Eh sumpah, curut gatau part ini
Bakal bagus atau kurang nge-feel. Ya mohon maklum ajah ya, masih amatir soalnya. Masih banyak belajar.Tapi curut tetep melakukan yang terbaik, mengembangkan cerita ini sampai tamat, itu tugas Curut untuk cerita ini.
Dan jangan kecewa ya kalau cerita ini nggak nyambung/ gajelas/ gak sesuai ekspektasi kalian.
because this is the world of Curut's imagination.
"love that is amazing, I can not stop even though I was hurt because of you. Even if I die, it's you."
Setelah perdebatan yang cukup panjang pagi ini, akhirnya Sean dengan terpaksa memakan semangkuk bubur yang di antar oleh seorang suster tadi beserta segelas air putih dan obat tentunya.
Sean terus mengoceh dimana bubur yang ia kunyah saat ini tidak ada rasa sama sekali. Terlebih lidahnya pun masih terasa pahit sehingga semua jenis makanan yang masuk kedalam mulutnya terasa sama saja.
Beberapa kali anak itu membekap mulutnya saat sendok berukuran sedang dengan bubur diatasnya siap mendarat di mulut Sean. Bukannya Sean ingin melawan sang ibu, hanya saja jika boleh Sean meminta ia ingin mengganti bubur tersebut dengan daging sapi panggang atau semangkuk mie kuah yang biasa mereka makan di restoran di Swiss.
Akhirnya dengan segala pertimbangan, Ye Seul pun mengalah dan menyudahi acara sarapan pagi Sean yang seharusnya mengahabiskan bubur tersebut. Namun melihat bagaimana beberapa Sean menolak keras makanan itu, mau tidak mau Ye Seul terpaksa meletakkan kembali bubur tersebut diatas nakas dan memberikan segelas air putih untuk Sean.
"tunggu disini, mommy ke kamar mandi sebentar." tutur Ye Seul yang dijawab anggukan kecil oleh Sean.
Sembari menunggu sang ibu yang kini sedang berada di kamar mandi, Sean sibuk bermain dengan mainan baru pemberian Taehyung kemarin. Memainkannya dengan suara lucu, dan mengoceh seorang diri di atas ranjang. Bahkan Ye Seul dapat mendengar ocehan anak itu dari dalam kamar mandi, membuat Ye Seul diam-diam terkekeh kecil mendengarnya.
Tak berapa lama, Ye Seul muncul dari balik pintu. Baru beberapa langkah, Ye Seul tertegun melihat siapa yang ada disana bersama Sean.
"mommy, lihat ada Ay Ra si pendiam!" pekik Sean menunjuk Ay Ra yang kini masih mengenakan seragam sekolahnya.
Ay Ra kini dalam gendongan Yoongi berdiri di dekat Sean, keduanya sama-sama menoleh mendapati Ye Seul yang melangkah dari arah belakang.
Ye Seul mencoba bersikap biasa saja, menarik napas panjang sebelum akhirnya memberanikan diri untuk menghampiri mereka bertiga dengan santai.
Dengan senyum yang merekah dibibir dan terkesan dipaksakan, Ye Seul berdiri di sisi lain bankar Sean. Mengelus pucuk rambut anak itu lembut.
"maaf kami tidak memberitahu dirimu jika akan datang. Kami takut kau menolaknya." tutur Yoongi, suskes menghentikan aktifitas Ye Seul yang saat itu masih mengelus rambut Sean.
Memberikan tatapan tak percaya atas ucapan Yoongi. "pikiranmu terlalu jauh," ujarnya diakhiri dengan dengusan kecil.
"S-sean, ada hadiah untukmu. Te-terimalah." kata Ay Ra cukup malu-malu, menyerahkan sebuah bingkisan kecil untuk teman laki-lakinya itu.
Sean menerima hadiah tersebut seraya berkata. "thank you,"
Setelah melakukan itu Ay Ra langsung mengalungkan kembali tangannya pada leher Yoongi dan menenggelamkan wajahnya di bahu pria itu. Anak itu benar-benar malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN || MYG
Fanfiction[COMPLETED] Lagi. Lagi. Dan lagi laki-laki itu membuat kesalahan. Kali ini tidak main-main, ia membiarkan wanita yang telah dengan tulus mencintainya pergi begitu saja. Bahkan hari terakhir dimana mereka bertemu ia masih sempat memberikan kesan b...