"The pain is like water and oil that can't be united."
Lagi dan lagi Sora harus merasakan pahitnya kehidupan untuk kesekian kalinya. Entah harus berapa lama Sora bertahan dalam hal ini. Rasanya ingin sekali ia menghilang dari bumi, atau tenggelam saja di dasar lautan. Itu lebih baik daripada harus hidup tanpa kehangatan seperti ini.
Sora merasakannya. Sejak di mana mereka berdua memutuskan untuk menikah, tidak pernah sekalipun Sora mendengar kalimat yang mengatakan bahwa Yoongi mencintainya. Pria itu seolah menutupi dirinya sendiri. Tidak ada kata manis yang Yoongi lontarkan untuknya, yang ada hanya wajah kelewat datar yang selalu Sora lihat setiap bertemu.
Sora memang tahu bahwa Yoongi tidak memiliki sedikitpun rasa cinta untuknya. Sora mengerti. Hidup dengan cinta sepihak sangat sulit bagi Sora. Wanita itu mencintai Yoongi dulu, dan mungkin sekarang pun masih sama. Hanya saja frekuensinya tidak sehebat dulu, sekarang Sora perlahan mengerti bahwa sekuat apapun angin menerpa tidak akan menumbangkan sebuah pohon yang memiliki akar kuat.
Rasanya Sora ingin kembali ke masa-masa dimana ia dengan begitu pasrahnya menerima tawaran Yoongi untuk menikah dengannya.
Seharusnya Sora menolaknya saat itu. Seharusnya Sora berteriak dengan lantang dan berseru kata 'tidak' pada Yoongi. Bukannya menunduk tak kuasa seraya berkata 'baiklah' dengan nada penuh pilu saat itu. Seakan ia menyerahkan seluruh hidupnya pada sosok Min Yoongi. Sangat miris.
Sora begitu lemah saat itu. Ia tidak mampu berpikir panjang. Wanita itu memang sempat ragu pada awalnya, namun setelah mendengar nasihat dari bibi Han saat itu membuat Sora perlahan mulai paham.
"semua keputusan ada padamu, tugas bibi hanya memastikan bahwa apa yang menjadi keputusanmu. Ingatlah! Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu Ra-yya."
Ditambah bagaimana ucapan Yoongi saat itu pada Bibi Han yang begitu meyakinkan. Seakan pria itu memang benar-benar telah membuat keputusan yang tepat dengan menikah dengan Sora.
"biarkan kali ini aku yang akan menggantikan tugas Bibi selama ini."
Tentu hal itu membuat Sora yang mendengarnya merasa terhipnotis. Bahkan ia sampai tidak sadar bahwa kebodohannya pun ikut tersihir hanya dengan kalimat singkat itu.
Tidak ada yang salah memang dari perkataan Yoongi. Pria itu memang melakukan apa yang telah ia janjikan pada bibi Han bahwa dirinya akan menggantikan tugas bibi Han selama ini.
Menjaga Sora.
Memastikan bahwa Sora makan dengan baik.
Memperlakukannya seperti tuan putri.
Memberikan Apapun yang wanita itu butuhkan.
Semua Yoongi lakukan. Hanya saja bibi Han tidak pernah mengatakan bahwa dirinya mencintai Sora, oh tentu saja sangat aneh bukan jika seorang wanita mengatakan hal semacam itu pada sesama wanita. Dan nampaknya hal itupun di terapkan juga oleh Min Yoongi, dimana pria itu tidak pernah sedikitpun mencintai Sora.
Seharusnya Sora lebih cermat dalam mencerna kalimat yang ia dengar.
Dan hal itu kini Sora rasakan. Ia merasa kehidupan rumah tangganya bersama Yoongi semakin merenggang yang kemudian hanya diisi oleh kebohongan yang mereka ciptakan satu sama lain untuk menutupi luka mereka masing-masing. Yoongi dengan masa lalunya, sementara Sora dengan perasaannya yang tidak terkendali.
Sora masih mengingat kejadian seminggu yang lalu dimana dirinya tidak sengaja melihat suaminya pulang dengan mobil yang berbeda, terlebih mobil yang Yoongi tumpangi adalah milik Ye Seul.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN || MYG
Fanfiction[COMPLETED] Lagi. Lagi. Dan lagi laki-laki itu membuat kesalahan. Kali ini tidak main-main, ia membiarkan wanita yang telah dengan tulus mencintainya pergi begitu saja. Bahkan hari terakhir dimana mereka bertemu ia masih sempat memberikan kesan b...