"aku tahu ini terlambat,
Itulah kenapa aku baru mengatakannya sekarang.""bagaimana kabarmu hyung?" tanya Jihoon tanpa berbasa-basi. Melihat kondisi Yoongi membuat Jihoon diam-diam mengasihani pria itu.
Sebegitu menderitanya kah kau hyung?
Ya sekiranya itulah yang ingin Jihoon katakan. Tapi sekali lagi, Jihoon tidak pantas bertanya seperti itu. Cukup hanya melihat kondisi Yoongi sebenarnya sudah membuktikan semuanya. Tidak perlu bertanya apapun. Karna Jihoon yakin Yoongi jauh dari kata baik.
Jihoon juga merasa kehilangan. Ia kehilangan akan sosok kakaknya. Kembali teringat setiap kali dirinya melihat foto sang kakak melalui ponselnya.
Tidak ada lagi Ye Seul yang akan memarahinya.
Tidak ada lagi teriakan Ye Seul juga ocehan wanita itu pada Jihoon.
Semuanya sudah terkubur bersama wanita itu. Meninggalkan kenangan untuk Jihoon yang hanya bisa ia ingat.
Sementara pria di seberangnya hanya menunduk. Mengaduk-adukkan minumannya yang masih belum ia sentuh sama sekali.
Wajahnya diselimuti awan mendung. Tidak ada senyum sama sekali di bibirnya. Pria itu masih dalam kondisi berkabung hampir dua bulan setelah kepergian Ye Seul.
"latte macchiato dengan sedikit susu hm?"
Entah kenapa suara Ye Seul mendadak menyapa rungunya. Di tambah tempat yang saat ini mereka singgahi adalah tempat dimana Yoongi dulu sering melihat wanita itu di sini.
Oh tentu saja. Jelas sekali ini adalah Cafe milik Ye Seul. Dan sampai sekarang pun, Cafe ini masih berjalan seperti biasanya. Hanya saja sekarang tempat ini sudah berpindah tangan dan di urus oleh sang adik--- Park Jihoon.
Sejenak Yoongi mendongak, membenarkan letak duduknya. Menarik napas panjang lantas berkata. "aku baik, bagaimana dengan dirimu?"
"sepertinya aku jauh lebih baik darimu hyung." lantas diakhiri kekehan kecil. Berniat membuat lelucon, namun tidak ada ekspresi apapun dari pria itu.
Jihoon sedikit kesal. Tapi sekali lagi ia sadar. Pengaruh Ye Seul pada Yoongi begitu besar, sampai akhirnya membuat pria itu sulit untuk melupakan kakaknya yang kini telah tiada.
"kau harus bangkit hyung, jangan seperti ini terus." ujar Jihoon mencoba menasihati. Ia hanya tidak tahan melihat Yoongi yang terus-terusan terpuruk di dalam jurang kesedihan. Seharusnya pria itu bisa kembali bangkit. Seharusnya pria itu tidak seperti ini.
Yoongi menyunggingkan senyum tipis. "maafkan aku." hanya kata itu yang mampu Yoongi lontarkan.
Dulu saat Yoongi kehilangan sosok istrinya--Sora, mungkin ia masih bisa menerimanya. Tapi entah kenapa saat dirinya mendengar kabar bahwa Ye Seul telah tiada, Yoongi seakan dihujani jutaan pisau. Rasa tidak percaya bahwa wanita yang ia anggap kuat itu harus menyerah di tengah-tengah perjuangannya.
Tidak banyak yang Yoongi tahu setelah dimana Dirinya mengantar Ye Seul kerumah sakit saat itu. Tuan Park benar-benar menjauhkannya dari Ye Seul.
Yoongi sempat frustasi karna tidak tahu apapun tentang kondisi wanita itu. Ia hanya tahu dari Seokjin setiap kali pria itu mampir untuk menjenguk Ye Seul. Terakhir kali pria Kim itu mengabari Yoongi mengenai kondisi Ye Seul yang semakin memburuk setelah di rawat hampir beberapa minggu di rumah sakit. Yoongi tidak tahu apa alasannya, atau pun penyebab kenapa tiba-tiba saja keadaan wanita itu benar-benar lemah. Sampai akhirnya sebuah kabar mengejutkan membuat Yoongi Semakin frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN || MYG
Fanfiction[COMPLETED] Lagi. Lagi. Dan lagi laki-laki itu membuat kesalahan. Kali ini tidak main-main, ia membiarkan wanita yang telah dengan tulus mencintainya pergi begitu saja. Bahkan hari terakhir dimana mereka bertemu ia masih sempat memberikan kesan b...