IRENE
Apa yang harus aku lakukan? Aku melihat Seokjin bersama dengan membernya di ruangan yang sama denganku dan Suho. Apakah dia tahu aku disini? Haruskah aku menyapa dia? Ke meja Bangtan? Ide yang buruk. Apa yang harus kukatakan nanti..
“Joohyun ah.. kau sedang melihat apa?” Suho menoleh ke arah pandanganku. “bukankah itu BTS?” tanya nya.
“Sepertinya begitu.” Aku tidak boleh menunjukkan padanya kalau aku dekat dengan Seokjin.Dekat? Dekat apa maksudnya.. kalau hanya sebagai teman, dia boleh-boleh saja tahu kan? Dia tak akan mengadukanku pada managerku kan?
“Menurutmu apa kita harus menyapa mereka? Mereka pasti sudah mengenali kita kan?” tanya Suho lagi.
“Tidak usah.” Kataku cepat.
“Mana sopan, Joohyun ah.. sudah ayo kau ikut aku saja. Aku yang akan menyapa mereka.” Suho berdiri.Aku masih tidak berdiri dan dia menarik tanganku karena tak sabar melihat reaksiku.
Matilah aku. Apa yang akan dipikirkan Seokjin?
Suho dan aku berjalan mendekati meja BTS. Aku tak berani menatap ke depan. Jadi aku hanya menunduk saja.
“Anyeonghasseo..” Suho membungkuk. Aku juga membungkuk seperti robot yang meniru gerakan Suho.
BTS juga berdiri dan membalas salam kami.
“Hyung.. kebetulan sekali kita bertemu disini.” RM memimpin percakapan dengan Suho.
Aku merasakan seseorang menatapku dengan intens dan sepertinya aku tahu siapa, karena debaran jantungku kencang sekali. Aku ingin melihat wajahnya. Tapi tidak disaat seperti ini keadaannya. Aduuuh kenapa ini harus terjadi padaku.
“Apa kalian berdua saja?” tanya Taehyung.Aku menoleh kepadanya dengan sedikit memaksakan senyum. Kenapa sih dia mau tahu saja.
“Iya, aku hanya berdua dengan Joohyun..” Jawab Suho.
Dari sudut mataku, aku melihat Seokjin hanya duduk disana sambil menatapku.Karena tak tahan, akhirnya aku juga menoleh ke arahnya. Mata kami bertemu dan aku sungguh tak bisa menebak ekspresi wajahnya. Apakah dia marah? Atau dia kelelahan? Ya ampun.. akhirnya aku bisa melihat lagi wajah itu setelah hampir 3 minggu kami tak bertemu.
Pandangan Seokjin turun ke arah tanganku yang masih dipegang oleh Suho. Aku juga baru tersadar dan segera menariknya.
Suho sepertinya tersadar akan gerakanku dan menoleh padaku yang menunduk.“Yah.. Joohyun ah.. apakah kau sakit? Kenapa kau menunduk saja?” bisiknya.
Aku menggeleng, “tidak. Aku baik-baik saja. Bisakah kita kembali ke meja?” bisikku.Suho dan aku pamit pada BTS. Dia menggiringku ke meja dengan meletakkan tangannya di pinggangku. Dan saat itu juga, aku mendengar suara Seokjin.
“Sebaiknya aku pulang lebih dulu. Aku lelah sekali.”
Aku reflek menoleh dan melihatnya sudah melangkah menuju pintu keluar. Sebelum itu, kami berpapasan dan dia hanya membungkuk ke arahku dan Suho lalu pergi.
Tidak. Kenapa dia pergi.. aku belum puas melihat wajahnya. Kenapa aku merasa bersalah sekali padanya..
JIN
Pantas saja dia tidak membalas pesanku.. ternyata dia sudah bersama pria lain. Bukannya baru tiga minggu yang lalu aku menyampaikan perasaanku?Sudah berapa lama dia dekat dengan Suho hyung? Apakah selama ini mereka sudah dekat tanpa aku tahu? Apa Joohyun hanya mempermainkanku? Seolah-olah tidak ada lelaki yang mendekatinya.. ternyata dia sudah berpacaran dengan Suho hyung.
Tubuhku lelah sekali.. tapi otakku terus saja berpikir. Aku masih tidak bisa tidur padahal ini sudah pukul 2.00 AM. Aku mengambil hp ku dan terus melihat pesan yang tidak juga dibalasnya.
Apakah aku harus menanyakan soal Suho padanya.. atau diam saja sampai dia yang membalas pesanku. Bukannya kami berjanji untuk bertemu setibanya aku di Korea?
“Bae Joohyun.. kau benar-benar menyiksaku.” Desisku sambil teringat lagi pertemuan tadi.
Wajah cantiknya yang belakangan ini muncul di mimpiku.. begitukah penampilannya pada saat berkencan? Mereka bahkan tidak memakai masker untuk menutupi wajah mereka agar tidak terlihat orang. Apakah mereka sudah go public? Apa ada yang kulewatkan.. apa agensi mereka sudah mengkonfirmasi hubungan mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity (JINRENE)
RomanceJin "Hyung.. apakah kau menyukainya?" Tanya JHope padaku. Aku hanya menggeleng kecil sambil memainkan jariku. Benarkah aku tak menyukainya? Apakah ini hanya ketertarikan biasa? Atau.. Irene "Kenapa sih, dia bisa menyebalkan begitu? Kami baru beberap...