"I think it'll be a special day, I can be a Gentleman cause I'm your husband"
Flashback.
April 17th
Tanggal dimana dimulai gugurnya daun-daun kering dan berjatuhan ke tanah. Semilir angin hangat dengan suara gesekan dedaunan yang menggelitik telinga, musim yang sangat cocok untuk melakukan segala hal dan aktifitas lainnya.
Dentingan suara piano yang dimainkan oleh seorang pianis di sebuah podium kecil, membuat suasana pagi itu menjadi kian terasa sakral. Seluruh tamu yang semula ramai berbincang satu sama lain langsung mengambil duduk di kursi yang telah disediakan tatkala seorang pembawa acara meminta seluruh tamu untuk duduk.
Tepat di ujung jalan yang mengarah langsung menuju altar, terlihat seorang perempuan dengan balutan gaun putih panjangnya dengan bagian belakangnya menjuntai hingga mengenai tanah. Rambut hitamnya di biarkan tergerai dengan tambahan beberapa jepitan mutiara di sisi rambutnya. Make up natural diwajahnya tidak mengurangi aura kecantikannya di sana.
Seluruh pasang mata langsung berdecak kagum saat melihat bagaimana sang pengantin wanita bersama dengan seorang lelaki paruh baya di sampingnya mulai melangkah pelan di antara tamu-tamu yang berdiri di kedua sisi, memandang mereka dengan haru dan bahagia.
Tak terkecuali lelaki yang kini telah menunggunya dengan sabar di altar bersama sang pendeta yang siap di sana. Mata lelaki itu tidak pernah lepas memandang sosok perempuan yang dalam beberapa menit ke depan akan menjadi istrinya.
Yoongi, pria dengan balutan kemeja putih dibalut jas hitam diluarnya sejak tadi tidak henti-henti memuji kecantikan perempuan itu. Dalam hatinya ia bersyukur sekaligus beruntung karna pada akhirnya Yoongi bisa merasakan momen terbahagianya bersama perempuan pilihannya.
Ye Seul, perempuan itu sudah sampai di depan altar. Taejon -Ayah Ye Seul- menatap anaknya lembut sebelum akhirnya mengangguk entah mengenai apa. Dan entah kenapa setelah melihat wajah teduh Ayahnya Ye Seul merasa sedikit tenang, rasa gugup juga khawatirnya hilang begitu saja.
Ye Seul menarik napas dalam-dalam, ia menjatuhkan pandangannya ke arah depan tepat di mana Yoongi sudah mengulurkan tangan kirinya untuk ia raih. Tangan Ye Seul nampak ragu, namun akhirnya ia langsung menerima uluran Yoongi. Kaki jenjangnya dengan hati-hati menaiki beberapa anak tangga, netranya ia sempatkan untuk menoleh kebelakang dimana sang Ayah yang masih setia berdiri di sana.
Kini keduanya berdiri saling berhadapan, di tengahnya sudah ada pendeta yang siap untuk mengucapkan beberapa kalimat yang akan diikuti oleh kedua pasangan itu.
Ye Seul tidak berani menatap wajah Yoongi saat ini, pandangannya menunduk meskipun sesekali mau tidak mau ia pasti memandang pria itu mengingat posisi mereka yang saat ini saling berhadapan. Sementara Yoongi berusaha untuk tidak tertawa melihat tingkah Ye Seul yang menurutnya aneh dan seakan salah tingkah. Yoongi hanya bisa tersenyum dan tersenyum melihat ekspresi Ye Seul yang menurutnya sangat lucu itu. Bahkan saat mereka telah selesai mengucapkan janjinya satu sama lain, kemudian disusul dengan momen yang menjadi puncak dari acara apalagi kalau bukan berciuman.
Ye Seul mengutuk dirinya sendiri atas kebodohannya karna harus menutup mata tatkala Yoongi perlahan mendekatkan wajahnya. Seakan Ye Seul memang telah siap untuk melakukan adegan ciuman itu yang justru berakhir dengan Ye Seul yang mendengus kesal. Bagaimana tidak, saat Ye Seul berpikir bahwa Yoongi benar-benar akan menciumnya dihadapan orang banyak, pria itu justru mencium pipi kanannya lalu berbisik disana yang membuat Ye Seul merasa bahwa pilihannya untuk menikah dengan Yoongi adalah tepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/206078752-288-k883251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN || MYG
Fanfiction[COMPLETED] Lagi. Lagi. Dan lagi laki-laki itu membuat kesalahan. Kali ini tidak main-main, ia membiarkan wanita yang telah dengan tulus mencintainya pergi begitu saja. Bahkan hari terakhir dimana mereka bertemu ia masih sempat memberikan kesan b...