𝙶𝚎𝚗𝚐 𝙶𝚑𝚒𝚋𝚊𝚑 [𝟿𝟼𝙻] [End][✔]

Geng Ghibah 60

BABAM!

Masih d masa lalu Yerin ya

Operasi berjalan dengan baik.

Jaewon gapapa, ga ada yang kritis. Ini cuman operasi lutut. Iya lutut. Tau kan bela diri dasar dari Taekwondo apa?

Kaki.

"Harusnya Kakak jual motornya."

"Mampus motor mahalnya jadi rongsokan sekarang."

Omelan kedua Kakaknya.

Sementara Yerin hanya diam membatu di sudut ruangan.

"Ga bisa pindah ke rumah sakit Teteh aja gitu? Biar ga kejauhan disini mah." ucap Sang Mama.

"Alah.. Ga usah lah mah, biarin aja disini. Ogah teteh ngurus dia mah." dengus sang Kakak perempuannya yang seorang perawat itu.

Jaewon kembali cemberut disana dan melirik Yerin meminta bantuan, namun gadis itu memalingkan wajahnya.

"Emang tuh, neng bener neng ga usah di tanggepin dia." lanjut wanita itu.

Hingga suatu hari semua keluarga harus pulang. Kakak-kakaknya yang lain jelas punya pekerjaan yang tak bisa di tinggalkan lama, Ibu dan Ayah Jaewon harus mengambil beberapa barang ke rumah dan menitipkannya pada Yerin.

Kini ruangan itu hanya ada mereka berdua.

"Teteh marah?" lirih Jaewon pada Yerin yang mendiaminya dengan sibuk memainkan ponselnya.

"Sekarang ga bisa ikut Taekwondo lagi gimana rasanya?" tanya Yerin tanpa menatap Jaewon sama sekali.

"Ya gimana namanya juga musibah." jawab Jaewon cuek.

Yerin terlihat terkejut dan sedikit kesal, pria yang dia kenal dulu begitu Cinta dengan dunia Taekwondo dan sekarang tiba-tiba hal itu di cabut begitu saja? Tapi dia bersikap seolah itu bukan masalah besar?

"Bea Siswa Aa dicabut?"

Jaewon melihat ke layar televisi.
"Gapapa, ada Kakak sama Teteh ini."

Woah.. Yerin sukses terkejut dengan perubahan sikap ini.

"Ya udah Yerin juga berhenti Taekwondo aja."

Jaewon tersontak dan menatap Yerin yang kini menatapnya juga.
"Heh.."

"Apa? Alasan Yerin ikut Taekwondo kan Aa. Orang yang begitu Cinta sama dunia Taekwondo. Tiba-tiba bersikap biasa aja saat tau dia ga bisa Taekwondo lagi. Yerin juga jadi males."

"Ya trus teteh mau Aa kaya gimana? Terpuruk? Depresi? Hidup masih harus berjalan, ngapain mikirin yang udah terjadi. Aa sedih, tapi mau gimana lagi?"