Chapter XXXIV

3.9K 296 43
                                    

SEOKJIN

Aku melihat ke jalanan luar dari dalam mobil yang bergerak. Di sebelahku, Namjoon sedang memejamkan mata mencoba untuk tidur atau sekedar mencari tambahan waktu beristirahat.

Kami baru sampai Korea tadi malam setelah selesai tour keliling Eropa dan Amerika 3 bulanan full. Hanya 2x kami kembali ke Korea untuk beristirahat masing-masing 3 hari.

But it was fun. Aku selalu suka live concert moment karena kami bisa mendapat energi langsung dari fans-fans kami sehingga bisa mengurangi lelah tubuh ini.

“Apa kita sudah sampai?” tanya Taehyung yang duduk di samping Namjoon. Dia juga tampaknya sedikit ketiduran.

“Belum.” Jawabku. “Tidurlah lagi. Nanti hyung beri tahu kalau sudah mau dekat.”

“Baiklah hyung..” Dan Taehyung pun kembali memejamkan mata.

Aku tahu member ku lelah semua, tapi jadwal yang sudah disepakati tidak boleh dilanggar. Hari ini kami akan datang ke salah satu award show di pusat kota Seoul. Bangtan tidak akan tampil, kami hanya datang sebagai tamu bukan performer. Bayangkan jika kami harus tampil, aku melirik member di samping ku yang sedang tertidur semua lalu tersenyum.

Kembali kualihkan pandanganku ke luar jendela. Seoul di sore hari menjelang malam mulai berkilauan cahaya lampu. Aah.. aku merindukan kota ini, it’s glad to be back.

Tiba-tiba ingatanku melayang pada seseorang, teringat akan sentuhannya terakhir kali, pelukannya.. mata sayu nya saat terakhir kutinggalkan dan juga ciuman terakhir kami yang terasa begitu manis tapi menyedihkan.

Bagaimana kabarmu, Joohyun.. pikirku. It’s been 4 months sejak kutinggalkan dia dan hubungan kami. Jadwal tour panjang BTS sedikit membantuku move on atas bubarnya hubungan kami. Tapi tidak jarang.. pikiranku reflek beralih ke dirinya.

Kami tidak berkomunikasi sama sekali. Aku juga mencoba tidak mencari nya. Sekali waktu aku melihat headline tentangnya yang putus dengan Suho hyung. Baguslah.. agensi nya sudah mengabulkan permintaan itu. She’s finally free. I hope she’s happy now..

It’s crazy to think how our world turns up and down in this passed year. Dari yang hanya melihatnya sebagai wanita idamanku, sampai aku bisa berkencan dengannya. Siapa yang sangka aku akan jatuh cinta padanya dan yang lebih gila lagi, dia membalas cintaku.

Keputusan yang kuambil cukup berat tapi kukira itu yang terbaik. Untuknya dan juga untukku. We’ve been too caught up in this whole relationship thing, sampai-sampai yang kami lakukan hanya saling menyakiti.

We really do need a break.

Dan sekarang aku tidak bisa tidur karena aku tahu, aku akan bertemu dengannya.

“Jin.. bangunkan Namjoon dan Taehyung. Kita sudah dekat.” Kata managerku dari kursi depan.

“Baik hyung.” Aku mengguncang tubuh Namjoon dan Taehyung agar mereka bangun dan bersiap-siap.

Kulihat di depan sana sudah ramai sekali, kami akan turun untuk melakukan sesi foto dan interview seperti biasa. Jungkook, Hobi, Suga dan Jimin sudah tiba terlebih dulu saat aku, Namjoon dan Taehyung turun dari mobil kami.

Fans dan media mulai meneriakkan nama kami. Lampu flash tidak berhenti menyala seperti menyambut saat kami berjalan di red carpet menuju panggung kecil yang sudah disediakan. God I miss this.. I’m so glad we’re home..

MC menyambut kami di atas panggung, disertai jepretan kamera awak media yang sudah menunggu sedari tadi. Rupanya kami adalah group terakhir yang datang. Wajah lelah langsung kami sembunyikan dan hanya menunjukkan senyum serta sapaan ke semua fans yang sudah menunggu daritadi di cuaca dingin ini.

Serendipity (JINRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang