IRENE
“Unnie..” panggil Wendy.
Aku menoleh ke arahnya. Kami semua sedang berkumpul di ruang tamu rumah menikmati hari libur yang hanya sehari ini. Sedari pagi kami bermalas-malasan karena jadwal belakangan ini cukup hectic.Sekarang aku, Seulgi dan Wendy sedang menonton Netflix di sofa sedangkan Joy dan Yeri sedang saling memakaikan nail polish ke satu sama lain.
“That’s cute.” Wendy menyengir kepadaku.
Aku menaikkan alisku. “What’s cute? Aku?” cengirku.
Seulgi memutar bola matanya, aku terkekeh melihatnya.
“Wallpaper unnie yang cute.” Kata Wendy lagi.
Aku panik dan melihat bahwa hp ku sedang dalam kondisi nyala dan wallpaper ku terpampang jelas. Aku langsung mengambil hp ku dan menaruhnya di pangkuan. Mukaku pasti sudah merah.
“Cut it out unnie.. kami semua sudah melihatnya tak sengaja.” Sambar Joy.
“Dari minggu lalu kami sudah melihatnya.” Kata Seulgi acuh tak acuh, matanya tetap menatap televisi.
Aku memeluk hp di dadaku. Wallpaperku adalah fotoku dan Seokjin di waktu opening store Gucci bulan lalu. Kejadian kemarin membuat heboh media sosial. Namaku dan Jin menjadi top searching selama beberapa hari. JINRENE. Begitu mereka menyebutnya.
Harus kuakui, aku senang sekali melihatnya. Melihat banyak juga yang mendukungku dengannya, memasang-masangkan diriku dengannya. Walaupun banyak juga yang menentangnya dengan alasan aku dan Suho adalah pasangan paling serasi. Reaksi fans kami terbagi-bagi antara Seokjin, Suho dan juga ada yang tak suka aku berkencan dengan siapapun.
Aku dipanggil oleh Sajangnim keesokan harinya setelah kejadian itu. Aku dimarahi lagi. Tapi bagaimana, itu adalah kecelakaan. Aku bukannya dengan sengaja ingin jatuh dan diselamatkan oleh Seokjin.Well.. mungkin kalau aku sudah se-desperate itu, bisa aku pertimbangkan. Haha.
Aku senang sekali melihat foto-foto yang beredar saat kejadian itu. Fans memang paling bisa mengambil moment-moment yang sebenarnya tak kusadari juga.Banyak beredar fotoku melirik Seokjin dan iti jadi Viral. Ada juga foto Seokjin menatapku.. penggemar kami menggila karenanya. Dan penggemar Suho tentu saja menyerangku dan Seokjin.
Aku menyimpan beberapa foto favorite ku. Salah satunya yang kujadikan wallpaper, yaitu foto Seokjin memelukku sehabis menarik tanganku agar tak jatuh dengan pandangan kami melihat satu sama lain.
Fotonya bagus sekali.. membuatku tersenyum seperti orang gila pertama kali melihatnya. Kami terlihat seperti sedang berpelukan seperti pasangan.
“Kalau kalian sudah melihatnya.. kenapa tidak ada yang bilang padaku?” tanyaku pelan.
“Buat apa? Nanti unnie akan menggantinya. Selama unnie senang, kami sih tak masalah.” Kata Yeri.
Perkataan Yeri mengingatkanku pada ‘ancaman’ Seokjin.Kim Seokjin.. apa kabarnya orang itu? Dia benar-benar menghilang dari hidupku. Sudah sebulanan ini kami tak berselisihan jalan. Jadwal kami tak pernah bertemu dan aku tak boleh berharap dia akan menghubungiku kan? Dia menepati janjinya, untuk tak mengemis cintaku lagi. Sepertinya dia sudah benar-benar melepasku.
Yang bisa aku lakukan hanya melihatnya lewat media sosial atau berita. Membuat fake account agar bisa follow akun-akin fanbase nya.Mengerikan memang kalau sudah kecanduan seperti ini. Yang ku tahu, BTS sekarang sedang ada di Busan menghadiri acara musik bersama beberapa group lainnya. Aku jadi ingat, aku belum mengecek fancam-fancam yang beredar.
“Unnie.. kenapa tak kau kejar saja Seokjin oppa?” tanya Joy. “Kau sepertinya masih menyukainya.”
“Tidak. Aku sudah punya pacar bukan? Lagipula, dia hanya akan mengacaukan rencana-rencanaku.”
“Rencana apa contohnya?” tanya Seulgi.
“Rencanaku bersama kalian. Aku masih ingin bermusik bersama kalian lebih lama lagi. Aku masih ingin bernyanyi, menari, mendapatkan penghargaan-penghargaan bersama kalian. Kalau aku mengejarnya, Sajangnim akan meng-grounded kita. Siapa yang tahu kita akan diberikan album kapan dan berapa lama kita harus vakum.”
“Apakah unnie bahagia?” tanya Wendy.
“Tentu saja. Aku punya kalian.” Jawabku
“Walaupun tanpa Seokjin oppa?” tanya Joy lagi
“Cinta bisa urusan belakangan, Joy. Aku akan fokus ke karirku dan kita.”
“Kau tahu kan dia tak akan menunggumu selamanya?” tanya Seulgi. “Mana mungkin dia akan menunggu ketidakpastian darimu selamanya? Dia akan menemukan perempuan lain yang bersedia menjalani semua ini bersamanya.”
Aku terdiam mendengar Seulgi bicara hal yang sama persis dengan yang Jin katakan. “Sudahlah tak apa. Dia berhak bahagia dengan siapapun selain aku.”
“Jadi kau tak keberatan kalau dia punya pacar lain, unnie?” tanya Joy.
“Silahkan saja. Aku tak memintanya untuk menungguku.” Jawabku ketus.
“Perkataanmu sepertinya dikabulkan..” Wendy menyodorkan hp nya ke arah ku.Aku melihat headline berita :
‘BTS Kim Seokjin leaving Busan Music Show With Twice Sana Holding Hands’
Jantungku seketika berhenti dan mataku memanas. Disitu juga aku melihat video dirinya menggandeng Sana melewati puluhan reporter untuk masuk ke dalam mobil.Mereka bahkan tak memakai masker. Apakah mereka sudah official?
Kim Seokjin.. ternyata kau benar sudah melepasku.
“Unniee..” Joy dan Yeri mengerubungiku bergabung dengan Seulgi dan Wendy.
“Ya? Kenapa? Aku tidak apa-apa. Tenang saja.. aku..” air mataku jatuh satu persatu lalu mengalir di pipiku. “Ah apa-apaan ini. Kenapa air mataku keluar..” aku tertawa hambar.
“Unnie.. sudahlah lepaskan saja. Sekali ini saja, lepaskan emosimu di depan kami.” Kata Seulgi.
Seketika aku menutup wajahku dan menangis..“Sakit sekali melihatnya mencintai orang lain. Aku.. aku..” aku terisak sampai tak bisa bicara. Seperti ada jarum yang menusuki seluruh tubuhku. “Aku tahu aku sudah melepasnya. Tapi aku tak rela. Aku mencintainya.. aku mencintai Kim Seokjin lebih dari apapun..” isak ku lagi.
Aku sudah tak bisa menahannya.. ijinkanlah aku sekali ini saja lepas kendali di hadapan mereka. Ijinkan aku sekali ini saja mengakui ke orang lain kalau aku mencintai Seokjin. Hal yang selama ini selalu aku pendam hanya untuk diriku. Toh ini tak bisa mengubah kenyataan.. aku kehilangan dirinya karena diriku sendiri yang melepasnya.😭😭😭
Hang in there, Joohyun ❤
Don't forget to vote and comment yaa 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity (JINRENE)
RomanceJin "Hyung.. apakah kau menyukainya?" Tanya JHope padaku. Aku hanya menggeleng kecil sambil memainkan jariku. Benarkah aku tak menyukainya? Apakah ini hanya ketertarikan biasa? Atau.. Irene "Kenapa sih, dia bisa menyebalkan begitu? Kami baru beberap...