Dua puluh tiga

2.6K 203 35
                                    

Jisoo akan menyuapi mertuanya, ini sudah waktunya makan siang

Saat ia akan mengambil makanan ponselnya berbunyi, sejenak jisoo mengerutkan kening

"Eomma"

Raut wajah jisoo seketika berubah sumringah , segera ia keluar untuk mengangkat panggilan

"Hallo eomma apa kabar?"

"Baik sayang, kau sendiri bagaimana, eomma rindu sekali padamu!"

"Aku baik-baik saja eomma"ada perasaan tidak enak saat a membohongi orang tuanya , ia ingin mengaduh bahwa hidupnya saat ini jauh dari kata baik-baik saja

"Ah ya sore ini eomma dan appa akan menjenguk mertuamu, tadi mertuamu baru saja bilang kalau ia sedang sakit saat eomma menanyakan kabar, dan kau juga kenapa tidak memberi tau eomma kalau mertuamu sedang sakit"celoteh sang eomma panjang lebar

"Emmm itu karena j-jiso si-sibuk eomma, jisoo minta maaf"

"Baiklah nak, eomma tutup dulu ya telponnya"

"Iyaa eomma"

Jisoo tidak pernah membayangkan bagaimana jadinya kalau orang tuanya tau kalau pernikahannya dengan seokjin jauh dari kata harmonis, belum lagi sifat mertuanya.

Tidak, ia tidak akan membiarkan orang tuanya sampai tau. Ia akan menyimpan luka ini sendiri, ia tidak mau membebani orang lain, tak terkecuali lisaa

Ah ngomong" tentang lisa , jisoo jadi rindu dengan anak itu, kurang lebih tig bulan ia tidak bertemu lisaa, ia ingin sekali berkeluh kesah pada sahabatnya itu, karena hanya lisa lah yang mengetahui kepahitan yang di alaminya.

Jisoo baru ingat kalau ia melupakan sesuatu, ia belum memberi makan sang mertua, ia pun kembali ke kamar dan melihat sang mertua yang sudah bangun, mengingat saat mengangkat telpon tadi mertuanya masih tertidur

"Eomma sudah bangun? Eomma makan dulu ya? Mau makan sendiri atau jisoo suapi?"tanya jisoo halus

"Saya makan sendiri"ketus sang mertua

"Yasudah , ini makanannya" jisoo menyerahkan semangkuk bubur putih kepada mertuanya, lalu bergegas menuju sofa

Beberapa detik kemudian terdengar suara sendok jatuh, jisoo langsung bergegas menghampiri mertuanya dengan panik

Ternyata tangan sang mertua masih sakit dan sulit di gerakkan

"Eomma aku suapin aja yaa!" Bujuk jisoo

"Hem"

Jisoo segera mengambil alih bubur dan langsung menyuapkan sang mertua

"Buka mulutnya eomma"pinta jisoo

Byuuuuurrrrr

Mertuanya menumpahkan bubur yang telah di makannya tepat di wajah jisoo

Jisoo kaget, ia mendongak menatap mertuanya

"Buburnya nggak enak"ucap sang mertua enteng

Jisoo tidak menanggapi, ia kesal, lebih baik ia diam

"Kenapa? , kamu nggak ikhlas ngerawat saya?"

Jisoo menghela napas panjang lalu meletakkan mangkuk bubur dan bergegas ke toilet

Setelah membersikan diri ia kembali dengan kain pel yang sudah ada di tanganya, ia segera membersikan sisa-sisa bubur yang masih berceceran di lantai

Sang mertua yang melihat hanya tersenyum mengejek, huh emang pantas kok di gituin-pikirnya

"Saya minum obat aja langsung , nggak pakek makan bubur , mana obat saya" ucapnya ketus

"Tapi eomma kan belum makan, ini di makan dikit aja yaa eomma, nanti baru minum obat"jisoo memohon kepada sang mertua dengan halus

Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang