Part Sixteen 🍃🌼

3K 219 8
                                    







Happy Reading

Sorry for Typo 😋

"terimakasih buat malam ini"Langit tersenyum mendengar ucapan Arsyad dan menepuk pundak anak itu "elahh santuy... Yaudah gue balik duluan besok-besok ajakin gue kemana gitu gue free terus"Arsyad mengangguk dan melambaikan tangannya ketika Langit berbalik dan berjalan menjauh dari rumah nya.

Arsyad memandang gerbang didepannya dan jam tangannya bergantian ia sungguh lupa mengabari semua orang bagaimana kalau mereka marah.

Dengan ragu Arsyad membuka gerbang dan melihat pak Setyo sudah tertidur entah karna memang menunggunya sehingga gerbang belum dikunci atau memang lupa.

Arsyad menutup gerbang seminimal mungkin tidak mengeluarkan suara, dan segera berjalan cepat menuju pintu belakanga karna dia tidak yakin dengan pintu depan ia takut menghadapi kemarahan pakde nya.

Ceklek...

Ketika Arsyad membuka pintu belakang dengan pelan hanya gelap yang ia lihat, Arsyad sedikit bernapas lega dan mulai mempercepat langkah kaki nya namun ketika kakinya menapak pada anak tangga ke tiga ia melihat Bintang berdiri di depannya dengan wajah datar.

"dari mana?"Arsyad mendongak menatap Bintang, kemudian entah keberanian dari mana Arsyad melewati Bintang tanpa menjawab pertanyaan.

"Arsyad mas tanya ya? Mana sopan santun kamu"ucap Bintang sedikit menaikan nada suaranya dan berbalik badan.

Arsyad menghentikan langkah kakinya di anak tangga terakhir dari atas dan berbalik menghadap Bintang.

"mas.... Please maaf kalo aku gak ngabarin tapi aku mohon besok ya"ucap Arsyad lirih dan memohon ditambah wajah yang sangat terlihat letih.

"mas gak marah ya kamu keluar asalkan kamu ngabarin apa susah nya sih ngabarin hah, kamu tau mas bohong sama pakde bude,kalo mereka tau bude mu pasti udah kalang kabut nangis-nangis Arsyad! Please lain kali kabarin mas gak permasalahkan kamu keluar main mas silahkan tapi kabarin jangan buat mas sama yang lain khawatir"Arsyad menunduk setelah mendengar ucapan panjang Bintang "maaf.. "setelah mengatakan itu Arsyad pun langsung berbalik dan masuk kekamar nya.

Bintang hanya mengamati dari anak tangga dengan pandangan yang sulit diartikan "kamu kenapa lagi dek"lirih Bintang yang sudah hapal dengan tingkah Arsyad yang seperti ini.

Setelah nya Bintang pun mulai bersiap untuk segera berangkat bekerja, ia segera turun dan keluar rumah karna sudah cukup larut dan ia cukup terlambat.

Didalam kamar Arsyad terduduk di ranjangnya dan kembali melihat kertas yang ia dapatkan sebelum nya dari Dokter Riza.

Ia belum sempat mengetahui tentang penyakit yang ia dapat karna ia sudah keluar sebelum Dokter Riza menjelaskan.

Arsyad pun mengetikan huruf demi huruf dikolom pencarian dan langsung mengklik salah satu artikel dan membaca nya dengan seksama.

Arsyad menitikan air matanya membaca itu semua, ia melemparkan dirinya ke atas ranjang dan memejamkan matanya.

"kenapa... "lirihnya dan menutup matanya dengan tangannya dan tak sadar dirinya tertidur tanpa mau mengingat itu semua kembali.

ARSYAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang