Chapter XVI

3.6K 321 14
                                    

IRENE

Sudah lewat 2 minggu sejak skandal kencanku dan Suho menjadi headlines di semua media.

Sajangnim benar.. bukannya membuat saham SM menurun, tapi berita ini malah membuat saham dan reputasi SM naik. Kuakui, naluri berbisnisnya memang hebat.

Berbeda dengan keadaannku.. sepertinya aku turun berat badan. Bagaimana tidak, aku dan Suho sering sekali disuruh untuk berinteraksi di mata publik. Baik bertukar pesan di media sosial, makan siang dan makan malam tanpa masker.. bahkan menonton konser bersama.

Sungguh membuatku tak nyaman dan stress sekali.

Berulang kali memberku bertanya, apakah aku baik-baik saja. Tentu saja kubalas dengan senyuman dan bilang kalau aku baik-baik saja. Sepertinya mereka tak yakin dengan jawabanku karena mereka terus saja menyodorkan segala jenis makanan dan tawaran hiburan padaku.

Aku membuka akun sosial media yang kubuat khusus untuk men-stalking Seokjin. Mau bagaimana lagi.. aku selalu tergoda untuk mencarinya.. aku tersenyum melihatnya membalas pesan dari fans nya dengan komentar lucu.

BTS baru saja kembali dari luar negeri. Jadi banyak foto-foto airport mereka. Aku langsung reflek mencari wajah Jin

Aah.. masih tampan seperti biasanya. Walaupun aku melihat wajahnya lelah sekali. Apakah dia cukup makan? Cukup tidur?

Lalu kulihat berita itu.. bahwa BTS akan menghadiri acara awards yang mana Red Velvet juga akan menghadirinya.

2 hari lagi aku bisa melihatnya. Haruskah aku menjelaskan semuanya pada Jin? Apa reaksinya nanti? Lalu selanjutnya bagaimana.. aku tak bisa menjanjikan appa-apa padanya.

Kalau Sajangnim sampai tahu aku bicara skandal ini ke orang lain.. aku pasti kena hukuman. Red Velvet pasti kena imbasnya. Aku tak bisa membuat memberku kena masalah.

Kepalaku penuh sekali dengan pertanyaan. Lelah sekali rasanya tubuh ini. Tapi aku tak boleh menyerah. Semua harus kutahan. Demi Red Velvet.


3rd POV


Akhirnya datang juga hari dimana Jin dan Irene akan bertemu. Hari ini mereka akan mengisi acara awards di  salah satu stasiun tv swasta. BTS dan Red Velvet akan perform juga di sela-sela awards.

Sedari pagi Irene sudah nervous sekali. Dia ingin bertemu Jin walaupun hanya melihatnya dari jauh. Sedangkan Jin justru ingin menghindari Irene. Hatinya belum siap melihat nya. Apalagi sekarang dia tahu kalau Irene adalah pacar Suho. Dia tak mungkin melirik wanita yang sudah menjadi milik orang.

Sedari sore, artis-artis sudah mulai berdatangan di redcarpet. BTS datang lebih dulu dari Red Velvet. BTS sedang di atas panggung mini red carpet sewaktu Red Velvet datang dan menunggu giliran di pinggir panggung.



JIN

Oh shit! Aku tak sengaja menoleh ke arah mereka dan bertemu pandangan dengannya. Segera kualihkan pandanganku.

Tapi terlanjur.. wajahnya terlanjur terbayang di pikiranku. She looks so pretty with that off shoulder dress. Rambut panjangnya tergerai. Hanya saja dress nya terlalu pendek. Dressnya hanya sepaha dan kakinya sebagian besar tidak tertutupi bahan. Tanpa disadari aku merengut kesal.

“Jin ssi.. silahkan ucapkan sesuatu untuk fans kalian.” MC memanggil namaku.
Aku segera tersadar, “mm.. Army.. saat ini cuaca mulai dingin. Pakailah pakaian yang hangat dan nyaman agar tidak sakit.” Kataku.

Yang lain tertawa mendengar nasihatku.
“Aah kau pasti sangat mengkhawatirkan fans mu yang menunggu di luar sini ya Jin ssi.” Kata MC

“Tentu saja.” Sahutku. “Aku tak ingin mereka sakit.” Kataku berharap semoga sehabis ini dia segera memakai jaket atau apapun untuk menutupi tubuhnya.

Setelah berpose untuk foto, kami pamit untuk masuk ke venue. Sewaktu turun panggung, kami berpapasan dengan groupnya. Kami bertukar salam dan membungkuk.

Aku menghindari tatapannya. Ya, dia menatapku tapi aku menunduk. Biarlah aku disebut pengecut. Kalau aku melihat matanya, aku takut tak bisa menahan diri. Bisa-bisa kutarik dia untuk kumintai penjelasan soal semua ini.

Tapi tentu saja aku tidak bisa. Satu, aku bukan laki-laki yang suka mengganggu hubungan orang. Dua, aku tak mau membuat skandal dan mempengaruhi nama BTS. Aku tak suka membuat member ku menanggung akibat dari kesalahan yang aku buat. Tiga, aku marah. Aku marah padanya yang tidak pernah memberiku kepastian. Kenapa dia harus membuatku berpikir aku punya kesempatan? Sungguh aku tak menyangka dia tipe seperti itu.

“Apa kau baik-baik saja?” bisik Suga padaku

“Tentu saja. Kenapa aku tidak baik-baik saja?”

“Hyung terlihat tegang.”

Aku menghela nafas. Lalu merangkul Suga. “Aku ingin semua ini cepat berakhir.” Bisikku.

Suga menepuk-nepuk punggungku. “Kau bisa mengandalkan kami hyung. Tahanlah sebentar. Aku tahu kau mampu.”

Ya. Aku pasti bisa melewati malam ini. Aku hanya harus menghindari Joohyun bukan?

Nasibku memang sial.. kami dapat tempat duduk menghadap meja Red Velvet. Aku harus berhadapan dengannya. Posisi manapun yang kupilih di meja bundar itu, aku tak bisa menghindarinya. Nasib buruk apa lagi ini.

Kenapa dia harus terlihat cantil sekali malam ini? Tapi dress nya terlalu pendek. Apa dia tak bisa memilih pakaian yang lebih tertutup? Apa dia tak kedinginan? Pikirku..

“Hyung.. lebih baik kau ke kamar kecil atau ruang tunggu dulu. Segarkan wajahmu. Kau seperti banteng ingin menyeruduk orang.” Kata RM.

“sejelas itulah?” tanyaku, masih sambil melihat ke arah Joohyun yang sibuk menghindari tatapanku.

“Hyung   ayolah..” rengek RM.

“Baik-baik. Aku akan ke kamar kecil untuk cuci muka.” Aku beranjak ke backstage.

Memang sepertinya aku butuh udara segar. Jadi alih-alih ke kamar kecil, aku naik ke rooftop gedung ini. Pasti disana sepi karena semua sedang terpusat di acara.

Sesampainya disana, aku langsung menghirup udara segar sedalam-dalamnya seolah-olah ini dapat menghilangkan stress ku. Seolah-olah semua yang terjadi belakangan ini hanyalah mimpi.

Aku terlonjak saat mendengar pintu rooftop berbunyi. Gawat kalau sampai ada orang yang melihatku. Aku sedang malas berbasa basi menjelaskan kenapa aku ada disini, jadi aku sembunyi di tempat yang tidak terlihat dari arah pintu rooftop.

Siapa sih yang jam segini masih saja naik kesini. Bukankah ini sudah malam.. dan kenapa..

Joohyun??! Aku memicingkan mata. Apakah aku salah lihat? Dia sedang bersandar dengan pandangan menghadap ke pagar, aku tak mungkin salah.

Pakaian sialan itu.. Cuma ada satu orang yang memakainya.

Buat apa dia kesini? Apakah dia janjian diam-diam dengan Suho? EXO kan tidak ikut acara malam ini. Hatiku terasa panas karena marah. Buat apa aku disini kalau hanya untuk melihat mereka bermesraan. Lebih baik aku pergi sekarang.

Kulihat dia bergidik. Angin malam ini memang dingin sekali. Dia memeluk lengannya, pertanda mencari kehangatan.

Lagipula apa yang dia pikirkan, ke atas sini hanya memakai baju seadanya seperti itu?!

Aku pasti akan menyesali tindakanku ini di lain waktu. Aku menimbang-nimbang keputusanku.

“Ah nanti saja kupikirkan semuanya.” Pikirku.

“Apa yang kau lakukan disini?” aku keluar dari persembunyianku.

Joohyun terlonjak kaget sambil berbalik. “ASTAGA!” katanya.



Heyhooo.. Kira-kira apa yaa yang akan mereka bicarakan? Apa Irene akan bilang yang sebenarnya ke Seokjin?

Keep voting and comment yaaa.. 💜💜

Serendipity (JINRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang