Part Twenty Three 🍃🌼

2.4K 202 2
                                    






Happy Reading...

Typo bertebaran, awas kesel karna menguji kesabaran 😎😎😎😄😄😄

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih setengah jam lebih diudara kini Danu dan keluarganya telah berada di gerbang penjemputan.

Fatir adik dari Eli yang menjemput keluarga itu mengangkat tangannya ketika melihat keluarga kakak nya itu.

Lintang yang pertama melihat om nya itu mengatakan kepada keluarga nya dan segera menghampiri Fatir.

Danu tersenyum dan memeluk singkat adik iparnya itu "lama gak ketemu tir"Fatir mengangguk "iya mas, mas sibuk terus sih"balas Fatir.

"mbak... Apa kabar?"sapa nya pada kakak nya itu dan memeluk nya singkat, Eli tersenyum dan mengangguk "baik tir, gimana keluarga kamu?"tanya nya balik.

"alhamdullilah sehat semua mbak"Eli mengangguk "syukurlah"balas Eli masih dengan Arsyad disampingnya yang keadaan nya sudah cukup reda.

"Lintang tambah tinggi aja"ucap Fatir pada ponakan nya itu, Lintang mengangguk dan tersenyum bangga "iya dong om." balasnya tersenyum pongah.

Fatir mengangguk "iya, tapi masih tinggi Arsyad ya?"godanya dengan merangkul Arsyad,Lintang seketika menghilangkan senyum pongahnya mendengar ejekan pamannya itu.

"loh, adek sakit ya?kok panas?" Eli mengangguk "iya tadi di lobi hotel tiba-tiba mimisan dan panas, ini udah agak turun panas nya." balas Eli, Fatir mengangguk "yaudah ayok pulang biar adek bisa istirahat kasian wajahnya masih pucet." ajak Fatir diangguki semuanya, lalu mereka pun memasuki mobil Fatir dan Fatir segera melajukan mobilnya meninggalkan bandara.

Di mobil sendiri Arsyad hanya terdiam karna jujur sedari tadi kepalanya sangat sakit tapi ditahan nya, ia ingin meminum obatnya juga tidak bisa takut bude dan pakde nya bertanya.

Ia hanya bisa menyenderkan kepalanya di pundak kecil bude nya, Eli sendiri sedari tadi juga khawatir karna merasakan nafas Arsyad sedikit memberat dan napas anak itu yang panas mengenai permukaan kulitnya.

Karna jarak rumah Fatir dengan bandara tidak terlalu jauh, sekitar 45 menit mereka sampai dikediaman keluarga Fatir.

"ayok turun,adek udah lemes banget itu, mau om gendong?"tawar Fatir melihat bagaimana pucatnya wajah Arsyad.

Arsyad tersenyum tipis "gak om, Arsyad masih kuat kok?" tolak Arsyad secara halus, Fatir mengangguk, mereka berlima pun segera berjalan masuk kedalam rumah.

Di pintu masuk sendiri Sarah istri Fatir sudah menunggu dengan senyum cantik nya "mbak Eli... " panggil nya langsung menghampiri Eli dan memeluk kakak ipar nya itu.

Eli tersenyum dan menyambut pelukan Sarah "ihh mbak kangen banget sama kamu sar.."ucap Eli ketika keduanya sudah melepaskan pelukan nya.

Sarah mengangguk antusias "ia mbak, kita bisa ketemu cuma kalo lebaran sama taun baru itu pun gak pasti." balas Sarah.

"ehh.. Ini Cinta ya? Udah gede ya" ucap Eli ketika melihat anak berumur sekitar 4 tahun berdiri di sebelah Sarah.

"iya dong mbak, Cinta salam sama bude sama pakde nya dulu nak."anak itu menurut dan segera menyalimi pakde dan bude nga tak lupa Lintang dan juga Arsyad.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang