"Jangan kasih harapan ke orang kalau lo sukanya bukan sama orang itu."○--------------------○
"Al!"
Jessica berlarian dari koridor menuju gerbang depan memanggil Aluna yang tak kunjung menoleh.
"Aluna woy!"
Aluna sendiri masih sibuk memainkan ponselnya sambil terus berjalan menuju halte. Hari ini dia sudah ada janji akan menonton bersama Bagas. Aluna di suruh menunggu di halte karena Bagas masih ada rapat OSIS sebentar.
"Cantik-cantik budeg nih anak." Jessica mencengkeram lengan tasnya kemudian berlari menghampiri Aluna.
"Neevaluna Jesslyn Abraham! Cewek tengil, cerewet, budeg yang terpaksa gue jadiin sahabat."
Jessica mengeluarkan jurus omel-omelnya setelah berhasil mensejajarkan dirinya dengan Aluna, dan saat itu juga Aluna melepaskan sesuatu bertengger di telinganya.
Earpods.
"Astagfirullah..... Demi suami gue Sehun, demi mantan gue Mingyu dan demi gebetan gue Jaehyun sama satu lagi selingkuhan gue Taehyung, ternyata lo?!"
Aluna semakin bingung saat kepala Jessica mengangguk-angguk menatap Aluna kemudian menatap earpods di tangannya.
"Apaan sih? Ada apa? Kangen ya lo ama gue? Yaelah Jess baru juga berapa langkah gue pamit pulang udah kangen aja."
"Najis." Satu kata yang menggambarkan seluruh isi hati jessica mendengar omongan Aluna yang bikin gumoh.
"Ada apaan sih Jess?" Tanya Aluna lagi.
"Lo beneran mau nonton sama Bagas?" Jessica balik bertanya.
"Iyalah, tadi kan gue udah janji masa ingkar gitu aja."
"Lo itu sukanya siapa sih Al, Samudra apa Bagas? Kalo lo beneran perjuangin Samudra ya jangan buat orang lain nyaman."
Aluna sempat bingung tetapi sepersekian detik setelahnya dia tertawa ngakak.
"Lo ngomong apaan dah ngakak gue. Lagian ya gue sama Bagas itu cuma temenan gak lebih, cinta gue tetep buat Samudra seorang kali." Jessica masih memperhatikan Aluna.
"Beneran ya?" Aluna menangguk mantap meski tatapan Jessica mengintimidasinya.
Deket cowok aja gue gak bisa Jess, batin Aluna.
"Oke jangan kasih harapan ke orang kalo lo sukanya bukan sama orang itu."
"Iye-iye ribet banget hidup lu sahabat." Aluna ingin mencairkan suasana serius ini, karena persahabatan mereka penuh dengan canda tawa.
"Yeee yaudah gue mau balik dulu bye!" Jessica pergi dengan keangkuhan serta keminim akhlakannya.
"Bodoamat kenop pintu!" Aluna sendiripun tidak jauh beda dengan Jessica, bisa-bisanya Jessica dikatain kenop pintu.
Sekarang Aluna sudah berada di halte. Hampir setengah jam dia menunggu.
Menunggu memang melelahkan, tetapi masih saja dilakukan.
"Mungkin emang lagi ada rapat penting." Gumannya.
Jalanan depan Sma Angkasa sudah mulai sepi. Beberapa orang yang menunggu di halte sudah di jemput dan sebagian menaiki angkutan umum, hanya tersisa Aluna yang masih setia duduk di bangku halte.
"Apa gue pulang aja ya." Dia kembali menimang.
"Tapi entar Bagas nyariin."
Aluna merentangkan lima jarinya kemudian menghitung mulai dari ibu jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGGAPAI SAMUDRA [END]
Teen Fiction"Jangan sentuh gue! radius lima meter!" Ucap Aluna kelabakan. Kakinya semakin melangkah mundur hingga punggungnya bertabrakan dengan pohon. Samudra mengangkat alis sambil menampakkan senyum misterius. "Dasar cewek gila!" Balasnya saat Aluna berlari...