Part Nine 🍃🌼

3.3K 246 2
                                    







Happy Reading

Sudah seminggu yang lalu kejadian Arsyad dirumah sakit, kini anak itu semakin tertutup dan semakin menjadi anak yang pendiam dan dingin pada semua orang bahkan pada Pakde dan Bude nya walau intensitas dengan Eli sedikit berkurang.

Anak itu masih mau menanggapi senyum dari Eli walau hanya tipis bahkan sangat tipis.

Pagi ini Arsyad sudah rapi dan akan berangkat kesekolah karna hampir satu minggu ia absen dikelas karna demam yang naik lagi ketika ia menangis meraung-raung membuatnya ekstra libur kembali.

Arsyad keluar dari kamarnya dan berjalan perlahan dengan wajah super datar nya, ia menuruni anak tangga dengan santai dan segera duduk di meja makan ketika Eli memanggilnya.

"makan yang banyak,bude sengaja masakin makanan kesukaan kamu"ujar Eli dengan hangat pada Arsyad dibalas anggukan dan senyum tipis Arsyad.

"terimakasih"Eli hanya mengangguk dan kemudian mereka semua memulai makan mereka dengan khidmat tanpa satu pun bersuara.

Hanya suara denting sendok beradu dengan piring lah satu2 nya suara disana.

Grekk...

"terimakasih sarapannya, Arsyad berangkat"pamit Arsyad setelah sebelumnya menyalami Danu dan Eli juga Lintang dan Bintang.

"Arsyad!"Arsyad menghentikan langkah lebarnya ketika Bintang memanggilnya, ia membalikan badannya "kenapa mas?"tanya Arsyad menatap Bintang.

"mas antar!"ucap Bintang langsung berdiri meraih kunci mobilnya dan menarik tangan Arsyad halus.

Arsyad hanya diam tak sempat menolak dan mengikuti langkah lebar Bintang "masuk"titah Bintang,dan Arsyad hanya bisa mengikuti perkataan mas nya itu.

Mobil pun mulai melaju perlahan meninggalkan pekarangan luas kediaman Prameswari.

Didalam mobil keheningan menyelimuti karna tak ada satupun yang mengeluarkan suaranya, Bintang sesekali melirik kearah Arsyad yang membuang pandangannya keluar jendela mobil.

"dek...!"pamggil Bintang lirih tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan, Arsyad menoleh dan memandang Bintang dengan tatapan bertanya.

"kamu marah sama kami?"tanya Bintang memulai pertanyaan yang selama ini dipendamnya.

Arsyad mengehela nafas nya ketika Bintang selesai dengan perkataannya lalu menggeleng sebagai jawaban dan mengalihkan kembali pandangannya keluar jendela.

Bintang pun menepikan mobilnya dipinggir jalan ,Arsyad menoleh kearah Bintang ketika mobil berhenti ditempat yang cukup sepi.

"kenapa berhenti?"tanya Arsyad bertanya, Bintang menghela nafasnya kasar dan menoleh kearah Arsyad.

"mas tanya sekali lagi, kamu marah sama mas, pakde, bude karna nyembunyiin fakta bahwa ayah dan bunda kamu udah pisah?"tanya Bintang dengan sedikit menaikan nada suaranya.

Arsyad menatap Bintang dan menggeleng "enggak ada mas, kalo aku marah aku adalah anak paling gak tau terimakasih sama sekali di dunia"balas Arsyad Cukup panjang pada Bintang.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang