Part Twelve 🍃🌼

3.2K 247 7
                                    






Happy Reading

Sorry For Typo Guys.

Waktu sudah hampir menunjukan waktu tengah malam dan Arsyad masih setia duduk di balkon kamarnya menikmati langit malam yang gelap tanpa ada satu pun yang menghiasi nya.

Maklum sehabis Isya hujan mengguyur cukup deras dan cukup lama, dengan akibat bulan, bintang semua bersembunyi dari dingin malam seusai hujan.

Arsyad terdiam menerawang kedepan dengan wajah yang nulai memucat karna kedinginan.

Ia ingat betul tadi adalah Fares ayahnya, tapi kenapa Pakdenya tak menyuruhnya menyapa atau sebagainya seperti biasa yang diajarkan padanya ketika ada tamu-tamu pakdenya datang.

"hhhh.... "mungkin kini Arsyad sudah cukup lelah dengan semua nya ia sudah menyerah sejak megetahui kejadian tempo hari bahkan sore radi ketika ia melihat ternyata anak baru yang baru tadi pagi masuk kekelasnya adalah anak bunda nya juga.

Apakah Arsyad kecewa atau iri?

Tentu, tetapi rasanya sudah sedikit menghilang entah kenapa Arsyad sidah tidak mengharapkan mereka yang selalu mengecewakan nya.

Ketika sedikit sudah mulai tersembuhkan ada saja yang membuatnya kesakitan kembali.

Sesungguhnya Arsyad sudah sangat lelah dengan drama yang selalu menghampirinya, ia ingin melupakan nya dam bersikap masa bodoh namun tetap saja dirinya terlalu lebay dan ingin ini itu.

Sungguh dalam kepalanya ia sudah tidak mengharapkan apapun dari orang tuanya dan tujuan nya hanya lah pakde dan bude nya yang selama ini menjaga dan merawatnya seperti anak mereka tanpa membeda-bedakan ia dan kedua kakak sepupunya.

Tetapi hatinya tetap memberontak dan menginginkan kedua orang tuanga ,ia tetap menginginkan pelukan mereka, sebut saja Arayad itu remaja munafik yang tak punya tujuan dan pendirian.

"kebiasaan tengah malem duduk diluar pake baju tipis kayak gitu, nanti kalo sakit lagi kan repot Syad!"ujar Bintang yang entah dari mana sudah berdiri bersandar di pintu balkon kamarnya.

Arsyad menoleh dan mengedikkan bahunya dan memandang kedepan lagi,Bintang menghela nafas berjalan mendekati Arsyad dan mengambil tempat disamping Arsyad dan merangkul pundak anak itu.

"kenapa sih? Kamu udah janji tadi mau cerita apapun kalo ada masalah"Arsyad melirik Bintang dari ekor matanya dan menyandarkan kepalanya dipundak Bintang.

"capek aja mas"lirih Arsyad, Bintang mengangguk dan mengusap rambut adiknya itu sayang dan mengecupnya singkat.

"tidur kalo gitu, ayo masuk besok sekolah kan?"Arsyad hanya mengangguk dan mengikuti Bintang yang membimbingnya masuk kekamarnya.

Bintang menutupi badan Arsyad hingga batas dada anak itu "temenin"ucap Arsyad menepuk sisi kosong kasurnya.

Bintang terkekeh "kenapa manja banget sih hari ini?"ucap Bintang tak juga menolak dan lengsung membaringkan badannya di sisi Arsyad.

"hadap sana mas"titah Arsyad, Bintang sendiri hanya menuruti dan membelakangi Arsyad, lalu tangan Arsyad audah melingkar di pinggang nya dan kepalanya yang menempel dipunggungnya.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang