Chapter VII

3.9K 361 11
                                    

Unexpected News

It’s been 3 months since their last meeting. Jin dan Irene tidak pernah ada komunikasi lagi. Masing-masing menjalani kesibukan yang padat. Jadwal merekapun tidak ada yang memungkinkan untuk mereka berpapasan.

Dan sudah 1 bulan photoshoot mereka terbit di majalah 1st Look. Tidak ada ucapan sedikitpun kepada satu sama lain.
Berbeda dengan fans mereka. Fans menggila. Menjadikan penjualan majalah 1st Look naik berkali-kali lipat. Mereka menjadi hot topic berminggu-minggu. Jinrene shipper mengalami kenaikan drastis. Their visual are no joke. Fans berharap mereka dating in real life.

Yang dibicarakan tak menggubris. Irene menjalani jadwalnya seperti biasa. Jika ada member nya yang mengungkit Jin, dia hanya akan mendelik. Jika diwawancarai mengenai photoshoot tersebut, dia akan menjawab dengan formalitas.

Sementara Jin tak berbeda jauh dengan Irene. Dia akan menanggapinya dengan lelucon jika ada yang mewawancarainya mengenai Irene. Sudah dipastikan membernya selalu membahas foto-foto mereka. Dan sudah dipastikan juga, Jin hanya terdiam tak mau menanggapi atau dibalas dengan candaan.

One thing in common, keduanya membeli majalah 1st Look edisi tersebut. Masing-masing dengan alasan untuk kepentingan dokumentasi. Tak ada komentar lebih jauh dari para member  group. Percuma juga dibahas, pikir mereka.


JIN

“MC?” Tanyaku kepada manager hyung yang membawa berita bahwa aku ditawari untuk menjadi MC pada acara musik pertengahan tahun di salah satu stasiun tv nasional.

“Iya, kau. Apakah mau kau ambil? Kalau tidak, pilihan kedua adalah V.” kata Sejin hyung sambil menunjuk V. Yang ditunjuk hanya mengendikkan bahu. Kami semua sedang berkumpul di ruang tamu sambil menikmati makanan yang dibawa oleh Sejin Hyung.

“Siapakah partner ku?” tanyaku.

“Sana from twice. Dan juga Park Chanyeol. Dan 1 lagi.. kurasa kau tidak akan menyukainya.”

“Siapa?”

“Irene ssi”

Aku terbatuk. Suga memberiku air sambil menepuk-nepuk punggungku.

“Kalau Jin hyung tidak mau, aku mau. Aku mau.” Kata V dengan semangat. “Hyung, biar aku yang menggantikanmu.”

“Aku mau.” Jawabku tegas.

Sejin hyung melihatku dan  V bergantian, “jadi siapa yang akan ambil job nya?”

“Aku.” Jawabku sambil berdiri. Seolah acuh tak acuh. Tapi aku sebenarnya ingin melompat kegirangan. Aku akan bertemu lagi dengannya. Kali ini tak akan kubuat kacau. Mulutku akan kuplester saja.


Irene

“Kau yakin akan melewatkannya?” tanya manager noona kepadaku. Baru saja aku diberitahu akan menjadi MC acara musik yang sama dengan pria itu. Daripada terjadi kejadian-kejadian yang tak kuinginkan, bukankah lebih baik kalau kuhindari saja pertemuan dengannya? Ditambah lagi, aku tak mau ada skandal lebih jauh. Akhir-akhir ini fans kami semakin aktif tampaknya. Bisa-bisa mereka akan mengamati kami dengan jeli. Dan aku tak bisa berjanji untuk tak melakukan hal konyol.

“Iya” jawabku. Terdengar agak ragu

“Jadi boleh kulempar ke member yang lain?” tanyanya

“Aku!” Joy dan Yeri berteriak bersamaan.

“Kenapa tidak Seulgi atau Wendy saja.” Kataku disambut cibiran Joy dan Yeri.

“Aku saja noona.. aku ingin sekali mencoba menjadi MC.” Kata Joy

“Aku jugaaaa..” seru Yeri. “apalagi ada Chanyeol oppa. Pasti aku bisa belajar dari nya.”

“Aku akan belajar dari Jin sunbaenim. Dia sering menjadi MC bukannya?” kata Joy

“Yah! Untuk apa kau belajar darinya? Dia juga tak terlalu sering menjadi MC. Paling hanya beberapa kali. Belajar saja dari yang lain.” Seru ku ke Joy.

“Darimana kau tahu dia baru beberapa kali jadi MC? Apa kau mencari info tentang Jin sunbaenim?” tanya Joy.

“Tentu saja tidak. Buat apa?” Sanggahku. Yaa aku pernah sekali dua kali mencari namanya di google. Atau mungkin 3 kali?

“Unniee.. kau kan sudah tidak mau menjadi MC. Jadi biarkan aku yang menjadi MC. Ok unnie? Pleaseeee..” Joy menarik-narik tanganku seperti anak kecil.

“Baiklah.” Kataku. Dan Joy langsung bersorak sambil berjingkrakan.

“Aku akan bertemu Jin sunbaenim. Siapa tau dia mau berteman denganku. Apa kau punya nomornya? Boleh aku minta? Aku mau menghubunginya.”

“Buat apa?” tanyaku. Ya ampun anak ini kenapa agresif sekali sih.

“Memperkenalkan diri. Mengakrabkan diri. Kami kan harus akrab biar bisa bekerja sama dengan baik. Berikan aku nomornya, unniee..”

Berat sekali hatiku. Bagaimana kalau nanti Joy menghubunginya? Dan dia menyambutnya. Bagaimana kalau mereka akan jadi akrab, seperti yang Joy mau.

“Kayanya kau cocok dengan Jin sunbaenim.” Kata Wendy kepada Joy. “mungkin tidak akan terlalu sulit menciptakan chemistry diantara kalian.”

“Chemistry?” tanyaku

“Iya di atas panggung. Menjadi MC bersama butuh chemistry juga bukan?” terang Wendy

“Tentu saja!” jawab Joy. “mana nomornya unnie?” rengeknya.

“Tidak.” Jawabku sambil berdiri. Yang lain hanya melongo. “aku yang akan jadi MC. Aku berubah pikiran.”

“Tapi..” Joy mau protes

“Noona, katakan pada mereka. Aku ambip tawaran ini.” Kataku pada manager noona lalu pergi masuk kamar sebelum diserbu oleh memberku yang sudah mulai ramai mengeluarkan suara-suara. Entah itu tertawa, protes maupun ciee-ciee an. Aku tak ambil pusing. Aku tak bisa membayangkan Jin dan Joy ber akrab-akrab ria di depan mataku.

Lagi-lagi aku aneh sekali kalau menyangkut dia.





Woohooo.. Jinrene akan bertemu lagi. Prepare for the next chapter 💜

Don't forget vote dan comment nya 😘

Serendipity (JINRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang