Part Twenty Nine 🍃🌼

2.2K 138 1
                                    







Happy Reading

Sorry for typo guys, have fun...

Farah menghentikan mobil nya didepan sebuah gerbang hitam besar didepannya.

Farah membunyikan klakson nya dengan kencang dan nafas terengah-engah, penjaga yang ada disana mengetahui bahwa itu Farah pun langsung membukakan gerbang besar itu dan membungkuk ketika Farah dengan cepat memasuki halaman luas mansion itu.

Farah memarkirkan mobilnya didepan rumah besar itu dan keluar dari mobilnya dan melangkahkan kakinya dengan langkah lebar memasuki rumah besar itu.

Rumah yang baru pertama kali diinjak nya setelah sekitar 17 tahun lalu terakhir dia menginjakkan kakinya di tempat ini.

Farah langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan yang sangat dihapalnya tanpa menghiraukan semua sapaan pelayan maupun penjaga rumah besar itu.

Brakkk....

Seorang oaruh baya dan seorang pemuda yang ada didalam ruangan itu tersentak ketika Farah tiba-tiba membuka pintu dengan kasar dan wajah yang memerah menahan amarah dan juga kekesalan.

"Farah... Kamu datang?" ucap lelaki paruh baya itu melihat kedatangan Farah ke rumah nya setelah sekian lama tak datang.

Farah mendekati lelaki itu "apa maksud anda mengajukan syarat gila itu pada Fares ketika mengetahui dia sangat berambisi dengan kekayaan anda ini"ucap Farah langsung didepan pria paruh baya itu dengan menggebu dan nafas terengah-engah.

Pria paruh baya itu terdian dan menatap pria yang lebih muda darinya itu dengan tatapan seolah memohon, yang lebih muda pun mengangguk dan menundukan kepalanya kemudian berjalan keluar dan menutup pintu ruangan itu.

"duduklah dulu"ucap pria paruh baya itu seraya tersenyum ,Farah mendengus tetapi tak bergerak sama sekali dari tempatnya.

"baiklah, mau kuberitahu sesuatu yang akan membuatmu terkejut"tawar pria itu dengan wajah tenang yang membuat Farah perlahan memandang wajah pria itu.

"duduklah, aku yakin kau akan kesemutan jika mendengarnya sambil berdiri karna cerita ini cukup panjang Farah,kumohon duduklah"pinta pria itu sekali lagi dan Farah pun perlahan mengikuti arahan pria itu dan duduk dihadapan pria itu.

Pria itu tersenyum "kau tau sebenarnya sudah hampir 8 tahun yang lalu Fares..... "


*******

"kak... Mama tadi kemana?"tanya Hana pada Fasya, kini keduanya ada di kamar Hana menikmati sore ini dengan diam.

"mama keluar bentar ada urusan katanya." balas Fasya dengan mengelus puncak kepala adiknya dengan hangat dan sesekali menciumnya.

"main yuk kak, bosen jalan ke taman kayak kemaren yuk" Fasya terlihat sedikit menimang apakah harus keluar atau tidak karna ia takut jika mamanya pulang tetapi tak menemukan mereka bisa khawatie nanti, tetapi melihat Hana yang terlihat bosan pun membuat Fasya sedikit bimbang.

"tapi... "

"ayok kak, minggu depan udah sekolah loh nanti gak bisa main lagi hmm ayuk." potong Hana membuat Fasya menghela nafas pelan dan akhirnya menuruti keinginan adiknya itu.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang