Setelah memutuskan untuk pulang kini seokjin sedang berada di depan kamar jisoo
"Astaga tuan kenapa tuan malah disini ini kan belum waktunya pulang?"tanya bi tanti sontak mwbuat seokjin kaget
"Udah pulang bi gurunya sedang rapat, ohya jisoo sudah keluar kamar?"
"Loh bukanya non jisoo sedang sekolah ya, non jisoo belum pulang tuan"
Astaga benar ternyata,berati jisoo belum bangun
"Eh yaudah bik, lanjutin aktivitas bibi aja"
"Tuan kok aneh gini yaa"gumam bi tanti lalu pergi meninggalkan seokjin
Masih di depan kamar jisoo
Sungguh seokjin bingung ia harus bagaimana sekarang
Ia sungguh tidak tega tapi kalau ia menolong jisoo bisa" jatuh dong harga dirinya di depan gadis itu
Ah persetan dengan harga diri
Di langkahkan kakinya masuk ke kamar jisoo yang tak terkunci itu dan segera berjalan mendekati ranjang jisoo , mengulurkan tanganya ke dahi gadis tsb
"Panas sekali , apa dia sedang demam ya"ucap seokjin berargumen dengan dirinya sendiri
"Jisoo buka matamu, apa kau benar-benar sakit??"
Sudah tau sakit masih saja bertanya, dasar suamikooo:)
"Hei buka matamu!"teriak seokjin yang sudah mulai lelah berteriak
"Apa ku gantikan dulu saja bajunya ya biar dia gak kedinginan eh tapii....."
Ide pun muncul di otak seokjin
"Bi tanti bik"
"Bi tantiiiiiiiiiii"
"Bibikkkkkk"
Tidak ada sahutan
"Oh shit kemana perginya orang tua itu?" Kesal seokjin karna yang di panggil tidak juga menampakkan batang hidungnya
Apa nunggu bi tanti dulu kali yaa
Eh tapi kalau keluarnya lama gimana?
"D-dingiiinn"Suara rintihan jisoo mengagetkan seokjin , ia pun segera menghampiri jisoo yang sudah pucat sekarang
"Okee aku akan menggantikanya sekarang"
Ia pun mulai membuka kaos yang di kenakan gadis itu
Sungguh ia mulai tergoda sekarang, oh ayolah dia juga lelaki normal
"Tidak tidak, ingat dia hanya perempuan pembawa sial mana mungkin aku tertarik dengan tubuh itu"gumam seokjin
Oh sungguh apa yang di katakan mulutnya sangat berbeda dengan apa yang ada di otaknya sekarang, sungguh ia sangat ingin menyentuh gadis itu sekarang
Akhirnya selesai juga , padahal hanya menggantikan baju tapi kenapa rasanya seperti lama sekali
"D-dingiinnn"
"Eommmaa"
"Eommaaa D-dinginnn"
Seokjin segera menarik selimut untuk menutupi tubuh gadis itu
Bukannya berhenti gadis itu semakin keras memanggil nama ibunya
Seokjin pun memutuskan untuk menghubungi dokter
Belum sempat seokjin berdiri tapi tangan jisoo kini menggenggamnya erat
"Yakk jisoo jangan seperti ini!!"
"Hei buka matamu kalau kau begini terus aku tidak bisa menelvon dokter"
Seokjin berusaha melepaskan genggaman tangan jisoo tapi bukanya terlepas malah genggaman itu semakin kuatSekitar lima belas menit duduk di ranjang dengan tangan yang masih di genggam jisoo
Tanpa ia sadari tangannya kini sudah terulur di pipi jisoo
"Cantik"
Oh seokjin kemana saja kau selama ini hingga tak pernah sadar jika di rumah mu memang ada gadis cantik
Ia pun segera sadar dengan apa yang dilakukanya dan segera menarik tanganya dari pipi jisoo
****
Selang beberapa waktu akhirnya jisoo mulai membuka matanya
Sakit
Perih
Pusing
Tubuhnya terasa remuk sekarang , hanya sakit yang ia rasakan saat ini
"Kau sudah bangun rupanya, ck menyusahkan saja"
Jisoo yang sadar tanganya telah menggengam tangan seokjin lantas melepasnya dengan cepat
Itulah kebiasaan jisoo ia akan mengenggam tangan siapa saja yang berada di dekatnya saat ia sakit , aneh mungkin tapi itu benar
"Aku akan menelfon dokter"ucap seokjin berlalu meninggalkan jisoo yang masih lemas di ranjangnya
Sambil menunggu kedatangan dokter seokjin akan menyiapkan makanan , bukan apa apa ia hanya merasa sedikit bersalah pada gadis itu
"Apa dia baik-baik saja dok,bagaimana kondisinya?"
"Istri anda kekurangan nutrisi, ia rupanya juga memiliki asam lambung,apa seharian ini istri anda tidak makan,istri anda harus menjaga pola makanya kalau tidak mau ini terjadi lagi"
Penjelasan dokter tersebut membuat seokjin mengingat bagaimana ia membanting makanan jisoo tadi malam ia bahkan sudah menampar gadis itu
Jadi jisoo tidak makan dari kemarin pagi, pantas saja dia sakit sekarang
Tidak,seokjin tidak pernah peduli paa gadis itu ia hanya tidak mau gadis itu mati sebelum waktunya
Ah seokjin author kira seokjin udah berubah tapi ternyata seokjin masih kejam aja sama jisoo:( :(
"Kalau begitu saya permisi dulu tuan"
"Baik terimah kasih dokter"
***
"Ini makanlah!"ucap seokjin sangat dingin tidak ada kehangatan sama sekali padahal jisoo sedang sakit
"Aku pergi dulu, kalau ada apa apa panggil saja bi tanti"
Belum sempat seokjin melewati pintu kamar tapi jisok sudah memanggilnya
"Ada apa""Terimah kasih"
"Tak perlu berterimah kasih , lagipula kau begini karena aku"
Yaa itu memang benar!!!
****
Seokjin sudah keluar entah kemana, meninggalkan jisoo sendiri dengan sepiring makanan dan segelas susu di tangannya
"Ah tidak papa meskipun dia masih dingin, stidaknya dia masih mau memanggilkan dokter untukku dan bajuku...???"
Jisoo kaget , pasalnya ia menggunakan baju yang berbeda dengan apa yang ia gunakan saat pingsan di kamar mandi tadi
Ah apa mungkin seokjin yang menggantikanya
Perlahan jisoo mulai tersenyum malu" sendiri
Tapi sesaat ia juga sadar
"Em tapi bisa sajakan bi tanti yang gantiin baju ku, sebaiknya aku tidak terlalu percaya diri untuk berharap bahwa dia akan mencintaiku"
Jisoo segera menghabiskan makanan dan segera mandi
Dont forget Vommentnya yess? :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]
FanficPernikahan yang terjadi karena wasiat seorang jennie untuk sahabatnya(jisoo)dan kekasihnya(seokjin) bagaimana kah kehidupan pernikahan mereka jika seokjin terus menerus menyalahkan jisoo atas pernikahan ini dan mengaggapnya perempuan sial yang menye...