hai, Jije's, happy NŰ year<3 semua keinginannya semoga kesampaian, ya? makasih banyak udah stay di sini!
kaya gambar di atas, itu hasil akhir cover Reltá. gak gitu yakin, tapi berharap kalian suka :(buka PO akhir januari, kalau gak ada kendala! - + 15 hari masa PO. biar gak kelamaan. terus aku bakal cantumin 2 harga. semoga gak berubah ya
A ver: 99k fanbook + bookmark only
B ver: 120k fanbook + benefit (hair tie, hair pin, stiker set, ilustrasi chibi photocard, ect).
* 15 pcs cincin buat 15 pembeli tercepat pertama
*15 pcs bt21 pen buat 15 pembeli tercepat kedua*notes. yang gak bisa beli/ada kebutuhan lain, jangan di paksain. nanti aku marah kaya gini >😠<
*happiest reading*
-Past, 18 years ago.
Bocah lelaki berusia delapan tahun itu mendecak malas ketika sang adik tak berniat menghentikan tangisannya. Malah semakin menjadi-jadi saat Jimin memalingkan wajah—berpura-pura seolah ia tidak peduli, well, meskipun itu tidak benar sama sekali, dia jelas peduli. Sebagai seorang kakak, sebagai yang tertua, sebagai seorang yang lebih mengerti, dan sebagai seorang penanggung jawab yang wajib menjaga sang adik sepenuh hati, Jimin jelas tidak akan tinggal diam ketika adiknya menangis atau paling tidak, sekali saja orang asing menyentuh adiknya, dia tidak akan tinggal diam.
Park Jimin bocah cilik yang manis selalu menanamkan semua deretan kalimat itu. Kendati, hanya kecil kemungkinan baginya untuk benar-benar menjaga Taehyung.
Tetapi, untuk yang satu ini, untuk tangisan kali ini, Jimin tidak akan berusaha untuk menenangkannya. Dia tidak akan memberikan untaian kalimat penenang palsu bahkan sampai berani berbohong hanya untuk membuatnya diam. Sebab, jelas, Jimin tidak akan bisa memberikan hal tersebut untuk Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Then Kill
Fanfiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ | sᴇᴀsᴏɴ 2 ᴏɴʟʏ ᴀᴠᴀɪʟᴀʙʟᴇ ɪɴ ʜᴀʀᴅ-ᴄᴏᴘʏ ᴠᴇʀsɪᴏɴ] "Kamar nomor 1310. Park Jimin, sasaran kepala, tanpa jejak apapun. 200 juta won." [] Bahkan sebelum memulai, Song Jean sudah lebih dulu terlibat dalam sebuah kebohongan tanpa akhir. ©str...