𝙶𝚎𝚗𝚐 𝙶𝚑𝚒𝚋𝚊𝚑 [𝟿𝟼𝙻] [End][✔]

Geng Ghibah 58

BABAM!

UDAH BERAPA ABAD GA UPDATE MISS?!

YAMANGAP

GA BEGITU LAMA JUGA AH

Yerin termenung begitu pula dengan Hayoung, Hayoung kaget dengan kenyataan bahwa Joy sebenarnya anak Jakarta juga. Joy ga pernah cerita yang itu dan soal pelecehan dia waktu kecil.

"Pantes lo marah banget waktu Hanbin nge chat gitu." celetuk Yerin yang merasa dendam pada Hanbin lagi.

Hayoung kaget,
"Ha? Chat apa?"

Yerin syok,
"Ha? Nge chat kata-kata gombal jijik."

"Ha?"

"Ha?"

"Kaya tukang keong dah kalian." Joy ngakak.

"Jadi secara ga langsung gue yang menjerumuskan lo sama dunia malem dan alkohol?" tanya Hayoung.

Joy menggeleng,
"Engga lah, kan itu murni dari diri gue sendiri. Nyai ga salah, gue aja yang kegoda wkwkwk"

Yerin membeku.
'Murni dari diri sendiri.'

"Joy.. Lo ga merasa marah sama Nyai karena lo dikenalin hal begitu sama dia?" tanyanya langsung.

Joy menoleh dan menggeleng,
"Engga, kan gue bilang itu kemauan gue sendiri. Nyai ga pernah maksa gue, begitupun cabe. Kalo pun harus ada yang disalahkan ya gue sendiri. Lagian dari awal kan nyai udah ngasih gue peringatan tentang dia dan nyuruh gue menjauh tapi gue ga nurut hehe.."

"Meskipun mereka yang ngenalin itu ke elo?"

Joy mengangguk bingung.

"Kenapa Yer? Lo benci sama gue?" tanya Hayoung.

Yerin segera menggeleng,
"Ga. Bukan gitu. Gue.. Gue cuman.." dia terdiam cukup lama membuat Joy dan Hayoung saling pandang bingung.

"Trus bokap lo ga ketemu sampe sekarang emang?" Yerin sukses mengalihkan pembicaraan dan menatap Joy.

Joy menggeleng,
"Gue tau sebenarnya.. Si cabe udah nyari dan Ayah ada di Singapura. Gue ga mau susulin karena takut dia udah bahagia disana."

"Lo harus temuin dia juga Joy.. Dia pasti kangen lo.." ucap Yerin yang di jawab anggukan Joy.

"Ok. Lain kali gue maen kesana."