Chapter 35

1.4K 321 87
                                    

di paling bawah ada note kecil. jangan lupa di baca, ya!

there u go, fellas!

(an imaginary Jean's dress!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(an imaginary Jean's dress!)




***

Bagi Park Jimin, hanya ada dua hal di
dunia yang bisa membuatnya kehilangan akal sehat. Pertama, pertengkaran dengan sang kakak dan juga adiknya. Kedua, Song Jean. Sejauh ini belum ada hal lain yang mampu menempati posisi skaral tersebut.

Tetapi yang kali ini, fakta bahwa gadis yang menghilang tanpa jejak, gadis yang membawa seluruh dunia miliknya menjauh dari pandangan, gadis yang Jimin sadar bahwa dia begitu mencintai, kembali hadir, membawa kembali serpihan perasaan yang nyaris pudar. Pria itu tak tahu bagaimana ekspresi seharusnya dia tunjukkan pada sang adik tatkala berkata, “Orang suruhanku menemukan Jean di bandara. Dia sekarang berada di Seoul. Dia kembali, hyung.”

Jimin tidak pernah menduga kalau kalimat tersebut mampu membuatnya meremang tak berdaya.

Park sulung memandang ponselnya yang bergetar saat Taehyung hampir membuka bibir lagi.

Tangannya tertahan di udara sebelum pria itu menjawab panggilan.

Hidup selalu menunjukkan momen-momen tak terduga—paling tidak seperti itu yang Jimin tahu. Mulai dari apa dan bagaimana ia menjalani kehidupannya, tetap saja semuanya sulit di deteksi. Bahkan sampai detik ini, Jimin tidak tahu bahwa ‘momen’ tak terduga itu belum kunjung menemui akhir saat Namjoon berucap histeris,

[Ini gila, Jimin. Kau tahu apa, kau akan menjadi target Shadow minggu depan di acara perusahaan di Busan] Namjoon sendiri panik lebih dari bagaimana Jimin. Dia benar-benar tidak percaya bagaimana Kim Seokjin bisa memberi perintah untuk membunuh adiknya sendiri. [Coba kau bayangkan! Kau akan menjadi target Song Jean! Dia akan membunuhmu!]

Jimin masih betah berdiam diri. Ada perasaan senang di dalam hatinya. Dia akan bertemu Jean, benar? Gadis itu akan menemuinya? Bukankah ini hal bagus?

[Dia menghilang selama tiga tahun. Sekarang kembali dan ingin membunuh orang terkaya nomor 5 di Korea? Bukankah dia gila?]

Jimin memicing tak suka saat kata ‘gila’ itu mampir, “Jean tidak gila.”

Taehyung sendiri hampir tersedak minumannya mendengar suara Jimin menyebut nama gadis itu.

Apa-yang-kau-maksud? Pemuda itu berkata tanpa suara.

Jimin menggeleng. Menolak menceritakan.

Si Park sulung kemudian mengangkat cangkir kopinya, menyesap lambat sebelum sekelibat ide muncul di kepalanya, dia tersenyum.

Hyung, pesta perusahaan kupercayakan padamu. Siapkan kamar terbaik, juga aku mau pestanya di buat lebih meriah.”

Play Then KillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang