"I want to try to survive because it’s all the things that I can do."
Kedatangan Bibi Han ke apartemen Yoongi mengundang kepanikan Sora. Wanita itu kalang kabut saat mendengar bahwa bibinya sedang dalam perjalanan menuju ke tempatnya. Awalnya Sora menganggap bahwa Bibi Han sedang mengerjainya, namun setelah mendengar suara bising di sekitarnya saat berbicara dengan bibi Han, Sora percaya bahwa wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu memang sedang tidak berbohong.
Bel berbunyi beberapa kali. Tanpa perlu bertanya lagi, Sora bisa menebak bahwa itu pasti Bibi Han. Beruntung Sora sudah membersihkan dirinya lebih dulu tadi, dengan pakaian biasa, menampilkan bagian perutnya yang mulai membesar wanita itu berjalan menuju pintu utama berniat untuk membukakan pintu.
"Biar saya saja nyonya," Bibi Yu mendahului Sora, namun tangannya segera ditahan olehnya.
"Tidak, biar aku saja bi. Itu pasti bibi Han." Ujar Sora kembali melangkah, satu tangannya memegang perutnya.
Dibukanya pintu tersebut perlahan, hingga sosok dengan wajah yang dihiasi senyum penuh kehangatan menyambut Sora saat itu juga.
"Bibi...." Seru Sora melihat wajah Bibi Han yang sudah lama tidak ia lihat. Sora langsung menghambur ke pelukan Bibi Han, melepas rindu pada sosok wanita yang dulu selalu dia ingat ocehannya.
"Bagaimana kabarmu Nak?" Tanya Bibi Han, tangannya masih sibuk mengelus punggung Sora lembut.
"..... Aku baik bi," Bibi Han bisa merasakan bagaimana Sora semakin mengeratkan pelukannya. Bibi Han tidak bodoh. Ia bisa melihat bahwa ada yang tidak beres saat ini. Dan hal itu lah yang semakin menambah alasan Bibi Han untuk datang kemari.
"Ayo masuk, bibi membawakan makanan kesukaanmu."
Mereka berjalan masuk. Bibi Han meletakkan plastik putih di atas meja makan, lalu mengeluarkan isi di dalamnya yang tak lain beberapa tempat makan.
Sora hanya mengamati bagaimana Bibi Han sibuk menata makanan yang ia bawa itu.
"Seharusnya bibi tidak perlu melakukan ini, aku jadi tidak enak padamu bi." Kata Sora tidak enak hati karena baginya itu sungguh berlebihan.
"Hey apa yang kau katakan? Sudahlah, lagipula bibi memang sengaja ingin membuatkan makanan untuk anak bibi." Sahut Bibi Han.
"Wah apa itu sup rumput laut?" Tanya Sora dengan mata berbinar.
"Hm, makanlah bibi tahu kau pasti sangat merindukan masakan bibi bukan?" Bibi Han meletakkan semangkuk Sup rumput laut buatannya tepat di depan Sora untuk dimakan.
Sora tersenyum lebar, "Bibi memang yang terbaik." Ia mulai menyendoknya dan meniupnya beberapa kali karena memang supnya yang masih panas lalu menyeruputnya perlahan hingga rasa dari sup tersebut mengalir melalui tenggorokannya.
"Bagaimana?" Bibi Han meminta pendapat mengenai masakannya.
"Tidak pernah berubah, sangat enak." Jawab Sora sejujur-jujurnya.
Bibi Han tersenyum tipis. Ada rasa senang saat melihat bagaimana Sora terlihat begitu bahagia saat ini. Tersenyum tanpa beban meskipun Bibi Han tahu wanita itu tidaklah sekuat yang ia lihat. Bibi Han yakin ada yang disembunyikan Sora dari dirinya. Bibi Han tidak berharap bahwa Sora memiliki suatu masalah atau apapun itu, namun mengingat perbincangannya dua minggu yang lalu cukup meragukan bibi Han bahwa putrinya saat ini baik-baik saja.
Hidup merawat dan mengurus Sora sejak anak itu berumur empat tahun membuat bibi Han sudah menganggap Sora sebagai anaknya sendiri. Bibi Han bahkan selalu tahu apa yang disukai dan tidak disukai Sora, alasan dibalik ketakutan Sora terhadap hujan, juga bagaimana pandainya Sora dalam hal menyembunyikan luka dan kesedihan yang selalu ia pendam sendiri dengan senyum hangat dan tawa yang setiap kali bibi Han lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN || MYG
Fanfiction[COMPLETED] Lagi. Lagi. Dan lagi laki-laki itu membuat kesalahan. Kali ini tidak main-main, ia membiarkan wanita yang telah dengan tulus mencintainya pergi begitu saja. Bahkan hari terakhir dimana mereka bertemu ia masih sempat memberikan kesan b...