[SEESAW]

4.5K 342 45
                                    

"it was the beginning of a minor argument, the moment i was heavier than you, since there was no parallel in the first place, i was even more greedy."

Flashback.

Ye Seul baru saja kembali setelah seharian ini ia menemani adiknya dalam acara merayakan satu tahun perjalanan dari boyband yang kini menaungi sang adik.

Sebagai seorang kakak untuk Jihoon, tentu ada rasa haru juga bangga saat bagaimana melihat adik tampannya berdiri di atas panggung bersama rekan lainnya. Bernyanyi dengan suara merdunya, ditambah tarian lincah penuh energik membuat suasana ramai. Belum lagi bagaimana jerit histeris dari penonton yang di dominasi oleh kaum perempuan, dan dari situ Ye Seul bisa melihat banyaknya penggemar yang mendukung mereka.

Ye Seul turun dari taksi, setelah tadi memberikan beberapa lembar uang untuk membayar. Ye Seul bisa melihat sebuah mobil sedan hitam yang terpakir di dalam garasi rumahnya, mobil milik Yoongi.

Tanpa pikir panjang, Ye Seul menggeser gerbang di depannya, buru-buru memasuki rumahnya yang nampak sepi dan seakan tidak berpenghuni membuat alis Ye Seul mengernyit bingung. Melangkah semakin dalam, menjelajahi setiap sudut ruangan dan berhenti tepat diruang tamu yang seketika menyala terang saat Ye Seul berdiri disana.

Ye Seul meletakan tasnya di sofa, berjalan menuju kamar barangkali Yoongi sedang beristirahat disana. Dan kosong. Ye Seul tidak melihat sosok suaminya disana, kamarnya masih nampak rapi masih sama seperti tadi pagi.

"Yoongi? Kau didalam?" panggil Ye Seul mengetuk-ketuk daun pintu kamar mandi.

Tidak ada respon apapun, menandakan bahwa tidak ada orang di dalamnya. Tidak mungkin bukan jika Yoongi sampai tertidur disana?

Seluruh ruangan telah Ye Seul jelajahi, tersisa satu ruangan yang belum ia periksa.

Ruang kerja Min Yoongi.

Ye Seul menekan beberapa digit angka tepat disamping pintu tersebut. 134340. Tanggal dimana berlangsungnya pernikahan mereka berdua kala itu, dengan angka tiga yang merupakan angka favorit Yoongi sementara empat puluh merupakan angka kesukaan Ye Seul sendiri.

Tring.

Alat itu berbunyi, menandakan password yang Ye Seul masuki benar. Lantas tak mau berlama-lama, wanita itu segera masuk kedalam. Ye Seul bernapas lega tatkala menemukan sang suami rupanya berada disini, seorang diri. Dan memang selalu sendiri jika di ruang kerjanya.

Dari jauh Ye Seul bisa melihat punggung tegap Yoongi dari balik kemeja putih yang pria itu kenakan. Yoongi terlihat begitu fokus dengan pekerjaannya sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa Ye Seul sudah berdiri dibelakangnya.

Ye Seul memaklumi hal itu. Ia justru tidak enak jika harus mengganggu suaminya saat bekerja seperti itu. Pikirannya yang seharusnya okus dan tertuju pada satu hal seketika terpecah belah jika Ye Seul  menyapanya saat ini.

"kau sudah pulang?" tanya Yoongi tiba-tiba, seakan ia sudah mengendus kehadiran Ye Seul disekitarnya.

Ye Seul tersentak dibelakangnya, ia menghela napas sesaat. "bagaimana kau tahu aku dibelakangmu?" tanya Ye Seul terheran, tangannya memegang punggung kursi yang Yoongi duduki.

Yoongi menarik senyum tipis, menggeleng-geleng kecil. "lihat didepanmu!" kata Yoongi. Ye Seul langsung menjatuhkan pandangannya menatap sebuah monitor besar di depannya. Ia pun langsung berdecak, memutar bola matanya malas. Pantas saja pria itu tahu sebab ada pantulan Ye Seul di monitor itu.

"apa yang kau kerjakan?" tanya Ye Seul masih berdiri dibelakang Yoongi dengan kedua tangan yang ia tempatkan di bahu Yoongi, sedikit memberikan pijatan lembut disana.

AGAIN || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang