Jin
Sudah 1 bulan berlalu sejak ku menjadi MC bersama Joohyun. Lagi-lagi tak ada komunikasi diantara kami. Moment meng-MC bersama pun lewat begitu saja. Aku tak banyak bicara dengannya dan dia juga sepertinya menghindar dariku.
Apakah aku menghindarinya juga? Sepertinya iya, karena tanpa disadari aku menghindari tatapannya. Pengecut sekali aku ini.Dan sudah sebulanan ini aku uring-uringan sekali. Setidaknya itu yang memberku bilang. Jungkook tampak kesal sekali padaku karena aku selalu menghela nafas setiap kami sedang bersama.
Dia bilang, aku harusnya langsung saja menemui Joohyun dan mengajaknya berkencan. Sok tahu sekali anak itu. Kenapa juga dia menyangka aku uring-uringan karena Joohyun? Walaupun memang benar sih. Tapi kan aku tak bilang apa-apa ke memberku.
Saat ini kami sedang berada di ruang tamu rumah. Bersantai karena hari ini kami dapat day off dan tidak ada yang memutuskan untuk keluar rumah. Sepertinya semua merasa kelelahan.Aku memandangi hp ku.. melihat nomor kontak Joohyun. Lalu menghela nafas.
“Stop it hyung!” seru Jungkook yang sedang main games dengan Taehyung. “Kalau aku dengar kau menghela nafas sekali lagi, aku usir kau keluar.”
“Yah! Apa-apaan kau mau mengusir hyung keluar? Dasar anak tidak sopan.” Seru ku.
“Kali ini aku harus ikut dengan Jungkook, hyung. Kau menyebalkan sekali akhir-akhir ini. Kenapa sih kau tak langsung mengajaknya kencan saja?” tanya Suga.
Sepertinya muka ku memanas mendengarnya, “apa? Siapa yang kau maksud? Aku tak mengerti.”
“Sudah lah hyung.. kami tahu.” Kata JHope. “Kau naksir Irene Red Velvet kan?”
“A.. aku.. apa yang kau maksud? Aku..” sungguh bodoh sekali aku ini. Masih saja tergagap di saat seperti ini. Apa susahnya bilang tidak.
Tapi sepertinya aku cape juga menghindar dari mereka. Lagipula, aku butuh mengeluarkan uneg-uneg ku. Aku tidak bisa begini terus. Ini membuatku frustasi sekali.
“Bagaimana, apakah kau mau menyerah?” tanya Jimin.
“Aku bukannya naksir Joohyun..”
Taehyung terkesiap, “kau memanggilnya dengan nama itu?”
“Itu kan nama aslinya, apa yang salah kalau aku memanggilnya dengan nama itu?” tanyaku.
“Kau tahu kan kalau tidak sembarang orang bisa memanggilnya dengan nama itu? Menurut gossip yang kudengar..”
“Aku tak perduli gossip.” Kataku memotong omongan Taehyung, tapi disambut suara oleh yang lain..
“Ssssst…” kata mereka. Jimin bahkan melempar bantal sofa ke arahku. Aku menyerah.
Taehyung melanjutkan, “Jadi, kalian tahu kan kalau dia disebut Ice Princess? Dia tidak sembarangan memberikan nomor hp nya ke idol-idol lain. Baik itu wanita atau pria. Yang paling penting adalah.. dia tidak sembarangan membiarkan orang lain dekat dengannya.”
“Waaah hyung, susah juga mendapatkan dia sepertinya.” Kata JHope ke Jin
“Siapa yang mau mendapatkannya?” kataku denial.
“Tapi tampaknya kau sudah selangkah lebih maju, hyung. Itu kau bisa memanggil nama aslinya. Mungkin dia juga tertarik padamu.” Kata RM
“Tertarik dari mananya? Hubungan kami tidak seperti itu. Setiap bertemu, kerjaan kami hanya bertengkar terus. Ada saja yang keluar dari mulutku yang membuatnya kesal. Atau ada saja kelakuan dia yang membuatku heran dan bingung, apa maunya. Belum lagi tampaknya badanku bergerak lebih cepat dari otakku. Bisa-bisanya tanganku ini mengelus pipinya padahal kan…”Aku terdiam lalu menepuk jidatku. Kenapa aku keceplosan begini.
“KAU APA??!” Tanya mereka serempak.
“Tunggu.. tunggu.. ini bukan seperti yang kalian bayangkan.” kataku
Jungkook, Taehyun dan Jimin sudah membuat lingkaran sambil berpegangan tangan menyanyikan entah lagu apa. Sepertinya mereka membuat selebrasi untukku.
RM dan JHope hanya tersenyum lebar dan memberi selamat kepadaku. Kenapa aku diberi selamat sih? Padahal kan ini adalah sumber masalahku.
Suga tersenyum mengejek, “Kau bilang tidak naksir padanya, hah?”
“STOP!” Kataku. Pusing sekali kepalaku melihat tingkah mereka. “Dengarkan dulu penjelasanku.”
Semua kembali duduk. Kali ini mereka duduk menghadapku.
“Kenapa aku harus menjelaskan soal kehidupan personalku ke kalian sih..” desis ku.
“Spill it, hyung.” Kata RM
“Entahlah. Aku memang sudah lama tertarik padanya. Sama seperti kalian.. hanya saja aku tak mengatakannya. Maksudku, buat apa? Toh ini hanya ketertarikan biasa. Dia cantik.. dan terlihat cool. Jadi mungkin aku hanya penasaran.”
“Waaah dan bisa-bisanya kau diam saja selama ini.” Kata Jimin.
“Sampai hari dimana aku bertubrukan padanya dan membuat kami bekerja bersama. Entah kenapa kami selalu bertengkar. Long story short.. kami pulang bersama sewaktu selesai briefing waktu itu.”
“Waaahh curang sekali kau hyung, bisa-bisanya kau tidak cerita pada kami.” Kata JHope.
“Aku tidak pulang berdua. Aku bersama Sana ssi juga.”
Memberku hanya melongo. “Sana Twice?!” tanya Taehyung.
“Iya.”
“YAH! HYUNG! Kenapa kau beruntung sekali bisa berada bersama 2 wanita cantik?” kata Taehyung disambut anggukan yang lain.
“Bukan itu intinya.. pada waktu itu, aku melihat Joohyun seperti sedih dan banyak pikiran.. maka aku reflek mengusap pipinya supaya tidak menangis. Aku tidak bermaksud apa-apa. Sungguh.. tapi.. sepertinya dia marah padaku. Kami menjadi kaku sekali pada waktu menjadi MC kemarin.”
“Kau sudah meminta maaf?” Tanya Suga
Aku menggeleng.
“Kenapa kau tidak meminta maaf hyung? Pantas saja dia menjauh. Untuk ukuran orang yang tertutup seperti dia, pasti dia tidak nyaman disentuh oleh orang yang tidak dekat dengannya. Belum lagi kau adalah laki-laki.” Terang RM.
“Aku bingung bagaimana harus meminta maaf padanya.” Kataku.
“Apa yang bikin kau uring-uringan sebulanan ini adalah masalah ini?” tanya Suga
Aku mengangguk. Aku ingin bertemu dengannya. Aku mau melihat wajahnya yang kesal dan cemberut itu. Aku ingin mendengar omelannya. Ingin mendengar rajukannya. Kataku dalam hati.
“Then you are so screwed, hyung.. kau jatuh cinta padanya.” Kata Suga.
Aku hanya melongo. Sebenarnya tidak terlalu kaget dengan kata-kata Suga. Karena sepertinya aku tahu, hanya saja selama ini aku selalu denial.
Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?Short Chapter, everyone.. Bangtan moment.
Hehehe.. Don't forget vote dan comment nya yaa..💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity (JINRENE)
RomanceJin "Hyung.. apakah kau menyukainya?" Tanya JHope padaku. Aku hanya menggeleng kecil sambil memainkan jariku. Benarkah aku tak menyukainya? Apakah ini hanya ketertarikan biasa? Atau.. Irene "Kenapa sih, dia bisa menyebalkan begitu? Kami baru beberap...