"it's been long day,
and you've done your part
exhale all the problems
it's okay to fall short somethings,
while the pain chose to stay, have a hope."
Siapa yang mengira, sudah seminggu Ye Seul terbaring tak berdaya di rumah sakit dengan kondisi yang sulit di jelaskan tiba-tiba terbangun dari masa kritisnya dan pulih begitu cepat.
Padahal saat itu, dokter yang menanganinya sempat mengatakan bahwa kondisi Ye Seul saat itu tidak memungkinkan untuk bisa bertahan lebih lama lagi. Fisik wanita itu lemah, dan itu yang semua orang tahu.Tapi di balik itu semua, siapa yang tahu bahwa selama ini Ye Seul mendengar semuanya. Wanita itu mendengar apa yang selalu ayahnya katakan setiap kali melihat keadaan putrinya yang malang, cerita Jihoon yang mengundang tangis Ye Seul mengenai Sean yang menginginkannya cepat kembali.
Siapa yang tidak menangis mendengar itu. Ye Seul merasa lemah, menganggap dirinya telah menyusahkan orang lain hingga sempat terpikir di kepala Ye Seul untuk menyerah pada semuanya.
Namun sekali lagi, Ye Seul tidak boleh egois dengan mementingkan dirinya sendiri. Setidaknya ada Sean yang membutuhkannya saat ini. Masih ada Sean yang merindukan pelukannya. Ye Seul percaya itu. Berjanji pada dirinya sendiri untuk melewati semuanya demi Sean.
Dan hal terakhir yang ia dengar sebelum akhirnya sadar adalah bagaimana suara samar Min Yoongi disana.
Ye Seul tidak bermimpi, mendengar bagaimana pria itu menceritakan banyak hal padanya. Mencium punggung tangannya sampai akhirnya berbisik pelan di telinga Ye Seul dan berakhir kecupan cukup lama pada dahinya. Ye Seul bisa merasakan itu. Rasanya cukup sakit mengetahui sikap Yoongi padanya.
Dua hari menjalani masa pemulihan,kondisi Ye Seul belum bisa di katakan cukup baik. Wanita itu masih sering merasakan sakit pada bagian dalam perutnya. Dokter bilang peluru itu sedikit mengenai organ bagian dalamnya dan itu mungkin akan mempengaruhi Ye Seul nantinya.
"berjanjilah padaku, berjanjilah bahwa kau akan ada disampingku untuk menghalau ketakutanku nanti. Biarkan aku egois kali ini, aku tidak bisa menghadapinya sendiri."
Kata-kata itu kembali terngiang di kepala Ye Seul. Berjanji bukan hal yang sulit untuk wanita itu, tapi menepati janji untuk pria seperti Yoongi, Ye Seul tidak tahu apakah ia harus melakukan itu atau tidak.
Namun mendengar sebuah penawaran atas apa yang pria itu janjikan, mengatakan bahwa dirinya akan menjauh dari kehidupan Ye Seul juga Sean, sebuah hal yang mungkin akan Ye Seul pertimbangkan lagi hingga akhirnya wanita itu menyetujui dan membuat keputusan yang cukup mengejutkan untuk semuanya. Terlebih untuk Tuan Park yang tidak setuju akan apa yang dilakukan putrinya itu.
Ye Seul tetaplah Ye Seul. Wanita itu tetap akan melalukan apa yang menurutnya baik.
Setelah mengganti pakaian pasiennya dengan dress biru selutut yang Jihoon ambil dari rumah, dan memakai sedikit polesan make up di wajahnya agar tidak terlihat seperti orang sakit, mampu merubah penampilan Ye Seul hingga sangat cantik seperti biasanya.
"Noona, kau yakin dengan keputusanmu ini?" tanya Jihoon untuk kesekian kalinya.
Ye Seul membuang napas pelan, seraya mengangguk. "ini juga menyangkut diriku Jihoonie."
"sudahlah jangan cemaskan Noona-mu yang cantik ini." Ye Seul menepuk pipi Jihoon, tersenyum tipis lalu melangkah keluar ruangan dengan perlahan-lahan.
Jihoon langsung mengikuti Ye Seul, memegang lengan wanita itu dan menggandengnya seraya berjalan berdampingan.
"aku bisa sendiri Ji,"
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN || MYG
Fanfiction[COMPLETED] Lagi. Lagi. Dan lagi laki-laki itu membuat kesalahan. Kali ini tidak main-main, ia membiarkan wanita yang telah dengan tulus mencintainya pergi begitu saja. Bahkan hari terakhir dimana mereka bertemu ia masih sempat memberikan kesan b...