Dua puluh empat

2.5K 202 16
                                    

Cukup lama seokjin terdiam setelah kepergian jisoo, seokjin tidak habis pikir kenapa gadis itu kejam sekali.

"Emm seokjin"

Ucap seseorang menyadarkan lamunannya

"Ada apa eomma, eomma butuh sesuatu?"

Mira(eommanya seokjin) nampak berpikir sesuatu, ia ingin sekali memberitahu seokjin bahwa jisoo sama sekali tidak bersalah tapi ia takut kalau nanti ia malah kena marah oleh anaknya

Tapi ia juga tidak tega pada jisoo , ia kasihan melihat bagaimana kerasnya seokjin menamparnya tadi, ini semua karna ulahnya, bagaimanapun ia harus memberi tahu yang sebenarnya

"Eomma kenapa"

Perkataan seokjin membuat ia  memberhentikan nafas sejenak

Mira tampak ragu untuk memberi tahu seokjin yang sebenarnya , tapi ia bertekad untuk memberi tahu seokjin, ia menerima apapun resikonya

"Eomma ingin meluruskan sesuatu nak" mira nampak menundukkan wajahnya

"Meluruskan sesuatu? Maksud eomma?"seokjin mulai penasaran

"Sebenarnya,sebbb-benarnya ji-jisoo tiddak ber-bersalah"ucap mira gugup

Seokjin tampak terkejut dengan pernyataan eommanya, seokjin tau arah pembicaraan ini

"Jadi maksud eomma?" Sela seokjin

"Sebenarnya yang memesan makanan siap saji adalah eomma, eomma fitnah jisoo, eomma takut kena marah kamu"

Seokjin menatap tidak percaya pada eommanya yang kini sedang menatap lantai dan menangis , entah apa yang di tangisinya, apa ia menangisi jisoo, entahlah

"Tolong sampaikan permintaan maaf eomma pada jisoo"desak eommanya memohon sambil terisak

Mira sudah bersiap-siap untuk menerima kemarahan anaknya, tapi yang di lihat saat ini adalah hanya seokjin yang diam dengan tatapan kosong

Mira heran, kenapa seokjin tidak memarahinya padahal karena perbuatannya ini mengakibatkan ia menampar jisoo, ah mira lupa kalau kehidupan mereka memang tidak harmonis, jadi wajar saja kalau seokjin biasa saja , tapi apakah seokjin tidak merasa bersalah??

"Seokjin eomma mohon, sampaikan permintaan maaf eomma pada jisoo"mohonya sekali lagi pada seokjin

Seokjin lalu bangkit dan pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

****

Seokjin memutuskan menyusul jisoo, setelah ia sampai di depan rumah , seokjin mendapati jisoo keluar rumah dengan mata sembab dan dua koper i tangan kanan dan kirinya

Jisoo kaget dengan kedatangan seokjin , beberapa detik kemudian rasa kaget itu berubah menjadi rasa takut, ia takut kalau seokjin menamparnya lagi

Seokjin mendekat ke jisoo"kau mau kemana"tanyanya dingin

"Ak-aku mau perper...." ucapnya terputus saat suara seokjin tiba tiba menyahut

"Maafkan eomma"ucap seokjin tiba tiba

"Maafkan eomma yang sudah memfitnamu"lanjutnya

Apa hanya eomma yang minta maaf?

Apa kau juga tidak mau minta maaf bahkan setelah tamparan keras yang melukai pipi serta hatiku?

Ah, aku lupa , kau kan tidak akan peduli

Jisoo diam untuk beberapa saat, seokjn sedikit bingung karena jisoo tidak menyahuti perkataannya.....

Apakah gadis itu benar-benar ingin pergi Tanya seokjin dalam Hati













Jangan lupa votenya..
Mohon kritik dan sarannya
Selamat bertemu lain waktu♥♥

02 April 2020

Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang