Q [SAVE ME]

4.9K 423 42
                                    

"This is dangerous and will make me destroyed. Save me because I can not understand myself."




Sora berjalan lemah menuju kamar mandi, air matanya sejak tadi terus mengalir tanpa henti. Wanita itu menyandarkan tubuhnya pada dinding kamar mandi yang sangat dingin itu, sampai akhirnya tubuhnya merosot kebawah, terduduk lemah di lantai yang cukup licin itu, menangis dibawah guyuran shower yang membasahi seluruh tubuhnya.

Ia hancur.

Kata itu yang terus berputar di kepalanya. Terngiang jelas sampai kepalanya terasa ingin pecah. Dengan pakaian yang masih dipakai, Sora terduduk dibawah shower yang menyala dan membasahi dirinya, berharap dosa yang telah ia lakukan tadi ikut terbawa oleh air.

Namun sialnya, dosa itu tetap melekat dalam dirinya. Hanya orang bodoh yang berpikir dengan mandi, maka dosa pun akan ikut hilang.

Sora hancur, dan itu benar. Tidak ada yang bisa dilakukan, pun Sora tidak bisa mengembalikan semuanya seperti semula. Semuanya sudah hilang.

Melangkah berat, Sora mendekat dan berdiri tepat di depan sebuah kaca berukuran sedang di kamar mandi. Wanita itu terdiam, ekspresinya kosong dengan tatapan lurus ke depan, lebih tepatnya menatap pantulan dirinya di sana.

Kotor

Sora memandang penuh jijik bagaimana tampilan dirinya pada pantulan kaca. Kembali teringat kejadian semalam yang membuat dirinya menjadi wanita murahan, Sora merasa gila. Semakin gila saat pemikiran bodoh yang mulai menjalar di otaknya.

Seminggu setelah kejadian itu, Sora lebih banyak diam. Lebih memilih menghabiskan waktu sendirian di kamarnya, duduk di balkon saat sore hari, bahkan tak jarang wanita itu menangis di sela-sela malam saat kembali kejadian itu berputar di kepalanya.

Wanita itu juga sudah tiga kali dalam seminggu ini selalu meminta izin untuk tidak masuk kerja dengan alasan sakit. Dan itu memang benar. Belakangan ini Sora merasa ada yang aneh pada dirinya, kesehatannya menurun, wanita itu jadi lebih mudah lelah meskipun tidak melakukan banyak pekerjaan seperti biasanya, tidak nafsu makan, dan setiap kali dirinya paksa untuk makan yang terjadi justru Sora mengeluarkan semuanya di dalam kamar mandi, wanita itu bahkan tidak pernah menjawab telepon dari Yoongi setiap kali pria itu menghubunginya.

Entahlah apa yang Yoongi ingin bicarakan, tapi yang pasti saat ini Sora butuh waktu sendiri.

Hamil.

Kata itu yang menjadi ketakutan terbesar Sora. Sora takut jika hal itu terjadi, ia belum siap menghadapi semuanya. Terlebih melihat gejala-gejala yang belakangan ini sering terjadi pada dirinya, semakin menguatkan pemikiran Sora bahwa ketakutannya selama ini benar.

Tidak. Tidak. Sora harus tetap berpikiran positif. Mungkin saja ia hanya sedang tidak enak badan atau masuk angin saja.

Mencoba membuang jauh-jauh pikiran itu, Sora akhirnya mencoba membuktikannya sendiri dengan membeli alat tes kehamilan di sebuah apotek dekat apartemennya. Berharap semuanya hanya paranoid semata.

Berjalan terburu-buru, wanita itu lantas memasuki kamar mandi untuk mengecek hasilnya. Setelah melalukan langkah demi langkah kini saatnya Sora menunggu hasil yang akan menjadi penentu nasib dirinya kedepannya.

Tak butuh waktu lama, nampaknya hasilnya sudah menunjukkan sesuatu di sana. Dengan mulut yang terus merapalkan doa-doa berharap semuanya tidak benar, perlahan Sora mengangkat benda kecil itu dari gelas. Sampai akhirnya sebuah garis di sana terlihat di sana.

Sora terkejut bukan main, jantungnya terasa copot saat bagaimana melihat dua garis itu terlihat jelas di sana. Dunia Sora runtuh saat itu juga, kepalanya mendadak menjadi berputar-putar sampai tangannya mencari-cari pegangan untuk menahan tubuhnya. Hingga tanpa sengaja, tangannya menyenggol sebuah gelas yang tadi ia pakai membuat benda itu terjatuh dan pecah.

AGAIN || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang