52

3.1K 250 68
                                    

Happy reading😌







"maaf, aku selalu menyakitimu!". Seokjin berucap panjang untuk pertama kali setelah beberapa bulan hanya diam

"Kenapa? Apa yang terjadi?". Jisoo heran, ia masih membiarkan seokjin memeluknya.

Seokjin melepas pelukannya, tangannya menangkap kedua pipi jisoo." Kau tau, aku sekarang sadar kalau aku benar-benar mencintaimu!"

Jisoo memalingkan wajah, telinganya terasa aneh mendengar ucapan seokjin.

"Aku minta maaf untuk semua kesalahanku selama ini jisoo!" Ucap seokjin sekali lagi,

Sedangkan di depannya, jisoo menatap seokjin dengan tatapan heran sejak tadi. Ada apa dengan pria itu, apa mungkin ada yang tidak beres dengan otaknya? Pasalnya pria itu selalu dingin dan tiba-tiba sekarang seokjin meminta maaf lalu memeluknya hangat?

Jujur saja jisoo merasa sedikit bosan dengan permintaan maaf pria itu, selalu meminta maaf dan selalu mengulanginya lagi, entahlah sudah berapa kali jisoo di permainkan seperti ini.

Tidak ada jawaban dari jisoo membuat seokjin mengeluarkan suaranya lagi. " Kau mau memaafkan ku kan?"

Jisoo tidak bisa berkata apa-apa lagi kecuali mengangguk, pada dasarnya jisoo akan dengan mudah memaafkan pria itu. Sebesar apapun kesakitan yang telah seokjin beri jisoo selalu memberi maaf!

.
.
.
"Aku sangat senang bisa tidur bersama lagi denganmu!" Celetuk seokjin, tangannya mengelus perut jisoo yang sudah besar

Jisoo diam, ia menikmati setiap kebersamaanya dengan seokjin, ia merindukan pria itu, sangat!

Seokjin tau luka yang di berikannya pada jisoo sangatlah dalam, tapi ia seolah sadar bahwa Tuhan masih memberinya kesempatan dan seokjin akan memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik mungkin.

"Ngomong-ngomong, ada apa denganmu, kenapa kau berubah secara tiba-tiba ?". Tanya jisoo pelan.

"Aku menyesal!" . Jawab seokjin lirih

"Untuk?"

"Karena sudah banyak melukaimu!"

Jisoo tersenyum meremehkan."bukankah selama ini kau selalu begitu? Minta maaf,menyesal dan mengulanginya lagi?"

pikirannya kini mengingat bagaimana seokjin memperlakukannya selama ini, bagaimana ia harus menahan sesak saat melihat seokjin dan jira menikah? Bukankah itu sangat menyakitkan, apalagi jisoo sedang mengandung! Ya Tuhan jisoo sudah memaafkan pria itu,sungguh! tapi kenapa rasanya masih sesesak ini jika mengingatnya kembali ?

"Maaf,tapi kali ini aku benar-benar menyesal!". Seokjin berusaha meyakinkan jisoo.

"....."

"Untuk perjanjian kita dulu...". Seokjin menghentikan ucapannya saat melihat jisoo yang spontan menggeleng.

Seokjin menghembuskan nafas kasar, wajar jika jisoo langsung menggelengkan kepala, wanita itu juga ingin terbebas dari rasa sakit yang ia berikan bukan? Tapi apa ia salah kalau mengharapkan jisoo selalu bersamanya! Seokjin egois memang!

"Aku paham! Kau tiidak akan mau kembali , tapi aku ingin meminta satu permintaan darimu sebelum kita benar-benar berpisah!". Seokjin menatap jisoo yang saat ini menatap ke arahnya.

"Apa?"

"Akuuu....". Seokjin tercekat, rasanya sulit sekali berbicara saat jisoo sedang menatapnya seperti ini.

"Apa?" Jisoo bertanya lagi, ia penasaran dengan kelanjutan kalimat seokjin.

"Aku...bolehkah...emm mksudku,aku ingin menjadi suami yang baik sebelum perpisahan kita!" . Seokjin tersenyum canggung, berharap jisoo mengucapkan iya atau minimal mengangguk.

Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang