Part Five 🍃🌼

3.9K 260 7
                                    

Hari ini lain seperti hari biasa nya, Arsyad memilih berangkat sekolah lebih pagi dari biasanya dan menunggu bis bahkan ia tidak memberitahu siapapun.

Ia berjalan sedikit keluar komplek perumahan mewah tempat tinggal pakde nya dan menuju halte yang tak jauh dari gerbang komplek.

Arsyad duduk disana dengan diam dan memandang kosong jalanan, ia terus memikirkan ucapan Bintang semalam ketika ia mengantar Arsyad ke kamar.

"mas harap kamu lupakan mereka! "

Arsyad terus memikirkan ucapan Bintang,bagaimana bisa mas nya mengatakan untuknya melupakan orang tuanya walaupun hampir 12 tahun mereka tidak ada kabar tapi Arsyad tau mereka masih menyayanginya dan Arsyad selalu yakin itu sedari dulu.

Sejak ia menginjak umur 7 tahun ia mulai berhenti menunggu ayah atau pun bundanya didepan teras rumah pakde dengan biasa ditemani Lintang, Bintang maupun pakde dan bude nya.

Tapi bukan berati ia menyerah untuk menunggu keduanya, ia memang sedikit kecewa kenapa mereka tidak pernah datang menjemputnya atau mungkin menjenguknya barang sebentar.

Tetapi ia selalu percaya mereka akan menjemputnya kadang ia merasa iri dengan kawan-kawan nya yang ditemani orang tua mereka ketika bertanding atau berkompetisi dipeluk ketika menang dan di tenangkan ketika kalah.

Walau ia tidak kekurangan itu dari Danu maupun Eli tetapi ia tetap merasa kosong, ada satu sisi hatinya yang selalu kosong hampir 12 tahun ini yang seharusnya terisi kenanganya dengan ayah dan bundanya.

Arsyad tersadar dari lamunannya ketika bis yang ditunggunya datang, Arsyad bangkit dan menghampiri bis itu, ia memilih duduk di kursi paling belakang tempat favorit nya ketika naik bis.

Arsyad menyumpal kuping nya dengan earphone dan melempar pandangan keluar, ia sengaja mensilent dan mematikan data jaringan internet nya ia hanya ingin menenangkan diri sejenak.

Karna sejak kemarin ia kumat alergi di sekolah ia merasa ada sesuatu yang terus mengganjal dihatinya, ada sesuatu yang mendorongnya mencari tahu sesuatu tapi ia tidak tahu itu.

________•_______•________•________

"Lintang! Bangun!Bintang!"teriak Eli didepan pintu kamar kedua anaknya.

Keduanya yang dipanggil pun muncul dengan muka yang,ya seperti itulah untuk ukuran orang bangun tidur.

"Arsyad ada dikamar kalian?"keduanya serentak menggeleng bersamaan.

Eli seketika memasang wajah yang semakin cemas dengan kentara, lalu ia turun kebawah menemui suaminya yang sedang membaca koran di teras rumah mereka.

Lintang dan Bintang yang tak mengetahui apa2 pun hanya mengikuti mama nya dari belakang.

"mas Danu!"panggilnya berlari tergopoh2 menghampiri suaminya,Danu pun segera berdiri dan melihat istrinya dengan pandangan bertanya.

"kenapa li?"tanya Danu ketika Eli sudah ada didepannya "Arsyad gak ada dikamarnya, tadi mau aku bangunin buat sekolah tapi gak ada"jelas Eli pada suaminya itu.

"kamu tenang dulu deh, siapa tau dia udah berangkat, kamu udah hubungi?"Eli mengangguk "dia gak jawab." jelasnya lagi.

"mama tenang dulu deh, siapa tau Arsyad emang udah beneran berangkat, aku siap2 kesekolah biar aku cek." Lintang langsung masuk kedalam kamar nya dan bersiap kesekolahnya.

Sedangkan Bintang terdiam ditenpatnya seperti meresapi sesuatu.

"kamu tenang dulu deh, siapin sarapan dulu aku yakin Arsyad kesekolah mungkin ada yang harus dia lakukan jadi gak sempet pamit sama kita." ucap Danu menenangkan istrinya dan menggiring nya kedalam rumah.

"Arsyad marah kah?" lirih Bintang pada dirinya sendiri, setelahnya pemuda itu berlari kekamarnya dan membersihkan diri secepat mungkin yang dia bisa.

Tak lama kedua anak Danu telah rapi dengan pakaian dna seragam mereka masing2.

"sarapan dulu, jangan panik dulu,papa tau Arsyad pasti disekolah." tenang Danu ,Lintang dan Bintang hanya mengangguk mengerti dan mulai memakan sarapan mereka dalam diam.

Mereka sarapan dalam diam dan tenggelam dalam fikiran mereka masing-masing.

"mah pah aku selesai aku berangkat duluan." ucap Lintang tiba memecahkan keheningan disana dan segera bangkit.

"kamu lihat Arsyad ya, mama khawatir dia baru aja sembuh." Lintang tersenyum dan mengangguk mengerti dan menyalami papa dan mama nya tak lupa mencium pipi keduanya.

"Lintang berangkat!Assalamualaikum." pamitnya
Pada semua anggota keluarga nya.

"walaikumsalam." sahut Danu, Lintang pun segwra menaiki kendaraannya ketika sampai digarasi rumahnya dan melajukan kendaraannya menuju sekolahnya dengan kecepatan tinggi.

Tak samapai 15 menit Lintang sudah sampai di sekolah nya dan ia langsung berlari ke dalam sekolah dengan tujuan utama kelas Arsyad.

Lintang bahkan sampai lupa dengan adanya lift disekolahnya dan berlari menaiki tangga hingga lantai tiga dimana kelas Arsyad berada.

Sesampainya dikelas Arsyad ia melihat belum banyak yang berada dijelas itu karna memang hari masih cukup pagi untuk mereka berangkat.

"maaf kak cari siapa ya?" tegur murid disana ketika melihat Lintang yang kebingungan.

"Arsyad belum datang?"jawab Lintang "Arsyad?saya orang pertama yang datang kak dan sedari tadi Arsyad belum sampai." Lintang mengangguk.

"yaudah,nama lo siapa?" tanya Lintang pada anak itu "Ariel kak." sahut anak bernama Ariel ,Lintang tak menjawab lagi melainkan merogoh saku celana nya mengambil ponselnya dan menyodorkan nya pada Ariel.

"lo masukin kontak lo disana dan kasih tau gue nanti kalo Arsyad masuk ya." ujar Lintang, Ariel hanya menurut dan melakukan yang di perintah oleh Lintang.

"udah kak, nanti saya kasih kabar kakak lagi kalau Arsyad masuk." Lintang mengangguk dan menerima hapenya kembali "Thanks ya Riel." Ariel hanya mengangguk dan tersenyum kemudian Lintang pun kembali kekelasnya karna koridor kelas sepuluh mulai ramai dengana anak2 yang lain.

Tbc

Oh iya disini aku cuma mau bilang, mungkin part Arsyad hampir sama kayak GTA ada yang baca nggak? Jadi pendek gak panjang2 karna bingung cari masalah tapi tergantung mood aku deng kalo mau kupanjangi bisa nanti sampe seratus part tapi intinya diawal aku nargetin gak sampe 20 part.

Terimakasih semua yang mau baca dan vote.

Luv ya 😘

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang