L [DEAD LEAVES]

6.1K 509 33
                                    

"I want you to filled my eyes. I want you to who wanted me again."







Yoongi memutuskan untuk menemui Namjoon malam-malam. Meninggalkan Sora dengan kesedihannya dan membiarkan dirinya menyelesaikan apa yang menurutnya perlu diselesaikan.

Yoongi butuh seseorang. Setidaknya ia butuh seseorang yang bisa mendengar segala hal tentang dirinya. Dan sosok Namjoon lah yang ia temui. Yoongi dan Namjoon sudah sangat dekat, setiap kali pria Min itu sedang dalam masalah tentu ia akan mengatakannya lebih dulu pada Namjoon, tidak pada sang Manajer, orang tuanya, atau bahkan member lainnya. Dan sebagai Leader yang baik, Namjoon tentu akan melakukan yang terbaik untuk membantu.

Yoongi mendorong pintu kaca. Sebuah akses utama yang menghubungkan pada studio pribadi milik sang Leader. Dan disana lah pria Kim itu, duduk bersandar dengan ditemani berbagai macam peralatan musik di depannya juga secangkir kopi hangat di sebelahnya.

Yoongi menepuk bahu Namjoon dari belakang, membuat sang empu sukses memutar kepalanya kebelakang menyadari kehadiran Yoongi.

"eoh? Kau sudah datang hyung." ucapnya. "duduklah," Namjoon mempersilahkan Yoongi untuk duduk di sampingnya. Yoongi melepas mantel tebalnya di belakang kursi lalu duduk setelahnya lantas menggulung kemeja biru yang ia kenakan hingga sebatas siku.

"dan ini kopimu hyung. Aku sudah menyiapkannya untukmu tadi." Namjoon memberikan segelas kopi dengan aroma yang sama seperti yang ia minum.

Yoongi mengangguk, "terimakasih."
Kemudian menyesap kopi pemberian Namjoon yang masih panas. Lalu menaruhnya kembali diatas meja panjang.

"jadi, apa yang ingin hyung bicarakan?" Namjoon memulai pembicaraan, ia menghentikan kegiatannya dalam membuat musik dan memilih untuk mendengarkan cerita Yoongi yang menurutnya lebih penting.

Yoongi menghela napas pendek, "aku tidak tahu harus bicara apa." tatapannya kosong kedepan.

Namjoon sedikit memiringkan kepalanya, menatap Yoongi dari samping. "apa ini tentang Sora, hm?" tebak pria Kim itu, karna menurut perkiraannya tujuan Yoongi kemari untuk pembicaraan hal itu.

Yoongi terdiam sesaat, "menurutmu seperti itu?"

Namjoon menaikkan bahunya tidak tahu. Yang punya masalah itu Yoongi, kenapa pria itu justru balik bertanya pada Namjoon. Aneh sekali.

Beruntung Namjoon memiliki kesabaran tingkat tinggi. Menghadapi sikap Yoongi yang seperti ini baginya adalah hal yang biasa.

"memang apalagi selain itu? Jikapun bukan, hyung tetap bisa ceritakan padaku. mungkin aku bisa membantumu." Namjoon berucap dengan penuh bijaksana.

Jika sudah seperti ini maka biasanya jiwa seorang leader pun mulai beraksi.

"aku tidak tahu," Yoongi menggeleng lemah, tatapannya menunduk. "menurutmu, apa aku bisa melalui semua ini?"

"kenapa hyung bicara seperti itu? Tentu saja bisa." timpal Namjoon tengah meyakinkan.

"semalam Sora mengatakan sesuatu yang cukup mengejutkanku. Kejujuran yang ia ungkapkan  membuatku paham bahwa selama ini ia menderita hidup bersamaku."

"memang apa dia katakan?"

"dia mengatakan bahwa tidak mudah baginya untuk menyesuaikan diri denganku, hidup denganku adalah hal tersulit baginya, bukankah aku terlihat jahat disini?" Yoongi tertawa miris, lebih tepatnya menertawakan kebodohannya sendiri. "dia bahkan mengatakan bahwa dia mencintaiku, jauh sebelum hal ini terjadi." lirihnya diakhir kalimat.

AGAIN || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang