Dua puluh lima

2.7K 202 12
                                    

Jisoo bangun di kamarnya, ahh kenapa kepalanya terasa berat? Jisoo mencoba mengumpulkan kesadarannya. Setelah kesadarannya mulai terkumpul ia berfikir kenapa ia bisa disini? Seingatnya ia akan pergi dari rumah ini setelah tragedi dengan sang mertua dan seokjin di rumah sakit

Lalu pertanyaannya bagaimana ia bisa disini? Ah kepalanya sakit sekali, apalagi perutnya?

Apakah tragedi di rumah sakit tadi hanya mimpi dan sekarang ia sudah bangun?

Tapi rasanya mustahil kalau itu mimpi, buktinya pipinya sekarang masih sakit akibat tamparan keras seokjin tadi, ah tapi jisoo lebih senang kalau kejadian tadi hanya mimpi, tapi selalu saja harapanya tidak sesuai dengan fakta!

Saat jisoo sedang memikirkan bagaimana ia bisa disini, tiba-tiba suara pintu di buka membuat jisoo menoleh

Ia melihat seokjin datang dengan membawa nampan berisi? Apa itu? Jisoo tidak bisa menebaknya.

Seokjin kini sudah berada di depannya

"Ini"ucap seokjin datar seperti biasa

Jisoo memilih diam, ia terlalu takut untuk berbicara dengan seokjin

"Untukmu"seokjin meletakkan nampan berisi makanan dan minuman ke meja samping tempat tidur jisoo

"Makanlah! Apa kau mau pingsan lagi, ck merepotkan" lanju seokjin ketus

Oh jadi dirinya bisa disini karena pingsan, tapi kok bisa , siapa yang menggendongnya? Apa seokjin yang menggendongnya? Ah tapi tidak mungkin

"Kau tadi pingsan karena perutmu kosong, kau belum makan kan dari kemarin" ucap seokjin lagi

Jisoo sedikit senang karena seokjin menghawatirkannya

"Jadi makanlah sebelum kau pingsan lagi, kau tau itu sangat merepotkanku!"

Jisoo bungkam setelah seokjin mengeluarkan kata-katanya

Tidak ada tanda-tanda jisoo akan makan makanannya, seokjin yang melihat itu jadi geram sendiri

Ia lebih mendekat ke arah jisoo, lalu beberapa detik kemudian tangannya sudah mencengkram bahu jisoo , jisoo kesakitan karna cengkraman seokjin yang sangat keras di bahunya

"Cepatlah makan , apa kau tau eomma menunggumu!"ucap seokjin geram

Jisoo menggeleng pelan, kepalanya tertunduk sekarang

"Kau mau di suapi" teriak seokjin

"Oke sekarang buka mulutmu"seokjin sudah mau menyuapkan makanan ke mulut jisoo

Jisoo masih tidak bergeming

Sudah cukup, kesabarannya sudah habis, akhirnya seokjin menjejalkan makanan dengan kasar ke mulut jisoo.

"Jangan harap aku akan memperlakukanmu istimewa"

Jisoo tersedak-sedak karena perlakuan kasar seokjin , ia mendesis kesakitan karna bibirnya terkena pinggiran sendok, mengingat bibirnya juga sedikit robek karena tamparan seokjin

Jisoo mengunyah makanan dengan perasaan yang sangat amat menyakitkan!

Sesaat kemudian makanan habis, lalu seokjin mengulurkan obat dan air minum

"Cepat minum obatnya setelah ini" ujar seokjin dingin

"Oh ya dan setelah ini kita akan kerumah sakit menemui eomma, eomma ingin minta maaf padamu!"lanjut seokjin

"Tapi kepalaku masih s_", ucap jisoo terputus

"Nggak usah manja kamu"ucap seokjin lalu pergi meninggalkan jisoo

Kenapa kau sama sekali tidak memiliki sedikitpun rasa iba terhadapku? Bahkan setelah semua hal menyakitkan ini




Tambah Gaje yaa? Wkwkwk maklum masih recehhh:)
Maaf pendek!
Jan lupa vommentnya:*


Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang