Part Thirteen 🍃🌼

2.9K 254 7
                                    






Happy Reading

Sorry for typo

Siang ini Arsyad sudah duduk di bangku kantin bersama Lintang untuk memakan bekal mereka yang dibawakan oleh Eli.

Hujan masih setia mengguyur walaupun intensitas nya rendah tetapi tak menghilangkan rasa dingin yang menyeruak.

"makan dulu baru ngelamun Syad"tegur Lintang yang melihat Arsyad terus memandang hujan didepan nya dan menganggurkan makanan yang ada didepan nya.

Arsyad hanya mengangguk dan mulai menyuapkan nasi kemulutnya dengan tanpa minat "mas nanti pulang duluan ya, aku mau ada sesuatu dulu yang diurus"Lintang mengernyitkan keningnya dan menghentikan fokusnya pada makanan dan menatap adiknya itu.

"kemana? Mas anter aja nanti dimarahin budemu yang cantik itu lagi"sahut Lintang dengan raut tak kesal membayangkan dirinya dimarahi lagi oleh mama cerewetnya itu huh memikirkannya saja sudah memuakkan.

"gak akan, aku ada urusan bentar gak sampe magrib kok ya kalo molor jam 8 lah ya mas"pintanya dengan memelas.

Lintang menggeleng "kamu izin sama bude atau pakde dulu kalo dibolehin ya mas juga ngebolehin"Arsyad pun memgangguk dan mengeluarkan ponselnya dari kantung celananya dan mengirim pesan pada Eli.

Tak sampai 5 menit pesan itu sudah dibalas yang membuat senyum Arsyad mengembang, ia menyodorkan ponsel berisi pesan pada Lintang "boleh kok sama bude"Lintang hanya mengangguk setelahnya "ya udah iya!"balas Lintang , Arsyad pun kembali melanjutkan makan nya dengan santai hingga akhirnya bel masuk pun berbunyi membuat Lintang segera mengajak nya kekelas anak itu.

Ketika di jalan tak sengaja Lintang dan Arsyad bertu dengan Langit yang sepertinya juga dari kantin.

"eh Arsyad! Hai bang...Lintang"ucapnya sebelum membaca name tag Lintang, Lintang memandang anak itu dari atas sampai bawah "siapa?"tanya Lintang pada Arsyad "kenalin bang gue Sky"bukan Arsyad melainkan Langit yang menjawab dengan mengarahkan tangannya ke arah Lintang.

Lintang menatap Langit aneh tetapi tetap menerima uluran tangan anak itu untuk tata krama.

"salam kenal bang gue sahabat Arsyad"lanjutnya dengan senyum lebar yang terlampau lebar menurut Lintang.

"lo.. Sahabat adek gue? Yang bener? Kamu gak salah? dapet temen Sekalinya kayak gini"Arsyad hanya tersenyum tipis, sedangkan Langit mencebikkan bibirnya mendengar ucapan dari Lintang.

"elah bang lo tu belum kenal gue dah ngomong kek gitu"Lintang hanya mendengus "serah gue lah,yaudah sana kalian kekelas, jangan apa2in adek gue awas aja lu"ucap Lintang yang membuat Langit mencibir "yaudah yok kelas Syad"ajak Langit menarik tangan Arsyad pelan "aku kekelas mas" Lintang mengangguk dan melihat kedua anak itu.

Lintang tersenyum melihat interaksi keduanya walau dilihatnya hanya Langit sang pendominasi.

"semoga kamu dapet teman yang bener2 baik sama kamu"monolog Lintang dan setelahnya kembali ke kelasnya.

******

"minggu depan kita pindah"ucap wanita dengan tegas pada anak2 nya,kini mereka sedang makan siang di salah satu restoran.

"dadakan banget?"ucap anak tertuanya menanggapi dengan pandangan aneh.

"mama udah mutusin dan udah gak betah sama papa kalian yang pulang pergi gak guna"Fasya nama remaja 17 tahun itu hanya mengangguk mengerti tanpa banyak bantahan.

"mama juga udah siapin sekolah kamu disana dan juga untuk Hana"kedua anaknya hanya mengangguk tanpa banyak bantahan.

"yaudah habisin makan kalian nanti mama antar lagi kalian kesekolah"lanjut sang mama dengan tegas dan lugas lagi.

Fasya hanya memghela nafas pelan mendengar penuturan mama nya barusan ,akhir-akhir ini kelakuan papa nya sudah cukup keterlaluan apalagi setelah tekanan dari kakeknya tempo hari lalu.

Fasya sudah lelah dengan semua ini tapi dia hanya bisa mengikuti alur kehidupan dari tuhan untuknya yang terus berjalan.

*******

Malam sudah menyapa, Arsyad masih dijalan setelah pulang dari rumah sakit.

Ya..

Dia izin untuk pergi dan ternyata ia pergi kerumah sakit untuk memeriksa dirinya yang ia rasa mulai aneh dan mudah lelah menurutnya.

Dan dokter mengatakan ia harus melakukan serangkaian pemeriksaan yang membuatnya cukup lama berada dirumah sakit dan hasil akan keluar dua minggu kedepan.

Arsyad memilih pulang dengan berjalan kaki karna malas untuk memesan taksi maupun menelpon mas nya untuk menjemputnya, ia hanya ingin berjalan pulang menikmati malam ini yang cukup penuh bintang dilangit.

Malam ini jalanan cukup ramai karna memang esok adalah hari libur jadi banyak keluarga maupun muda mudi memilih menghabiskan malam mereka dengan berjalan bersama menghabiskan waktu bersama setelah satu minggu disibukkan dengan rutinitas mereka.

Arsyad tersenyum ketika melihat sebuah keluarga yang sedang berada di taman yang tak sengaja ia lewati keluarga dengan kedua anak kembarnya itu terlihat bahagia.

Anak2 mereka saling mengasihi satu sama lain dan orang tua yang lengkap menemani mereka,Arsyad jadi ingat dulu ketika ia masih sangat kecil ia juga ayah dna bunda nya sering keluar dan bermain di taman depan rumah mereka, menggelar tikar dengan bundanya membawa makan yang dimasaknya.

Arsyad menggelengkan kepalanya menghalau semua pikiran itu ia harus bisa melupakan mereka dan tak mau memikirkan mereka kembali.

"kakak!"


Tbc....

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang