Dua Puluh Tujuh

2.5K 195 3
                                    

Jisoo kini beralih menatap seokjin setelah kepergian mertuanya. Seokjin terlihat bingung, jisoo yang sudah paham segera mengambil karpet lalu satu buah bantal

Jisoo sudah menata karpet dan bantal tempat ia akan tidur

"Apa kau yakin mau tidur disitu?"reaksi seokjin saat tahu kalau jisoo akan tidur di lantai

Jisoo mengangguk tanpa berkata apa apa lagi

"Kita tidur seranjang saja!"ucap seokjin tiba-tiba, lebih terdengar seperti perintah

Jisoo menatap seokjin seolah mencari penjelasan

"Aku hanya tidak mau kau sakit dan membuatku repot"lanjut seokjin

Jisoo menghela napas mendengar ucapan seokjin, baiklah ia sudah salah berharap, dan pada kenyataanya seokjin hanya tidak mau ia repotkan.

Jisoo mengabaikan kalimat tidak enak seokjin, ia segera mengambil kembali bantalnya lalu naik ke atas ranjang dan tidur.

Jisoo tidak bisa tidur karena dari tadi jantungnya berdebar, entah kenapa? Tapi tak bisa di pungkiri kalau ia juga senang sekarang, walau rasa senangnya tidak sebanding dengan rasa sakit yang telah di berikan pria itu.

****

Mira berniat membangunkan menantu dan anaknya pagi ini

Di bukanya pintu kamar jisoo, seketika mira tersenyum melihat seokjin dan jisoo satu ranjang, ia pikir salah satu dari mereka akan tidur di lantai,tapi kenyataan di depanya sekarang tidak bisa membuatnya tidak tersenyum.

Mira segera mendekat, ia melihat seokjin memeluk jisoo, ia tau pasti seokjin memeluk jisoo karena tidak sadar, tapi tidak apa ia akan membuat seokjin sedikit demi sedikit bisa menerima jisoo

Ia segera membangunkan menantu dan anaknya

Di senggolnya lengan seokjin dan jisoo secara bersamaan

"Bangun, udah pagi loh"di senggolnya sekali lagi tapi yang di dapat mira hanya lenguhan dari menantu dan anaknya

Sesaat kemudian seokjin bangun bersamaan dengan jisoo, seokjin belum sepenuhnya sadar kalau ia sedang memeluk jisoo saat ini

"Mm-maaf mm-maaf"ucap seokjin setelah ia sadar

Jisoo hanya tersenyum kikuk. Ia segera bergegas bangun.

"Segeralah bangun eomma sudah menyiapkan sarapan"ucap mira sambil tersenyum, ia lalu meninggalkan mereka berdua menuju meja makan

****

Setelah selesai sarapan seokjin segera berpamitan pada eommanya

"Kau tidak berpamitan pada istrimu?"tanya sang eomma sebelum seokjin keluar

Seokjin terlihat kikuk, sudah ia duga sebelumnya kalau eommanya ada disini pasti ada ada saja ulahnya

Seokjin ragu ragu mendekat ke jisoo, jisoo yang sudah paham dengan segera ia mengambil tangan seokjin dan menciumnya.

Ini untuk yang kedua kalinya ia tangan seokjin di cium oleh jisoo, yang pertama saat pernikahan mereka dan sekarang

Mira tersenyum melihat kejadian di depanya saat ini, aha dia punya ide lagi

"Tidak ada ciuman?" Tanya mira sontak membuat seokjin dan jisoo menoleh secara bersamaan

"Ya Tuhaan cobaan apa lagi ini?"gumam seokjin menyuarakan dalam hati, ia tau ini akal-akalan eommanya, dan yang paling menjengkelkan adalah ia tidak berani menolak permintaan konyol eommanya.

Jisoo terlonjak saat seokjin menariknya mendekat, apa seokjin akan benar-benar menciumnya?








Holla..maap pendek!
Maap juga kalo tambah Gaje(:
Wkwk maklum masih receeewwwhh

Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang