Chapter XIV

3.6K 308 11
                                    

JIN

10 hari di New York terasa seperti setahun. Aku tahu ini berlebihan.. Tapi aku kangen sekali dengan Joohyun. Komunikasi kami cukup baik. Walaupun tidak setiap hari berkirim pesan atau telepon.. tapi minimal kami saling memberi kabar. Aku tahu dia juga sibuk di Korea. Menghadiri acara dari kota ke kota bersama Red Velvet. Apa dia juga merindukanku?

Sudahlah tak apa. Tidak perlu aku pikirkan. Kan aku sendiri yang bilang kalau aku akan menunggunya dan tidak akan memaksanya. Sepertinya cinta memang membuatku bodoh.

Aku. Seorang Kim Seokjin from BTS.. dibuat menunggu perempuan. Padahal aku bisa saja memilih 1 perempuan yang terus mengejarku.

Jangan salah sangka. Bukannya aku sombong.. tapi memang ada saja perempuan yang mengirimiku pesan. Tidak sedikit juga diantara mereka adalah idol wanita atau sesama artis yang pernah berjumpa di suatu acara.

Contohnya Sana Twice. Walaupun tidak intens, tapi dia juga suka mengirimiku pesan. Bukan hanya pesan, terkadang makanan.

Tapi aku malah sengsara begini menunggu 1 perempuan yang tak bisa kutebak.. apakah dia suka padaku atau karena hanya aku yang berani mendekatinya.

“Hyuuuung.. sesampainya di Korea, kita makan bersama dulu ya. Jangan berani-beraninya kau kabur menemui pacarmu.” Jimin merangkulku.

“Kenapa tiba-tiba sekali?” kataku.

“Kita sudah merencanakannya sebelum berangkat ke bandara. Kau saja yang tidak perhatian. Sibuk melihat hp mu. Sudah lama kita tak makan makanan korea. Apa kau mementingkan pacarmu daripada kami?”

“Aish.. anak ini. Baiklah aku akan ikut dulu. Jangan lama-lama. Tentukan restaurant nya dari sekarang.”

Jimin tersenyum lebar dan memelukku lagi.

“Dan 1 lagi. Dia bukan pacarku.” Kataku.

“Yaaa tinggal menunggu waktu saja hyung.. asal jangan kelamaan. Nanti dia keburu diambil yang lain.”

Aku hanya terdiam. Kalau sampai ternyata dia tak menyukaiku dan memilih yang lain.. mungkin aku akan gila.


Sesampainya di Korea..

Kami sedang menuju restaurant tempat kami akan berkumpul. Begitulah Bangtan. Sesering apapun kami bersama, tetap saja tidak pernah bosan. Mungkin karena ikatan kami sudah begitu kuat.

“Joohyun ah.. aku sudah di Korea. Apakah kau ada di rumah?” aku mengiriminya pesan.

Sudah 2 hari ini dia tak membalas pesanku. Terakhir dia bilang kalau Red Velvet akan ada acara di Busan. Jadi aku tak tahu apakah dia masih disana.

“Hyung, kau sudah membooking restaurant yang akan kita tuju kan?” Tanya Jungkook ke manager mereka.

“Tentu saja sudah. Tadinya aku pesan 1 ruangan khusus untuk kita. Tapi ternyata tak bisa karena sudah ada orang lain yang memesan 1 meja private. Tapi yaa masih tetap aman lah.. karena siapapun yang memesan meja tersebut juga menginginkan privacy.” Kata Sejin hyung.

“Terima kasih hyung..” jawab BTS serempak.


Sesampainya di restaurant, kami memasuki tempat itu lewat pintu khusus. Restaurant ini sudah biasa dipesan oleh artis-artis atau orang penting yang ingin privacy. Jadi sudah bukan issue lagi kalau ada artis yang memesan meja disana.

Kami duduk di tempat yang sudah disediakan. Meja panjang khusus untuk kami bertujuh plus dua manager kami.

Tak lama, makanan yang sudah dipesan sebelumnya oleh manager kami pun datang. Waaah aku benar-benar rindu makanan Korea dan tak lupa kami memesan alcohol. Hehehe.. mana mungkin melewatkan waktu seperti ini tanpa alcohol bukan?

Suga sepertinya sudah sedikit mabuk. Dia menyanyi sedikit lebih kencang dari yang seharusnya. Aku tertawa melihatnya. Ya ampun.. kalau ada orang lain di ruangan ini sepertinya mereka akan terganggu.

Ngomong-ngomong orang lain, katanya tadi ada yang sudah memesan meja selain kami.. tapi mana ya.. aku penasaran. Apakah aku harus meminta maaf pada mereka karena temanku sedikit berisik? Atau aku harus menyeret Suga dari sini? Sepertinya ini memang sudah naluriku sebagai the oldest member from the group.

Kami sangat menikmati waktu berkumpul seperti ini. Tidak berhenti-hentinya kami tertawa. Ada saja yang kami bahas, dari soal kerjaan yang serius sampai obrolan omong kosong yang hanya dipahami para member.

Lalu kulihat ada sepasang pria dan wanita yang masuk ke ruangan ini dan menuju meja pojok yang sudah di-reserved. Kulihat samar-samar tangan sang pria menggamit lengan sang wanita. Oooh.. mungkin mereka sedang nge-date atau merayakan anniversary. Sungguh romantis.

“Hyung.. bukankah itu Suho EXO?” tanya JHope kepadaku.

Aku tak memakai kacamata, jadi aku memang tak bisa melihat dengan jelas ke meja yang cukup jauh dan dengan suasana remang-remang ini.

“Aku tak dengar dia mengencani siapapun.” Kata Taehyung.

“Dasar kau tukang gossip.” Kataku padanya.

“Hyung.. tapi bukankah yang wanitanya itu adalah Irene Red Velvet?” tanya JHope lagi.

“What??!” tanyaku kaget. Aku memicingkan mata, mencoba melihat lebih jelas. “Hyung.. dimana sih kacamataku?” tanyaku pada managerku sambil mengorek-korek tasku.

Setelah menemukan kacamata, aku memakainya dan melihat ke meja di pojok sana.

Yak. Benar sekali. Itu adalah Bae Joohyun dan Suho.



Hwaaa.. ottokee..
Kira-kira kenapa Irene dan Suho pergi berduaan ya.. gimana nasib Jin kalau beginii..

Don't forget to vote dan comment yaa 💜

Serendipity (JINRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang