Part Ten🍃🌼

3.2K 270 4
                                    






Happy Reading

Dini sudah siap siang ini karna sudah berjanji akan menjemput Kano disekolah barunya yang baru dimasukinya hari ini karna ada kendala ketika akan masuk lebih cepat dan berakhir ia baru masuk sekarang.

Dini memakaikan jaket berbulu pada Cio karna hari yang memang baru saja turun hujan bahkan masih sedikit rintik diluar.

"mau jemput Kak Kano ya mah?"Dini tersenyum dan mengangguk "Cio suka?"Cio mengangguk dengan semangat "yaudah yuk"Cio menerima uluran tangan mama nya dan berjalan dalam genggaman Dini.

Setelah memastikan Cio aman di Baby seat nya Dini pun mulai melajukan mobil pribadinya dengan hati2 dan perlahan, tak perlu terburu karna memang masih ada waktu setengah jam sebelum jam pulang Kano.

"mah, Cio kangen kakak yang di taman itu dech"ucap Cio dengan nada khas anak2 nya pada Dini.

Dini melirik Cio dari kaca spion tengah "iya? Besok kita main ketaman lagi ya siapa tau ada kakak nya lagi"sahut Dini diaambut anggukan semangat Cio membuat Dini tersenyun cantik.

Tak lama mobil Dini berhenti didepan gerbang sekolah Kano yang sudah terbuka dan beberapa anak sudah mulai berhamburan entah langsung mengahampiri jenputan mereka atuapun sekedar jajan pada pedagang yang sangat banyak di pinggiran depan gerbang sekolah itu.

Dini dan Cio keluar dari mobik dan menunggu Kano disana.

Ketika Kano terlihat, Cio memekik dan berlari mengahmpiri kakak nya "Kak Kano!"Kano menoleh sedikit terkejut tetapi ketika melihat adiknya berlari dengan badan gembul nya menghampirinya ia tersenyum dan menangkap badan adiknya dengan sigap.

"kangen"ujar Cio polos dan memeluk leher Kano, Kano hanya terkekeh dan membalas pelukan adiknya itu.

"tadi pagi kan kita ketemu, masa udah kangen sama kakak sih"balas Kano, dan mulai berjalan kearah Dini yang tetap didepan mobil.

"Cio sendiri gak ada yang diajak main dirumah"adu Cio menatap wajah kakaknya dekat.

"iya? kasiannya"balas Kano pada Cio "lama gak mah?"tanya Kano ketika sudah didepan Dini ,Dini menggeleng "enggak kok, mama sama Cio tadi juga baru datang, ya nggak de?"diangguki oleh Cio.

"yaudah yuk, kakak laper gak?"

"laper!!"ya tentu saja itu suara jawaban Cio "kan kakak yang ditanya dek"sahut Kano gemas dengan adiknya dan dini hanya tertawa tipis.

"kan Cio juga laper" jawab Cio polos "hahaha yaudah kita makan di luar ya,adek mau apa?"tanya Kano pada adiknya itu.

"sushi!"pekik Cio semangat "oke kita makan sushi! Ayo masuk mobil adek dah laper mah"Cio terkekeh ketika Kano menggelitiki perutnya yang gembul itu.

"yok, adek duduk anteng sama kakak ya?"Cio mengangguk, lalu ketiganya pun memasuki mobil, Dini mulai melajukan mobilnya meninggalkan sekolah elit itu.

********

Bel pulang sudah berbunyi, Arsyad melihat teman sebangkunya yang masih tertidur padahal kelas sudah sepi dan hanya tinggal ada mereka berdua dikelas itu.

Arsyad bimbang antara meninggalkan atau membangunkan Langit .

"bangun!"ucap Arsyad singkat akhirnya dan mengguncang tubuh itu pelan, Langit melenguh dan memeperbaiki posisinya tanpa membuka matanya.

Arsyad menghela nafasnya pelan, ia kembali membangunkan Langit kini dengan lebih keras dan pukulan lebih sedikit keras.

Langit tersentak ketika Arsyad sedikit menggebrak meja yang di tindihi nya "asu... Apaan sih bang!"kaget nya dan yang ia lihat adalah Arsyad dengan pandangan datar nya.

Setelah itu tanpa mengatakan apapun ,Arsyad beridiri dan keluar dari kelas koaong itu meninggalakan Langit yang masih sedikit protes.

"eh anjir udah sepi"pekiknya segera memberrskan buku2 nya dan berlari menyusul Arsyad.

Arsyad sendiri berjalan santai, karna memang sekolah sudah sangat sepi hanya ada beberapa yang memiliki kegiatan ekskul sore itu.

Arsyad memasuki lift dan menekan tombolnya, tetapi ketika melihat Langit yang tergopoh2 menghampiri lift pun ia sedikit memperlambat penutupan pintu lift.

"hah...hah thanks ya"ujar Langit dengan nafas terengah2 dan membungkukkan badannya didepan Arsyad

Arsyad hanya sedikit menghela nafasnya tanpa memperdulikan langit.

Ting..

Denting lift berbunyi menandakan sudah sampai lantai 1, Arsyad langsung keluar tanpa memperdulikan Langit, ia berjalan dengan sedikit cepat karna ternyata dilantai bawah masih sangat banyak siswa.

Arsyad sampai gerbang dan berhenti disana, ia meraih ponselnya memberitahu Lintang jika dia pulang duluan karna ketika jam istirahat tadi Lintang bilang akan ada latihan basket,dan tentu saja dia tidak akan mau untuk menunggu.

Arsyad berjalan dengan langkah santau ke halte yang terketak 50 meter dari gerbang sekolahnya.

Arsyad mendudukan bokongnya di bangku tunggu halte dan dengan melihat sekelilingnya matanya tak sengaja menangkap pemandangan Kano anak baru dikelasnya.

Kano terlihat menggendong seorang anak kecil dan bercakap2 dengan adik dan ibunya yang tak kelihatan wajahnya karna membelakangi Arsyad.

Mereka terlihat bahagia bercanda bersama, Arsyad sedikit tersentil, dia sangat ingin seperti itu, dijemput oleh ibunya ataupun ayahnya ketika pulang sekolah.

Arsyad terus menatap dari kejauhan interaksi Kano dengan ibu dan adiknya hingga akhirnya, Kano memasuki mobil bersama adiknya dan ibunya menutup pintu mobil itu.

Arsyad tersentak kaget ketika melihat wajah dari ibu Kano ketika wanita itu membalikan badannya dan memutari mobil silver itu.

Bagaimana bisa?

Apa-apaan ini?

"bunda..."lirih nya ketika mengetahui wajah wanita itu.

Arsyad ingin sekali berteriak dan memanggil Dini dan mengatakan dia itu anak nya dan seharusnya ialah yang ada diposisi Kano bukan nya Kano, karna ia lah anak Dini bukan Kano.

Ia lah yang paling berhak atas Dini bukan Kano, bukan Kano tapi Arsyad.

Arsyad hanya bisa menangis dalam diam, ia berdiri dari duduknya dan mulai berjalan meninggalkan area itu dan mengikuti langkah nya dengan sakit dihatinya tanpa tau cara menyembuhkannya.

Tbc

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang