Chapter 06

3.1K 460 63
                                    

Say hello to Jimin and Jean, peeps!

Bakalan sering update nih mulai sekarang, jadi maaf kemarin sempat ngaret updatenya><

Jadi, jangan lupa vote dan komennya banyak2, okay?

[]

Untuk beberapa hal yang merusak suasana serta perasaan risih yang meluap, harusnya Jimin ingat bahwa ia harus segera pindah dan menemukan apartemen baru supaya manusia setengah jin itu tidak dapat menganggunya lagi, "Hai, Jim!" Katanya tersenyum hangat. Mungkin benar, senyuman yang kerap ia tunjukkan mampu membuat pria mana pun terpesona kemudian bertekuk lutut menyembah. Berharap bahwa wanita cantik itu menjadi milik mereka. Tapi tentu saja itu hanya berlaku bagi Jimin dulu. Sekarang bahkan bertemu presensinya saja mampu membuat Jimin muak.

Jimin kemudian menghela napas risih. Dia menatap gadis di depannya dengan tatapan tajam dan lelah, "Kutanya apa yang kau lakukan disini?!"

Wanita itu tersenyum sembari menggoyangkan badannya. Ada banyak harap yang terpatri di sorot wanita tersebut. Barangkali pesona yang tengah ia pancarkan sekarang bisa membuat Jimin kembali padanya. "Aku sadar bahwa sewaktu dulu aku terlalu manja padamu makanya kau jadi risih, maafkan aku. Tetapi, bisakah kita kembali lagi seperti dulu? Aku janji akan berubah dan tidak akan menyusahkanmu lagi,"

Oh, oke. Ini terlalu mendadak. Jimin bisa merasakan perasaan konyol di dalam kepalanya meluap naik. Ia menaikkan satu alisnya. Yang benar saja! Siapa juga yang mau kembali dengan wanita sinting ini. Pria itu mendecih.

"Pikirmu aku mau kembali padamu? Tidak. Dan tidak akan pernah! Sekarang pergi dari sini."

"Jimin..."

"Naomi, serius. Yang kau perbuat hanya sia-sia."

Si wanita mulai menunduk seolah ia siap untuk merengek layak bocah berusia lima tahun yang tak di izinkan pergi berenang di hari libur bersama teman-temannya. "Tapi kan aku masih mencintaimu,"

Heck, man. Ayolah masih terlalu awal untuk menangis. Jimin berujar geram dalam hati.

"Tapi aku tidak." Barangkali Jimin akan memberi sedikit harapan untuk Naomi dan menjadikannya pemuas hasrat tanpa membalas perasaan wanita ini. Agaknya itu tidak jadi masalah, tetapi karena ia tahu bahwa ada seseorang yang sedang ia usahakan untuk menjadi miliknya. Jimin tentu mengenyahkan pikiran itu.

Namun tanpa di sangka, si wanita justru berteriak hingga nyaris merobek gendang telinga Jimin. "Kau tahu! Aku akan membuatmu menyesal atas apa yang telah kau lakukan padaku, Jimin!"

Baiklah. Itu terlalu kasar, omong-omong. Tetapi, daripada sok peduli atau terlihat takut, Jimin justru bernapas lega dan memacu satu langkah mundur dengan sebelah tangan yang memegang pintu erat, "Sudah selesai kan? Sekarang pergi dan jangan pernah berani datang lagi."

##

Kim Taehyung masih mengingat dengan jelas pertemuan pertamanya dengan Jean hingga mereka bisa sedekat ini.

Waktu itu kalau tidak salah, Jean hanya seorang gadis yang luar biasa cantik (sampai sekarang pun masih sama) dengan segala keluguan juga kebaikannya, gadis itu hampir saja di bodohi oleh segerombolan pria-pria nakal.

Ya. Beruntungnya Taehyung ada disana tepat waktu. Tetapi, selepas dari kejadian kurang menyenangkan waktu itu, Taehyung justru menemukan sebuah fakta bahwa Jean bukan gadis lemah seperti apa yang dia pikirkan.

Banyak melalukan segala hal sendiri, dan sungkan merepotkan banyak orang termasuk Taehyung. Sejauh pertemanan mereka juga, Taehyung sama sekali tidak pernah melihat Song Jean menangis. Sungguh.

Play Then KillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang