47

2.6K 212 56
                                    

Happy reading boskuh🤗

"Ada sesuatu yang perlu saya bicarakan!". Jawab Sehun singkat.

"Tunggu sebentar!". Seokjin meninggalkan Sehun, ia menghampiri jisoo di kamar.
.
.
.
"Sebenarnya kau ada hubungan apa dengan si Sehun itu?", Jisoo menoleh dengan alis terangkat sebelah, kenapa tiba-tiba seokjin menanyakan Sehun?

"Maksudmu apa?" Jisoo bertanya pelan.

"Dia ada di depan, sedang mencarimu!" Ucap seokjin yang kini sudah meninggalkan jisoo dengan wajah herannya.

Demi menjawab rasa penasaran akan apa yang di ucapkan seokjin tadi, jisoo pun melangkahkan kakinya ke depan.

Jisoo melebarkan mata saat mengetahui siapa yang saat ini sedang duduk di sofa.

"Sehun!"

Yang di panggil namanya menoleh, menatap jisoo dari atas sampai ke bawah, memastikan kalau wanita yang di cintainya baik-baik saja.

"Kau, bagaimana kabarmu?" Sehun bertanya hangat.

"Aku baik", jisoo mengernyit bingung dengan kedatangan tiba-tiba Sehun

"Ah sebentar, aku buatkan minum dulu". Belum sempat jisoo beranjak tapi suara Sehun membuat ia menghentikan pergerakannya.

"Tidak usah jis, aku ingin langsung bicara", sela Sehun.

"Oh, memang kau mau bicara apa, kelihatannya serius sekali"

Sebelum berbicara Sehun menoleh ke sekitar dan memastikan kalau seokjin tidak ada di sekitar mereka.

Dan kebetulan sekali, sepertinya lelaki itu baru saja masuk kamar.

"Kenapa, sepertinya serius sekali?" Jisoo bertanya sekali lagi, ia dapat melihat ekspresi tidak biasa Sehun.

"Aku hanya ingin kau menjawab jujur pertanyaan ku!" Sehun menatap jisoo intens.

"Kenapa kau tiba-tiba...." Jisoo tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Sehun dengan cepat menyela dengan pertanyaan lagi, membuat jisoo terdiam beberapa detik.

"Jawab aku! Apa kau bahagia?". Sehun mengulang pertanyaannya lagi.

"Tentu saja!"

"Jawab yang sebenarnya jisoo,  aku hanya ingin kau jujur!" Sehun bertanya lagi, jisoo dapat merasakan kalau nada bicara Sehun mulai berubah.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau bertanya seperti ini?"

"Jangan bertanya dan jawab saja pertanyaanku dengan jujur!"

"Tentu saja aku bahagia!" Ada perasaan sesak dalam hati jisoo yang kembali terasa saat ia mengatakan kebohongan itu pada Sehun .

"Kau yakin?"

Jisoo hanya mengangguk

Sehun menatap jisoo tajam, nafasnya sudah tidak teratur karena jisoo tidak mau menjawab pertanyaannya dengan jujur.

"Kalau kau bahagia, kenapa laki-laki itu mau menikah lagi?" Jisoo bungkam, matanya tiba-tiba buram, darimana Sehun mengetahui itu.

"Darimana kau..."

"Aku sudah pernah bilang, aku tau semua tentangmu!"

Jisoo diam.

"Akhiri semuanya dan pergi denganku!" Ucapan Sehun membuat jisoo membeku seketika.

"Kau yang pergi dari sini !".jisoo mengakhiri kalimatnya dengan nafas tersengal, air matanya sudah jatuh entah sejak kapan.

Sehun mengepalkan tangannya kuat, ia tidak mau melihat jisoo menderita lagi.

"Aku bilang sekali lagi, lebih baik kau pergi !!" Jisoo berucap lagi, kali ini nada suaranya dua kali lebih tinggi dari yang tadi.

"Kau harus mengakhirinya dan pergi dari penderitaan ini jis, aku mohon!" Tangan Sehun sudah menggenggam kedua tangan jisoo, mencoba meyakinkan kalau pergi adalah keputusan terbaik.

Tiba-tiba...

Plakkkkkk...

Tangan jisoo kebas karena terlalu keras menampar sehun.

"PERGI !! AKU BILANG PERGI OH SEHUN!" jisoo berteriak, nafasnya kini naik turun menahan sesak.

Sehun memegangi pipi kananya yang memerah akibat tamparan jisoo,dan berkata lirih, "aku hanya tidak ingin kau terluka!"

Jisoo menarik nafas kasar. "Tidak usah pedulikan hidupku, lebih baik kau pergi!"

Jisoo beranjak menuju kamar, ia ingin menangis sepuasnya disana. Tapi langkahnya terhenti ketika ia kembali mendengar suara Sehun yang cukup keras menggema di seluruh penjuru ruangan.

"BAGAIMANA MUNGKIN AKU PERGI SEDANGKAN SESEORANG YANG AKU CINTA MENDERITA DISINI?"

Jisoo tidak salah dengar! Itu memang suara Sehun.

"APA KAU TIDAK PERNAH MERASAKANNYA JI?" Sehun kembali berteriak, bahkan ia tidak peduli kalau saja seokjin mendengar teriakanya.

Sedangkan jisoo hanya diam, ia merasa separuh raganya tidak bisa di gerakkan karena mendengar ucapan Sehun barusan, bahkan ia hampir saja lupa bernafas kalau Sehun tidak kembali berbicara.

"AKU TERLUKA MELIHATMU SUDAH MENIKAH, TAPI AKU LEBIH TERLUKA SAAT KAU DI LUKAI LELAKI LAIN!"

jisoo meluruh ke lantai, seluruh raganya mati rasa, sejak kapan Sehun mempunyai perasaan dengannya? Kenapa ia tidak tau? Andai saja, andai saja ia tidak bertemu dengan seokjin dan Sehun berani menyatakan perasaannya, pasti kejadiannya tidak seperti ini.

"Cukup, lebih baik kau pergi" ucap jisoo di sela-sela tangisnya.

Jisoo mendongak kaget ketika dengan tiba-tiba Sehun mendorongnya, mengurungnya ke tembok belakang jisoo berdiri saat ini.

Jisoo mencoba berteriak tapi bibir Sehun lebih dulu menyumpal bibirnya, Sehun menciumnya! Ciuman terluka, bisa dibilang seperti itu.

Jisoo juga terluka, Sehun benar jisoo sangat terluka! Dia dan sehun sama!

Sama-sama mencintai seseorang yang yang hatinya tidak bisa di raih!

Bughh...

Sehun tersungkur karena pukulan tiba-tiba dari seokjin, entah sejak kapan tapi yang pasti seokjin melihat hal memalukan tadi.

"Dasar kurang ajar!" Teriak seokjin, tangannya masih memukuli Sehun.

"Tidak tau malu, biadab!"

Bugh bugh bugh..

Tiba-tiba tawa Sehun menggelegar, masih memegangi ujung bibirnya yang mengeluarkan darah Sehun berucap." Lalu kau apa jika aku biadab, kau menyakitinya..." Shhhh Sehun menjeda kalimatnya, bibirnya terlalu sakit dibuat bicara." Dia sedang mengandung dan kau mau menikah lagi...." Uhuuukkk. "dimana otakmu?"

Seokjin bungkam!

"Kalau kau berani menyakitinya lagi, akan ku rebut dia darimu Kim seokjin!" Ucap Sehun penuh penekanan.


Oke jangan lupa kritik dan sarannya untuk penulis abal-abal ini😪

Sekali lagi makasih buat Tutiplnd karena Uda di buatin cover, dan jangan lupa follow wattpad aku ya makasih💕
Eh jangan lupa juga baca juga ya..
Isinya cuma quotes doang tapi😂

Isinya cuma quotes doang tapi😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang