"I wonder why your smile so painful."
Jika saja bukan karena janin yang Sora kandung saat ini, mungkin saja wanita itu sudah memilih untuk tidak berada dalam kehidupan Min Yoongi. Keadaan yang memaksanya. Sora tidak bisa berbuat banyak selain berpasrah dan mengikuti alur kehidupan yang entah akan seperti apa nantinya.
Kembali teringat pada perkataan Yoongi semalam, tentu hal itu masih membekas jelas dalam ingatan Sora. Wanita itu tidak tuli, juga cukup sensitif. Sora dapat menilai bagaimana putus asanya Yoongi saat mengatakan hal itu, seakan nada bicaranya benar-benar mewakili apa yang pria itu rasakan. Terdengar tulus sekaligus pilu untuk Sora dengar.
Tidak ada lagi celah bagi Sora untuk bisa mendapatkan hati Yoongi. Pria itu bahkan sudah lebih dulu menyerah dengan perasaannya dan membiarkan hatinya bersama sang masa lalu yang sangat berkenan di hati pria itu.
Sora tersenyum getir setiap kali mengingat hal itu. Menertawakan takdir yang seakan tidak berpihak padanya. Ia iri. Sora iri pada wanita tersebut yang bahkan sampai saat ini masih memiliki tempat tersendiri di hati Yoongi. Membayangkan sebegitu besarnya pengaruh wanita itu sampai-sampai Sora sendiri takut untuk berjuang kembali.
"aku sedang ada di luar ada apa?"
"baiklah, katakan kau ingin aku belikan apa?"
"aish kau ini! Apa kau sengaja memerasku eoh?!"
"tidak terimakasih. Bisa-bisa aku jadi gila jika bertemu denganmu."
Suara yang cukup nyaring yang terdengar seperti perempuan itu berhasil menarik Sora untuk menoleh ke sumber suara. Sora yang kala itu tengah memilih bahan-bahan untuk mengisi kulkasnya merasa penasaran dan di dapatinya punggung seorang wanita di sebelahnya yang terlihat sedang mencari minuman dengan ponsel yang menempel di telinganya, tengah berbicara dengan lawannya melalui telepon. Suaranya cukup jelas mengingat Sora berdiri tepat di dekat ia berdiri saat ini.
"benarkah? Wah itu berita bagus!"
Sora terdiam sejenak, masih mendengar percakapan wanita itu meskipun ia tahu itu sebuah tindakan yang tidak sopan karena sudah menguping pembicaraan orang lain. Tapi bukan itu maksud Sora. Bukan isi percakapan wanita itu, melainkan bagaimana suara wanita itu yang mengingatkan Sora pada seseorang.
Sora berpikir keras. Ia mengenal suara tersebut. Sangat. Pemilik suara yang tidak pernah lagi terlihat sejak dirinya menikah dengan Yoongi. Dan kini nampaknya Sora kembali dipertemukan, meskipun Sora juga belum yakin apakah perkiraannya benar atau tidak.
Sora mencoba tidak peduli, kembali melanjutkan acara memilih barangnya yang hampir memenuhi troli yang ia bawa dengan buru-buru agar ia bisa pergi dari tempat itu secepatnya.
Namun nampaknya semua tidak berjalan sesuai yang diinginkan Sora.
Wanita yang masih sibuk dengan ponselnya itu baru saja akan pergi jika seandainya keranjang biru yang ia bawa tidak mengenai lengan kiri Sora. Membuat Sora terkejut dan meringis karena merasa lengannya seperti baru saja terkena goresan.
"ya tentu, aku sela----"
"akh!"
Wanita itu langsung menoleh saat mendengar ringisan Sora, wajah terkejutnya begitu terlihat disana.
Segera si wanita mendekati Sora, telepon yang masih menyambung disana ia abaikan. Ia meraih tangan Sora tanpa menatap kearah wajahnya, bibirnya tidak berhenti mengatakan kata maaf pada Sora.
Wajah panik terlihat disana, terlebih saat bagaimana goresan itu sedikit mengeluarkan cairan merah yang menodai kulit putihnya.
"astaga lukamu berdarah, tunggu biar aku bersihkan dengan tisu." masih dengan memegang tangan Sora, wanita itu mengambil tisu di dalam tasnya dengan tangan satunya. Lantas membersihkan darah tersebut dan menahannya agar tidak terus-terusan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN || MYG
Fanfiction[COMPLETED] Lagi. Lagi. Dan lagi laki-laki itu membuat kesalahan. Kali ini tidak main-main, ia membiarkan wanita yang telah dengan tulus mencintainya pergi begitu saja. Bahkan hari terakhir dimana mereka bertemu ia masih sempat memberikan kesan b...