BABAM!
KEJUTAN!
"Udah?"
Hayoung yang baru saja keluar dari sebuah ruangan menoleh kaget,
"Lo kok masih disini?" sontaknya.Seungwoo cuman tersenyum.
"Tadi pas lo di dalem, gue sama Seungwoo ke rumah lo." ucap Ten.
Hayoung menghela nafas berat dan duduk diantara mereka.
"Terus?""Masih ga aman lo jangan balik dulu." jawab Ten.
Hayoung hanya menganggukkan kepalanya.
"Gimana? Apa kata Dokter?" tanya Seungwoo pada Hayoung.
Iya sebenarnya Hayoung sedang berada di rumah sakit dan menemui Dokter psikiater yang setiap sebulan sekali ia temui. Seungwoo sengaja nemuin dia setelah tau cerita Yerin soal apa yang terjadi dengan keluarga Hayoung. Seungwoo tau Hayoung pasti bakal terapi, makanya maksa ikut tadi pas mereka ketemu dan Ten maksa Hayoung ikut dia.
Hayoung baru saja menjalani terapinya. Dia punya trauma, tapi trauma itu sekarang tidak terlalu membuat dia takut. Dia udah ga pernah mimpi buruk berada di tengah lautan lagi, dan saat kemarin ke Villa Ten juga dia merasa baik-baik saja walau terkadang teringat tapi tidak sampai membuatnya kenapa-kenapa.
Yang masih menjadi kendalanya adalah dia masih punya depresi dan stress. Kalau itu dia masih berat, ya lihat saja keadaan keluarga nya mendukung dia buat semakin depresi. Hayoung ketergantungan obat tidur dan obat penenang. Bukan kok, bukan obat terlarang. Tapi tetap aja kalo terlalu sering mengkonsumsi obat penenang gitu bisa buruk buat dia.
Keinginan dia buat mengakhiri hidup dan sebagainya, kaya yang dia lakuin minggu lalu itu kalau dia tidak menghubungi teman-temannya siapa yang tau apa yang akan dia lakukan bukan?
Hayoung mengangguk sebagai jawaban,
"Masih kaya biasanya.. Tapi gue gapapa.""Jadi sekarang lo mau gimana? Tetep tinggal sama dua kucrit?" tanya Ten.
Hayoung mengedikkan bahunya,
"Ya mau gimana lagi? Ga mungkin gue tinggal di apartemen lu, eh kalo gitu juga ga masalah gue.""Gak!" Seungwoo yang nge gas.
"Apasi bapake?" Ten mendengus.
"Markas kita masih ada? Kenapa ga disana aja?" tanya Seungwoo.
"Wih gile lu masih inget markas kita, ada lah di sekolah ya masa Hayoung mau tinggal disana ha? Di SMA? Lagian kejauhan." kekeh Ten.
"Ya udah gue tinggal sama mereka aja, toh si Yerin pasti maksa gue tinggal kalo tau keadaannya masih gini. Jadi keadaan rumah gue gimana?"
Ten dan Seungwoo saling pandang,
"Gue masuk, bokap lo gaada lagi di RS. Di rumah cuman ada nyokap lo lagi mabuk." jawab Ten.Hayoung tertawa,
"Di siang bolong kaya gini dia mabuk? Emang udah gila..""Kakak sama Nenek lo masih di yayasan." lanjut Ten.
Hayoung menganggukkan kepalanya.
"Tapi Hay, nyokap lo bilang. Pernikahan lo sama Sehun bakal di percepat." ucap Seungwoo membuat Hayoung membelalakan matanya.
"Ha? Bukannya nunggu sampe gue lulus?"
Seungwoo dan Ten mengedikkan bahu.
"Nyokap lo yang bilang, walau dalam keadaan mabuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙶𝚎𝚗𝚐 𝙶𝚑𝚒𝚋𝚊𝚑 [𝟿𝟼𝙻] [End][✔]
Aléatoireʏᴀ ᴀᴘᴀʟᴀɢɪ ᴋᴀʟᴏ ʙᴜᴋᴀɴ ɴɢᴏᴍᴏɴɢɪɴ ᴏʀᴀɴɢ? ᴀᴛᴀᴜ ʙᴀʜᴋᴀɴ ᴋᴇᴘᴏɪɴ ꜱᴀᴍᴘᴇ ᴋᴇ ᴀᴋᴀʀ? ʜᴀʀᴜꜱ ʜᴀᴛɪ2 ᴍᴀᴋᴀɴʏᴀ ᴋʟᴏ ᴋᴇᴛᴇᴍᴜ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ( ͡° ͜ʖ ͡°) (°͡ ʖ͜ °͡ ) Nur_Nuriza ©0919