I [PATH]

5.9K 518 8
                                    

"will I change? if I choose a different path, if I stop and look back?"

Ye Seul telah menyelesaikan pekerjaannya. Ia merapikan beberapa berkas lalu memasukkannya ke dalam map. Setelahnya wanita itu langsung menyambar tas kecilnya juga kunci mobil yang tergeletak di atas meja kerjanya.

Hari ini Ye Seul pulang lebih lambat. Wanita itu disibukkan dengan berkas-berkas penting yang harus dicek mengenai perkembangan usahanya. Belum lagi dirinya juga harus melakukan evaluasi Cafe untuk menjaga kualitas serta kenyamanan pelanggan yang datang.

Sangat melelahkan.

Suara ketukan pintu sebanyak tiga kali sukses mengejutkan Ye Seul yang saat itu tengah merapikan pakaiannya dan bersiap untuk pulang.

Ye Seul menatap daun pintu ruangannya, "masuklah!" ujar Ye Seul mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.

Seorang gadis dengan pakaian kerjanya memasuki ruangan Ye Seul. Tatapannya menunduk sampai akhirnya berhenti di depan meja kerja Ye Seul.

"ada apa Yeona?" tanya Ye Seul yang sudah hafal satu persatu karyawannya.

Itu sudah hal lumrah yang harus Ye Seul lakukan. Baginya mengetahui nama setiap pekerjanya adalah hal yang wajib, juga untuk menambah kedekatan antara dirinya dan juga para karyawannya.

Gadis yang di panggil Yeona itu mengangkat kepalanya perlahan. Wajahnya menampilkan ekspresi cemas juga takut yang bersamaan seakan ia tengah berhadapan dengan petinggi Korea.

"apa ada yang ingin kau sampaikan?" Ye Seul seakan paham maksud Yeona menemuinya .

Yeona mengangguk pelan.

"Nyonya..." lirihnya, Yeona mengulum bibir bawahnya. "b-bolehkah saya meminta izin libur untuk beberapa hari ke depan?" tanya Yeona begitu gugup dan gemetar bahkan pandangannya tak lepas pada ujung sepatu miliknya.

"libur?" satu alis Ye Seul terangkat ke atas, lagi Yeona hanya mengangguk. Jika dilihat dari cara Ye Seul bertanya Yeona sudah menebak kalau Bosnya itu pasti tidak akan memberikan libur untuknya. Sepertinya Yeona hanya akan mendengar temen-temannya bercerita pengalaman mereka saja nanti.

"perihal apa?"

"sekolah saya akan mengadakan studi tur ke Busan selama dua hari. Dan semuanya diwajibkan ikut termasuk saya."

Ye Seul mengangguk paham. Wanita itu tidak langsung menanggapinya dan justru mengambil buku kecil dan menulisnya di sana.

Yeona hanya sibuk mengamati bagaimana Ye Seul dengan cepat menulis dan merobek secarik kertas kecil yang baru saja ia goreskan tulisan.

"aku mengizinkanmu," kata Ye Seul membuat Yeona nyaris menganga tak percaya. Senang. "dan ini..." wanita itu memberikan secarik kertas tersebut kepada Yeona. "apa ini Nyonya?" tanya Yeona tidak mengerti.

"anggap saja untuk uang jajanmu selama di Busan." tutur Ye Seul dengan senyum tipis.

Yeona membola sempurna, ia menatap kertas di tangannya dan Ye Seul bergantian. Rasa bahagia tidak bisa lagi ia tahan. Ia bahkan terus mengatakan kata terimakasih berkali-kali pada Ye Seul.

"ini sungguhkan Nyonya?"

"tentu saja, semoga perjalananmu menyenangkan Yeona-ssi."

Yeona mengangguk antusias, "terima kasih Nyonya, terima kasih banyak." Yeona terus membungkukkan badannya pada Ye Seul sebagai bentuk ucapan terima kasih atas apa yang ia dapatkan.

"kapan kau akan pergi studi tur?"

"lusa Nyonya."

"baiklah, jaga kesehatanmu dan persiapkan segalanya mulai dari sekarang." kata Ye Seul mencoba memberikan perhatian pada Yeona.

AGAIN || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang