Prologue

9.1K 743 69
                                    

"Dimana kau?"

"Rumah, tentu saja. Dimana lagi."

Seseorang di sebrang berdeham samar, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara gelas yang di tuangkan air. "Pekerjaan baru. Komisinya lebih besar dari yang kau dapat terakhir kali."

Gadis itu mendesah. Membuang rokok yang sudah mulai mengecil dan mengambil sebatang rokok lagi, "Jangan bodoh, aku yakin kau tidak mendadak amnesia konyol. Aku sedang diliburkan, kau tahu."

"Hasilnya dibayar tunai bahkan sebelum kau mengerjakan misi itu."

Si gadis menyunggingkan smirk-nya. Memindahkan ponsel ke telinga kiri, "Aku sudah kaya, men. Kalau kau lupa."

"Kasino Jungle, Busan. Lantai 12, kamar nomor 1310, Park Jimin. Sasaran tepat kepala, tanpa jejak. 200 juta won." lelaki itu menjelaskan dengan sangat rinci,

Gadis tersebut melebarkan matanya, ia mengerjap lambat. Rokok yang semula terselip di antara kedua jarinya terjatuh. Bibirnya terbuka lalu terkatup kembali. Wah, gila. 200 juta won? Gadis itu bersumpah, jadi gila pun ia akan tetap kaya kalau komisi yang diberikan sebanyak itu.

Bukan main.

"Kapan?" tanyanya,

"Assa! Kesayanganku, shadow. Aku yakin kau tidak bisa menolak, baby." terdengar kekehan kemudian, "Seminggu lagi orang itu akan berada disana, tepatnya tanggal 27, sabtu malam. Aku akan mengirim revolver baru, malam ini."

"T-tunggu? Revolver baru? Kenapa harus? Memangnya aku akan membidik target dari jarak dekat? Kalau pun, iya. Revolver milikku yang sebelumnya juga masih baik-baik saja."

Dari deru napas yang bisa si gadis dengar dengan baik, atasan sekaligus bosnya itu terdengar ragu kendati ia tidak melihatnya langsung, ia yakin targetnya kali ini bukan sembarang orang.

"Jangan gunakan gadis bar untuk berhubungan seks dengannya. Aku minta," ada jeda selama beberapa saat, "Aku minta kau sendiri yang turun dan berhubungan langsung dengannya. Setelahnya, pastikan tembakan itu benar-benar mengenai kepalanya. Kalau sudah selesai, hubungi aku, biar aku yang membereskan sisanya."

Yang di perintahkan tiba-tiba tersedak saat ia sedang menyeruput alkohol, "A-apa?! Kau gila! Tidak! Perjanjianku dalam pekerjaan ini hanya menembak dan tanpa seks, Kim Seokjin!"

"Jangan menyebut nama asliku!" Jin mendesah resah, "Tolonglah, Kalau perlㅡ"

"Masa bodoh, siapa kau, RJ, Alpacha atau apapun, AKU, TIDAK, MAU! Kau ingat terakhir kali memintaku berciuman dengan tua bangka saat di Jeju? Itu sudah cukup, ya!"

"Aku janji akan memberimu libur satu bulan penuh tanpa gangguan!"

"Tidak!"

"3 bulan! Ayolah, shadow. Wanita impianku yang cantik."

Gadis tersebut menggelengkan kepalanya, "Aish! Akan kukabari malam nanti. Aku harus berpikir dulu untuk melepas mahkotaku pada sembarang orang hanya untuk 200 juta."

Kim Seokjin, atau yang biasa orang-orang kenal sebagai RJ tersenyum, ia yakin gadis cantik itu tak akan bisa menolak. "Wah, kau benar-benar masih perawan? Daebak! Bagaimana kalau melakukannya denganku dulu? Hm?"

"Mau kutembak mati, ya?"

"Baiklah-baiklah, hanya bergurau. Tapi tolong kabari aku secepatnya. Aku akan tetap mengirim revolver baru malam ini. Sampai jumpa."

[><]

Pada malam dimana salju pertama mulai turun dengan angin yang berhembus pun sanggup membuat gadis itu menggigil, Jean pikir pekerjaannya malam ini berada dalam ambang hidup dan mati. Sepertiㅡdikerjakan mati, tidak di kerjakan pun mati. Pada hari-hari sebelum hari ini, gadis cantik itu hanya akan memastikan bahwa ia dilindungi saat bertugas, ada bayaran yang setimpal, satu gadis untuk berhubungan badan dengan target, maka dengan begitu misi akan berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Gadis tersebut hanya perlu membidik dari balik bangunan terdekat dengan keberadaan targetnya. Selama dua tahun menjadi sosok Shadow yang mampu melenyapkan para keparat jahat, Jean bisa menghitung setidaknya dua atau tiga kali saja ia dapat perintah membidik jarak dekat. Selebihnya, ia selalu membidik dari tempat yang begitu jauh.

Play Then KillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang