dua puluh dua

2.5K 194 17
                                    

Setelah keduanya sampai di rumah sakit , seokjin dan jiso pun segera mencari kamar di mana eommnya sedang di rawat

Dilihatnya wanita paruh baya yang sedang terbaring di ranjang, segera seokjin menghampirinya

"Eomma, bagaimana keadaan eomma?"tanya seokjin khawatir

Eomma nya sedikit terharu mendengar kekhawatiran putra nya"eomma tidak papa nak"

"Eomma begini pasti karena sering marah-marah ya? Eomma jangan suka marah-marah, eomma harus bisa jaga emosi eomma"cacar seokjin

Sedangkan eommanya hanya mengangguk mengiyakan

Tiba-tiba seokjin teringat seauatu , ia harus cepat berfikir

"Emmm eomma" seokjin menggantung kata katanya, takut meneruskan tapi perkataannya harus tetap di lanjut

Sang eomma yang melihat keanehan pada anaknya pun bertanya"Ada apa nak?"

"Aku harus ke restoran eomma,aku ingat kalau siang ini ada chef yang baru datang untuk menemani jimin memasak"seokjin sejenak menundukkan pandangan takut jika sang eomma marah

"Jadi?"tanya eommanya

"Mianhae eomma, setelah appa menelponku tadi aku juga ingat kalau restoran tidak bisa di tinggal tapi aku sempatkan kesini dulu,aku juga tidak akan meninggalkan eomma sendirian kok, aku membawa jisoo, dia yang akan menemani eomma"

Merasa namanya di sebut, jisoo langsung kaget dan spontan membelakkan mata

Melihat jisoo seperti itu seokjin pun berkata dengan ketus "Kenapa, kau tidak mau merawat eommaku?"

"Bu-bubbukan begitu"bantah jisoo

Eommanya langsung menyahut dengan suara yang sedikit membentak"aku juga tidak mau di rawat olehmu, lebih baik aku sendirian dr pd kau yang menemaniku"

Jleebbbb

Dugaannya tepat kan sekarang? Sebenarnya ia dengan senang hati akan merawat sang mertua, tapi heyy lihatlah sikap nya yang selalu memandang jisoo buruk itu? Mertuanua ini memang tak akan mau menganggap ia menantunya

Jisoo ingin sekali menangis sekarang, kenapa semua orang tak ada yang menginginkannya? Ia ingin sekali pulang ke rumah, memeluk eomma atau appanya

"Eomma kalau terjadi sesuatu dengan eomma bagaimana? Appa juga bilang tadi saat menelponku , appa tidak bisa pulang , tugasnya di luar kota tidak bisa di tinggal" bujuk seokjin

"Apa appamu tidak sayang eomma? Kenapa malah mementingkan pekerjaan dari pada eomma yang sedang sakit ini"ucap eommanya menuntut seolah dirinya adalah bayi yang harus ditemani

"Kan ada jisoo eomma, eomma tenang saja setelah selesai dari restoran aku janji, aku langsung pulang"seokjin berusaha membujuk eommanya sekali lagi

***

Setelah seokjin pergi kini yang tersisa hanya lah mertua dan menantu yang tak pernah akur, ah lebih tepatnya menantu yang tak inginkan oleh sang mertua

Dengan sedikit tekad jisoo pun berusaha untuk memecah keheningan

"Eomma mau minum?"ucapnya seraya memberikan segelas air putih

Mertuanya malah mengabaikan dan memunggunginya "tidak usah pura-pura baik kamu"

Jisoo sabar, ia akan selalu sabar, ia sudah biasa akan hal seperti ini

"Yasudah nanti kalau eomma butuh sesuatu panggil saja aku"ucap jisoo lalu beranjak menuju sofa

Ia merenungi nasibnya, ia tau kenapa sang mertua tidak mau menerimanya , sang mertua hanya ingin jennie yang menjadi menantunya, ia sama seperti seokjin , menganggap dirinya pembawa sial, menganggap dirinyalah yang membuat jennie meninggalkan dunia

Jika sudah seperti ini siapa yang mau di salahkan? Siapa?? Jisoo menjerit dalam tangisnya yang kini sudah tumpah ruah, ia merenungi apa yang ia perbuat pada masa lalu? Dosa apa yang ia buat sehingga tuhan menghukumya dengan cara seperti ini?

Sekuat apapun ia bertahan, sekuat itupula takdir selalu mempermainkan!

Suara pintu di buka membuat jisoo menoleh lantas dengan cepat mengusap pipi dengan punggung tanganya

"Permisi saya mau periksa keadaan pasien"kata dokter yang tampaknya cukup berumur itu

Cantik meskipun sudah tua- pikir jisoo

Jisoo segera mempersilahkan dokter tersebut

"Apa pasien sedang tidur?"tanya sang dokter

"Ah kurasa tidak, sebentar ya dok"

Jisoo segera menghampiri eommanya,posisinya masih sama

Belum sempat jisoo membangunkan, eommanya sudah dulu membuka matanya dan berbicara" saya tidak tidur dok"

"Ah baiklah mari kita periksa keadaan ibu" ucap dokter itu ramah sambil tersenyum

Ah andai ibu mertuanya seramah itu

***

"Bagaimana keadaan eomma dok?"tanya jisoo setelah sang doktet selesai memeriksa mertuanya

"Keadaan pasien cukup baik sekarang, pasien hanya butuh istirahat dan menjaga emosinya , jangan sampai membuat pasien marah-marah"

Jisoo mendengarkan penjelasan dokter tersebut dengan seksama, dan mulai berfikir bagaimana emosi mertuanya itu bisa terjaga kalau melihat jisoosaja seperti zombie kelaparan yang ingin makan orang

"Saya permisi"

"Baik dok terimah kasih"

**

Setelah kepergian dokter jisoo segera menghampiri sang mertua

"Eomma denger kan penjelasan dokter tadi, eomma jangan marah-marah ya eomma,  untuk kali ini aja jisoo mohon eomma mau jisoo rawat "ucap jisoo halus

Mertuanya mengangguk"oke,saya juga terpaksa dirawat oleh kamu, tapi ingat sikap saya ke kamu nggak akan berubah setelah ini" ucap sang merrua tajam

Baiklah tidak perlu diingatkan , jisoo juga sudah tau !!!



















Sorry kalo tambah gajelas!wkwk maklum masih receh:)






Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang