sembilan belas

2.6K 207 9
                                    

Setelah mendengar kalimat seokjin, jisoo nampak berpikir sesuatu

"Tapi kita kan wisuda minggu ini, apa kau tidak ingat?"

Seokjin menepuk pelan dahinya, kenapa ia baru ingat sekarang! Huh memalukan sekali

"Aku baru ingat , aku akan segera bilang ke appa,haaahh lagi pula...." tiba tiba wajah seokjin menjadi sangat sumringah

Jisoo heran melihat perubahan wajah seokjin, kenapa pria ini?

"Lagi pula apa?"

Seokjin langsung mengalihkan wajah menghadap jisoo yang kebingungan,

"Lagipula bagus kan , aku juga tidak perlu repot repot membohongi appa kalau aku berlibur denganmu, setelah ku bilang kita tidak jadi liburan karena wisuda makan appa akan mengerti dan masalah selesai"oceh seokjin panjang lebar

Jisoo hanya bisa mematung mendengar ocehan seokjin yang memekakkan telinganya itu, ia pun memutuskan untuk segera ke kamar

"Mau kemana?"

"Aku ingin istirahat!"

******

Jisoo menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong, baru saja ia bahagia membayangkan bagaimana jadinya kalau ia jadi pergi dengan seokjin ke pulau dewata itu, pulau yang sudah lama di impi"kannya

Setidaknya ia pernah kesana walaupun hanya dengan kepura-puraan seokjin,

Jisoo mengerang tertahan menelan kepahitan di hidupnya

Mencoba memejamkan matanya, ia ingin tidur siang , ia lelah

Lagi" jisoo menggerutu, ini udah hampir setengah jam tapi jisoo tetap terjaga.

Jam menunjukkan pukul satu siang, ia mulai bosan, apa yang harus di lakukannya?

Tiba-tiba suara ponsel mengagetkan jisoo

Ternyata sehun yang hanya menanyakan kabar, ah sudah cukup lama rasanya jisoo tidak bertemu pria itu,

Ah andaikan saja sifat seokjin seperti sehun, pasti ia akan sangat bahagia, huhhh sudahlah kenapa dengan pikirannya ini, kenapa ia membandingkan suaminya dan sehun

Setelah percakapan dengan sehun selesai ia segera kembali di landa rasa bosan, sehun berpamitan ada pekerjaan penting jadi ia menyudahi chattingan nya

Sebuah ide muncul di kepala jisoo, lalu ia senyum" sendiri

"Lebih baik aku keluar mencari pakaian wisuda daripada aku bosan di kamar"gumamnya antusias lalu bersiap siap

Ia pun segera melangkahkan kakinya keluar rumah, saat ia sudah melewati pintunya tiba-tiba suara tak asing mengagetkanya

"Kau mau pergi?"

Seokjin , suaminya kini sedang duduk di kursi halaman depan. Matanya menatal ponsel tanpa melirik ke arah jisoo

"Kau bertanya padaku"

"Memangnya ada orang lagi di sini? Dasar bodoh"umpat seokjin

"Tsk"jisoo sebal,ia sudah cukup senang tadi karena seokjin bertanya

"Aku ingin ke butik" setelah berkata seperti itu jisoo segera pergi meninggalkan seokjin yang mulai mengalihkan pandangan dari ponselnya menuju jisoo yang sudah tak terlihat lagi

****

Hati ini jisoo dan seokjin akan melaksanakan wisuda SMA, seokjin sudah bersiap siap dari tadi sedangkan jisoo ia hanya perlu mengoleskan sedikit lagi make up dan selesai, lihatlah penampilannya sungguh cantik sekarang dengan kebaya coklat muda yang pas di badannya .

Jisoo memperhatikan dirinya di cermin sekali lagi sambil berpikir bagaimana ia akan sampai ke sekolah dengan pakaian seperti ini , ia malu kalau harus naik taxi, kalau hari" biasa ia takkan pernah mempermasalahkanya

Ahh andai saja seokjin mau berangkat bersamanya....

Suara ponsel miliknya membuat ia seketika berhenti melamun, lalu maulai berbiacara dengan si penelepon

"Habis ini lo gue jemput ya ji"ucap lisa di seberang sana, jisoo menghela napas lega, akhirnyaaaa...

Sebelum sampai di sekolah lisa pergi dulu ke tempat menjual bouqet . Jisoo pun ikut turun

"Nanti kalo seokjin nggakmau terima, buat gue aja yaa bouqetnya"ceplos lisa seenaknya

Jisoo yang sedang memilih bouqet tiba tiba menghentikan aktivitasnya , ia tersenyum kecut, lalu tertunduk

Lisa sadar bahwa perkataannya barusan sangat menyinggung sahabatnya ini

"Ehh sorry sorry jis, gue gak maksud gitu, tadi cuma bercanda maafin gue yaa?"

"Yaudahlah lis, emang bener kok kata lo"bouqet yang semula berada di tanganya kini ia kembalikan ke tempat semula.

Lisa jadi semakin merasa berslah kalau sperti ini

"Eh kok di kembalik in sih, seokjin pasti mau kok nerima bunga lo, atau gini aja deh, kalau dia nggakmau bouqet itu kasih aja ke gue, dr pd mubazir

"Yaudah iya terserah deh"ucap jisoo pasrah

****

Acara wisuda pun selesai dan kini semua siswa maupin siswi sedang asik berfoto, ia jadi mengingat jennie, andai saja sahabatnya itu masih hidup asti ia tidak akan terluka setiap harinya seperti ini

Jisoo duduk sendirian sekarang karen lisa baru saja berpamitan sebentar , meninggalkan jisoo dengan segala kegugupannya

Jisoo takut ia akan di bully oleh temanya lagi, tapi untunglah sejak tadi tidak ada yang mengatainya , paling satu dua yang menatapnya dengan sedikit  aneh

Masa perpisahan jisoo lewati seorang diri, lisa juga tidak kunjung kembali ah, lengkaplah sudah penderitaanya, memang semenjak menikah dengan seokjin semua orang di sekolah menjauhinya kecuali lisa

Saat jisoo sedang merenungi nasibnya tiba tiba matanya terpaku pada sosok yang ia kenal , yaa seokjin yang sekarang sedang berfoto bersama teman temannya , ada jimin, jungkook, taehyun, suga , j hope dan ah entahlah bukankah itu ara , ya itu ara

Ara adalah teman sekelas jisoo yang menyukai seokjin, dia juga yang mengompor ngompor i siswa siswi agar benci padanya

Dulu sebelum seokjin berpacaran dengan jennie ara sempat mengungkapkan perasaanya namun di tolak secara halus oleh seokjin karena saat itu hatinya sudah menjadi milik jennie

Gadis itu sungguh licik, dan lihatlah ia sekarang, sok akrab sekali dengan seokjin , sesekali memegang pipi dan lengan seokjin, nampaknya seokjin juga tidak keberatan dengan hal itu, mereka berdua juga tidak memperdulikan jisoo yang sudah siap meremas bouqet yanh ada di genggamanya kalau tidak ingatbini akan di berikannya kepada seokjin maka dengan sekali remasan ia pastikan ia bisa menghancurkan bouqet itu

******

Setelah di temani lisa mencari seokjin akhirmya ia bisa menemukan nya ,

Seokjin sedang memainkan ponsel di gazebo, dengan sekuat tenaga ia pun melangkakhkan kakinya mendekati seokjin

"Ini buat kamu" ucap jisoo yang sudah menjulurkan bouqetnya tepat di hadapan seokjin

Yang di ajak bicara hanya menatap sekilas lalu fokusnya kembali ke ponselnya

Jisoo tau ini yang akan terjadi, ia di abaikan, sedikit tertawa sumbang dalam hati menertawakan dirinya sendiri

"Yaudah aku taruh sini, siapa tau kamu berubah pikiran,kalau tetep nggakmau buang aja!"

Tanpa berkata apa-apa lagi jisoo pun meninggalkan seokjin yang diam-diam sedang menatap bouqet pemberian jisoo, lalu memutuskan untuk mengambilnya, dan membuangnya ke tong sampah dekat gazebo.
"Untuk apa repot-repot aku juga tidak akan luluh"batin seokjin

Jisoo yang memang sedang mengintip dari tadi semakin terluka saat mengetahui bouqet pemberiannya berakhir di tong sampah








1013 kata untuk pertama kalinya:)
Rabu,18 Maret 2020

Husband || Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang