53

2.7K 224 58
                                    


sorry banget kalau nggak seperti bayangan kalian!
jangan kabur karna up nya lama,karna jujur part ini aja aku sempet"in pas lagi males-malesnya wkwk😂😂
Tapi besok-besok aku bakal usahain cepet🙏
Oke, happy reading🤗







"pelankan jalanmu nanti kau jatuh!". Teriak seokjin di belakang jisoo.

Langkah jisoo terhenti, ia menoleh dan terkejut melihat seokjin sudah ketinggalan lumayan jauh dari dirinya.

Seokjin segera menyusul jisoo. "Kalau kau jatuh bagaimana, jangan cepat-cepat!"

Jisoo meringis memperlihatkan deretan gigi putihnya, "hehe maaf!"

"Oke sekarang kita mau kemana dulu?". Tanya seokjin memastikan.

Jisoo nampak berpikir "Aku ingin.."

Sedetik kemudian ia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Ahh itu ada baju obral bayi, ayo kesana!" Ajaknya menggandeng tangan seokjin segera.

"Tapi aku tidak tau jenis kelamin bayi kita apa?". Jisoo berucap murung.

"Kau bisa beli untuk perempuan dan laki-laki". Ucap seokjin enteng, ia tidak masalah kalau penjualnya harus di Beli sekalipun!

"Bbenarkah?" Tanya jisoo memastikan.

"Iya, ambil sesukamu, lagipula aku tau apa jenis kelamin anak kita!"

Jisoo membulatkan matanya seolah tidak percaya. Dia saja tidak tau, mana mungkin seokjin bisa dengan enteng berbicara kalau jenis kelamin bayi mereka laki-laki?

"Aku tau dari mimpiku" lanjut seokjin.

"Itukan hanya mimpi, itu Hanya bunga tidur, kau ini ada-ada saja!" Jisoo tertawa menertawakan omongan seokjin yang menurutnya hanya lelucon.

"Dalam mimpiku anak kita laki-laki". Seokjin melanjutkan kalimatnya.

Jisoo masih stay tertawa sampai ia tidak tau kalau ekpresi wajah seokjin kini sudah berubah.

"Kau ini, perutku sampai sakit" jisoo mencoba menghentikan tawanya saat ia menyadari sesuatu.

"Ah, maaf-maaf aku ttidak bermaksud!". Ucapnya ragu.

"Hm lupakan saja omonganku tadi, sekarang kau bebas berbelanja, aku akan menunggumu di sana". Tunjuk seokjn pada kursi kosong di depan stand.

"Tttapi aku mau kau menemaniku!". Jisoo berucap melas, kepalanya sudah ia senderkan di bahu seokjin.

Seokjin menghela nafas berat, mana bisa ia mengabaikan jisoo.

.
.
Setelah puas berbelanja, menaiki beberapa permainan dan kini mereka membeli kembang gula kapas, bukan mereka, melainkan jisoo.

Seokjin mana mau membeli kembang gula apalagi memakannya sambil berjalan mengelilingi pasar malam. Seperti anak kecil saja!

"Cobalah, ini enak!". Jisoo menyodorkan kembang gula ke mulut seokjin.

"Aku tidak suka, kau saja yang makan!"

"Tapi ini enak, cobalah!"

Apapun untuk jisoo, akhirnya seokjin mengalah dan membuka mulutnya.

Rasanya tidak terlalu buruk. Ia menelan kembang gula dan rasanya enak-enak Saja.

"Enak kan?". Tanya jisoo.

Seokjin mengangguk, "waktunya pulang!"

Jisoo yang sedang menikmati kembang gulanya mendongak seketika. Wajahnya memelas mendengar ucapan seokjin.

Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang