuskan untuk langsung berangkat

Suasana pagi ini lumayan cerah , secerah suasana hatinya saat ini , entah mengapa ia lebih bersemangat pergi ke sekolah hari ini, biasanya ia akan sangat malas untuk sekolah , yaa mengingat teman" di sekolahnya yang hampir setiap hari selalu memojokkanya , untung saja ada lisa yang mau menerima ia apa adanya dan selalu menjadi teman yang baik saat di sekolah

Andai tidak ada lisaa mungkin ia sudah tidak kuat sekolah di situ, mengingat ia juga sebentar lagi ujian jadi ia putuskan untuk bertahan sedikit lagi

"Jisoo"

Kepala jisoo berputar memastikan siapa yang telah memanggilnya

"Eh lisaa kirain siapa"

"Ke kantin yukk lapar nih"ucap lisaa dengan tangan yang sudah memegangi perutnya

"Nggak ah males, nggak lapar"

Bohong kalau jisoo tidak lapar, sebenarnya ia sangat lapar, mengingat ia tadi pagi juga belum sarapan , ia hanya malas keluar kelas, ia malas jadi pembicaraan teman temanya lagi

"Ayolah jiss uda lapar banget nih"ucap lisa dengan memanyunkan bibirnya memohon

"nggak laper lisaaa"

"Ayolah jiiss, temenin aja yaa kalau lo nggak laper"celetuk lisa memohon sekali lagi

"Yaudah ayok"

Jisoo yang tidak tahan dengan muka melas lisaa akhirnya mengalah, memutuskan untuk menemani nya

****

"Yakin nggakmau makan?"

Jisoo tersentak, kembali menatap lisaa yang sekarang sudah ada di depanya
"Pesenin ajadeh, masak gue disini melongo cuma liat lo makan"

"Huuu bilang aja laper,yasudah mau pesan apa"

"Terserah aja"

"Samain aja yaa"tanya lisa yang langsung di sambut anggukan kepal oleh jisoo


Saat ia sedang menunggu lisaa tiba tiba matanya menangkap sosok seokjin yang sedang asik mengobrok dengan teman teman nya

Berbeda sekali dengan sifatnya saat di rumah , saat berhadapan dengan jisoo, tidak pernah tertawa,  hanya sifat dingin dan kejam

"Andai kau bisaa bersikap seperti itu padaku"batin jisoo

Tak lama kemudian pandangan mereka bertemu , seokjin langsung memalingkan wajah memandang ke arah lain seolah olah jisoo adalah barang menjijikkan yang ia tidak mau lihat

"Ini makanlah"

Jisoo tersentak kaget lalu segera memalingkan wajah menatap lisaa yang sudah membawakan makananya

"Lo ngelamun"tanya lisa yang heran melihat gelagat jisoo

"Nggak kok"elak jisoo

"Gue lihat lo emang sedang ngelamun, lo mikirin apa?apa sedang mikirin seokjin"tanya lisaa dengan nada mengintrogasi dan senyum yang menggoda

Jisoo segera menyantap makananya , mengabaikan dugaan lisa yang memang benar terjadi saat ini pada dirinya

"Cepet makan, lo laper kan"

Lisaa hanya tersenyum , dugaanya benar tapi ia tidak berniat melanjutkan menggoda sahabatnya karena memang saat ini ia sangat lapar.

***

Saat jisoo dan lisa sedang makan tiba tiba

Byuuurrrrr

Seorang siswi tampaknya dengan sengaja menumpahkan minuman tapat di baju jisoo

Jisoo tersentak kaget segera mengangkat kepala

Siswi berambut panjang yang ternyata sudah menyiramnya

"Ohhh astaga, mianhaee yaaa aku tidak sengaja"ucapnya dengan senyum mengejek dan meninggalkan jisoo yang sudah mematung ditempatnya, dan lisaa yang berteriak panik

"Jisooo lo nggakpapa"tanya lisa memastikan sebelum pandanganya tertuju pada gadis yang telah menyiram sahabatnya

"Ehhh loo sengaja kan,maksud lo apasih?" Cerocos lisa

Sedangkan orang yang di ajak bicara langsung pergi begitu saja tidak menghiraukan ocehan lisa

"Lo tuhh dasar nggakpunya malu,uda tau salah nggak minta maaf, bangs*at loo!"teriak lisaa membuat semua pengunjung kantin tak terkecuali seokjin yang menoleh ke arahnya dan jisoo

"Udah lis nggak papa,jangan teriak-teriak gitu malu diliatin orang"ucap jisoo menenangkan

"Nggak papa gimana, sampek basah gini , nggppa apanya"

Jisoo sebenarnya tidak masalah , tapi kenapa malah lisaa yang marah"?

Jisoo hanya menggelengkan kepala melihat lisa yang menghawatirkan nya

Sedangkan seokjin masih diam di tempatnya memandang kearah jisoo dengan senyum mengejek ,betapa mengenaskanya gadis itu dengan baju setengah basah

Jisoo yang tau seokjin memandang ke arahnya segera memalingkan wajah, karena kesal dengan seokjin yang tidak membelanya.

"Lo ke  kelas dulu gih, gue mau ambil jaket buat lo"

"Iya"

***

Saat dalam perjalanan menuju kelas jisoo benar" ingin nenumpahkan air matanya saat ini juga , bagaimana tidak ? Saat ini ia sedang di banjiri kata" tidak menyenangkan dari teman"nya

"Pantes di gituin"

"Iya seharusnya lebih dari itu"

"Lihat seokjin aja nggak belain dia kan tadi"

cepat sekali berita nya menyebar_batinnya

Kalimat terakhir siswi" itu mengingatkan jisoo dengan seokjin , mengingatkan bagaimana ia di siram dengan sengaja dan seokjin hanya diam dan tidak melakukan apa" , jangankan membela , ia malah tersenyum mengejek membuat siapapun yang melihatnya ingin mencekiknya saat itu juga , sayangnya jisoo tidak berani melakukan itu

Apakah setega itu seokjin padanya? Kenapa seokjin begitu membencinya? Ingin sekali rasanya ia menghilang saat ini juga dari muka bumi

Kalau tau begini jadinya ia tidak akan pergi ke kelas sendiri dan memilih ikut lisaa yang sedang mengambilkan jaket untuknya

Jisoo semakin mempercepat langkahnya, bergegas pergi dari kerumunan siswa siswi yang sedang membicarakan dirinya saat ini, ia tidak mau air mata nya tumpah saat ini juga , karena sekali saja ia berkedip maka tumpahlah sudah.







Dont forget vommentyaaaaa...
Maapkan banyak typo♥♥♥♥♥



Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang