𝙶𝚎𝚗𝚐 𝙶𝚑𝚒𝚋𝚊𝚑 [𝟿𝟼𝙻] [End][✔]

Geng Ghibah 78

Hai hai hai

Kangen gak?

Yg puasa msh kuat kan? Ga puasa sampe setengah hari kan?

Emang anak Paud

Joy bangun dengan kepala sedikit pusing, badan dia udah enakan sih tapi pusing nya itu yang belum ilang.

"Lho udah bangun?" Jinhyuk masuk kamar sambil bawa air anget buat Joy.

"Masih pusing yah?" tanya cowo itu.

Joy mengernyit soalnya katanya kena sinar matahari,
"Astaga ini jam berapa deh?! Masa Joy baru bangun jam segini di rumah camer?!" sontaknya yang langsung menutup mulut malu sama Ibu nya Jinhyuk.

Jinhyuk terkekeh geli liatnya,
"Ibu lagi ga ada. Pergi ke pasar." ucapnya seraya duduk di samping ranjang dan menyimpan gelas di nakas, lalu tangannya terulur meraba kening Joy.

"Udah ga panas sih.."

Joy mengangguk,
"Cuman sisa pusing doang."

Tin tong

Suara bel berbunyi, membuat Jinhyuk bangun dan berjalan membuka pintu.
"Lho Nyai?" dan kaget liat sosok Hayoung disana.

"Sendiri?" cowo itu celingukan.

"Ya sendiri, masa sama pak rt."

"Lah nyai ngelawak."

"Bacot ah, gimana Joy?" tanyanya yang berjalan masuk mendahului Jinhyuk.

"Panas nya turun tapi katanya masih pusing." jawab Jinhyuk yang kini berjalan mengikuti Hayoung.

Mereka sampai di dalam kamar yang di pakai Joy.

"Nyai!" sorak Joy sumringah.

"Nyai gapapa kan?! Mana yang luka?! Siapa sih itu lonte yang kemarin hah?! Belum ngerasain aja di jambak sama gue juga!" ocehnya yang langsung bikin Hayoung dan Jinhyuk kompak sakit telinga dan ikutan pusing.

"Udah jangan bahas itu lagi. Dah kelar." jawab Hayoung yang duduk samping Joy seraya mengeluarkan sesuatu dari tas yang dia bawa.

Alat tensi darah.

"Coba buka mulut lo trus julurkan lidah."

Joy menurut.

Terus Hayoung melihat pelupuk bawah mata Joy.
"Anemia lho kayanya, sini tangan lo gue tensi dulu."

Joy menurut lagi,
"Saya ga akan di suntik kan dok?" cicitnya.

"Engga paling di bedah isi otak lo."

"Ih gila!" Joy teriak histeris dan Jinhyuk ngakak.

"Sendiri nyai ga sama Seungwoo?" tanya Joy.

Hayoung terdiam kemudian mendengus,
"Ga peduli." ucapnya seraya mulai melakukan tensi.

Joy dan Jinhyuk saling pandang.