Last Chapter

4.7K 243 76
                                    

Seharusnya bukan sekarang updatenya. Tapi gapapa lah ya... Tangan Curut tuh udah gatel pengen mencet publish.

Oh ya, sebelum itu Di harapkan untuk tonton vidio di bawah ini ya >_< 

Sengaja di tambahin lagu biar gak bosen ajah yang baca hehehehe

Gatau ya,,, suka ajah sama lagu ini. Entah kenapa ngerasa cerita di sini ada sedikit kecocokan sama lagunya. Entahlah kayaknya cuma Curut ajah yang ngerasa gitu.

Jadi kalau menurut temen-temen sendiri bagaimana? Adakah lagu lain yang mewakili daripada cerita ini? I just need your opinion.

So please, tulis pendapat temen-temen di sini ya. Thank u

***


"I’m so fine, you so fine
All of the sadness and scars
Became an old memory now."
-I'm fine


"appa... Jangan berisik nanti Sean bangun..." ucap Min Ay Ra dengan berbisik pelan. Menempelkan jari telunjuknya tepat di depan bibir Yoongi yang saat itu sedang berbicara.

Yoongi tersenyum, mengangguk pelan. "maaf," cicit pria itu tak kalah pelan.

Saat ini kondisinya mereka tengah berada di dapur. Pagi-pagi sekali ayah dan anak itu sibuk membuat cake yang tentunya ala mereka berdua. Cake yang akan di persembahkan untuk Sean yang kebetulan hari ini adalah hari ulang tahunnya yang kelima.

Semua ini rencana Ay Ra. Anak itu meminta sang ayah untuk membuat cake bersama. Padahal semalam, Yoongi berniat untuk mengajak Sean dan juga Ay Ra ke tempat bermain sepuasnya, dan merayakan ulang tahun sean di sana.

Tapi tidak masalah. Ide Ay Ra tidak begitu buruk menurut Yoongi. Dan lagi, membuat Cake bersama sang anak adalah kesenangan tersendiri untuk pria itu.

Keadaan dapur sedikit berantakan. Tepung-tepung bertebaran di sekitar pantry. Wajah Ay Ra sudah di cium oleh adonan yang mereka buat tadi. Sementara Apron pria itu sedikit kotor tapi hal itu justru menambah ketampanan seorang Min Yoongi.

"Ay Ra, jangan di makan terus cream-nya." tegur Yoongi yang sejak tadi memperhatikan Ay Ra diam-diam mencicipi cream putih untuk yang seharusnya di gunakan untuk mengoles cake.

Anak itu menyengir, "maaf appa, habis cream-nya sangat enak." jawab Ay Ra tertawa pelan. Kedua tangannya berpegangan pada meja pantry sementara kakinya menaiki kursi yang cukup tinggi di karenakan tubuhnya yang kecil, guna mempermudah Ay Ra melihat aktifitas ayahnya.

Yoongi hanya menggelengkan kepalanya beberapa kali. Pria itu kembali melanjutkan memotong beberapa buah untuk hiasan nanti sembari menunggu cake tersebut matang dari oven.

Suara dentingan yang berasal dari oven sukses mengalihkan keduanya. Tangan Yoongi bergerak, seakan seperti memerintahkan Ay Ra untuk tetap di tempat. Di jawab anggukan oleh Ay Ra, Yoongi segera mengambil cake tersebut dengan sapu tangan agar tangannya tidak kepanasan saat mengangkat nampan besi yang di atasnya sudah tersaji cake dengan kepulan asap di atasnya.

Ay Ra memekik senang, namun anak itu langsung menutup mulutnya saat melihat ayahnya menempelkan jarinya di depan mulut, pertanda bahwa Ay Ra tidak boleh berisik.

AGAIN || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang