Chapter 17

2.3K 382 111
                                    

Selamat malam!

Fast update untuk penduduk baik hati Jije's!

Seneng dan excited banget di dua chapter sebelumnya banyak yang kasih komen positif terus kasih semangat:') di titik jenuh dan gak percaya diri beberapa hari belakang, justru di kasih banyak cinta dari kalian yang buat aku semangat. Terima kasih, banyak. Aku sayang banget sama kalian yang stay disini<3

Also, ada lagu yang mau aku rekomendasiin untuk kalian denger pas baca Play, then kill!

James Arthur - Naked

Madilyn Bailey (Cover) - Dusk Till Dawn

Jung Seung Hwan - Wind

Terakhir, there's no any trigger warning yang bakal aku kasih ketika ada beberapa scene yang mencakup adults content:) Ini yang pertama dan terakhir! Kalian bisa skip sesuka hati kalau merasa gak nyaman! Happy Reading, fellas!

Terakhir, there's no any trigger warning yang bakal aku kasih ketika ada beberapa scene yang mencakup adults content:) Ini yang pertama dan terakhir! Kalian bisa skip sesuka hati kalau merasa gak nyaman! Happy Reading, fellas!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(yang pengen tau sosok Song Jean lebih lanjut, dia itu model; Yang Yu Jin! Instagram; Soocolor) aku pake visual dia karena secocok itu sama sosok tsundere Jean:') bener-bener keliatan dingin, cuek, tapi aslinya sanggup bikin meleleh, serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(yang pengen tau sosok Song Jean lebih lanjut, dia itu model; Yang Yu Jin! Instagram; Soocolor) aku pake visual dia karena secocok itu sama sosok tsundere Jean:') bener-bener keliatan dingin, cuek, tapi aslinya sanggup bikin meleleh, serius.

*****

Pria itu bergerak cepat bersamaan dengan desisan yang sesekali menghantar rasa panas pada telinga wanita yang tengah terbaring pasrah di bawah kendalinya tersebut. Jimin tersenyum meremehkan, mengejar puncaknya untuk kali ketiga, membiarkan keringat mengucur deras dari lehernya. Ya, terus sebutkan namaku seperti itu, sialan. Terus-menerus mengumpat, sengaja melambatkan gerakan kemudian saat mendengar Soyeon merengek supaya tidak di permainkan, Jimin dengan senang hati bergerak—menambah tempo.

Masalah pekerjaan, kebutuhan biologis, kerinduan pada sosok Jean. Jimin memilikinya malam ini. Dia gelisah, dan berakhir memilih satu gadis cantik yang beberapa kali memang handal dalam permainan mereka. Bukan hanya sekali, Jeon Soyeon bahkan sudah bersama Jimin sejak setahun lalu. Dalam tanda kutip, mereka hanya berteman di atas ranjang hangat, mereka berteman untuk saling memuaskan dan mencapai puncak kemudian kembali pada kehidupan masing-masing tanpa saling menganggu.

Play Then KillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang